Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Upaya Ahmad Fauzi tak berhenti di situ. Saat banyak tubuh bergelimpangan, dia pun melakukan pencarian dengan mendatangi kantong jenazah. Kedatangan salah satu pemain Arema membuatnya cukup terkejut, karena menunjuk korban beratribut Aremania Jember. Dia langsung menghampirinya dan menatap wajah korban. “Saya kaget dan lemas melihat korban perempuan menggunakan kaus bertuliskan Jember,” ucapnya.
BACA JUGA : Gugur Gunung Atasi Stunting di Jember, Libatkan NGO hingga Media
Fauzi mengaku heran. Sebab, korban beratribut Jember yang dilihatnya bukan merupakan rombongan 80-an orang yang berangkat dari Tanggul. Itu berarti Aremania-Aremanita Jember yang saat itu berada di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, maupun di luar gedung ada lebih dari 80 orang.
Mobile_AP_Rectangle 2
Meski begitu, demi kemanusiaan, dia pun ikut mencari identitas si perempuan beratribut Aremania Jember tersebut. Perempuan itu menurutnya adalah rombongan yang berangkat dari Jember menggunakan sepeda motor, bernama Faiqotul Hikmah. “Dia (korban, Red) berangkat menuju Malang tidak bersama rombongan. Dia ikut rombongan sepeda motor bersama tiga temannya,” kata Ahmad.
Pria 21 tahun asal Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, itu menyebut, meski sudah mengetahui jasad perempuan itu, dia selanjutnya kembali membuka sejumlah kantong jenazah, sebelum semuanya dievakuasi oleh aparat dan tim medis. Setelah menyisir banyak korban, Fauzi dan rombongannya menyatakan tidak satu pun korban dari rombongannya.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Upaya Ahmad Fauzi tak berhenti di situ. Saat banyak tubuh bergelimpangan, dia pun melakukan pencarian dengan mendatangi kantong jenazah. Kedatangan salah satu pemain Arema membuatnya cukup terkejut, karena menunjuk korban beratribut Aremania Jember. Dia langsung menghampirinya dan menatap wajah korban. “Saya kaget dan lemas melihat korban perempuan menggunakan kaus bertuliskan Jember,” ucapnya.
BACA JUGA : Gugur Gunung Atasi Stunting di Jember, Libatkan NGO hingga Media
Fauzi mengaku heran. Sebab, korban beratribut Jember yang dilihatnya bukan merupakan rombongan 80-an orang yang berangkat dari Tanggul. Itu berarti Aremania-Aremanita Jember yang saat itu berada di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, maupun di luar gedung ada lebih dari 80 orang.
Meski begitu, demi kemanusiaan, dia pun ikut mencari identitas si perempuan beratribut Aremania Jember tersebut. Perempuan itu menurutnya adalah rombongan yang berangkat dari Jember menggunakan sepeda motor, bernama Faiqotul Hikmah. “Dia (korban, Red) berangkat menuju Malang tidak bersama rombongan. Dia ikut rombongan sepeda motor bersama tiga temannya,” kata Ahmad.
Pria 21 tahun asal Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, itu menyebut, meski sudah mengetahui jasad perempuan itu, dia selanjutnya kembali membuka sejumlah kantong jenazah, sebelum semuanya dievakuasi oleh aparat dan tim medis. Setelah menyisir banyak korban, Fauzi dan rombongannya menyatakan tidak satu pun korban dari rombongannya.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Upaya Ahmad Fauzi tak berhenti di situ. Saat banyak tubuh bergelimpangan, dia pun melakukan pencarian dengan mendatangi kantong jenazah. Kedatangan salah satu pemain Arema membuatnya cukup terkejut, karena menunjuk korban beratribut Aremania Jember. Dia langsung menghampirinya dan menatap wajah korban. “Saya kaget dan lemas melihat korban perempuan menggunakan kaus bertuliskan Jember,” ucapnya.
BACA JUGA : Gugur Gunung Atasi Stunting di Jember, Libatkan NGO hingga Media
Fauzi mengaku heran. Sebab, korban beratribut Jember yang dilihatnya bukan merupakan rombongan 80-an orang yang berangkat dari Tanggul. Itu berarti Aremania-Aremanita Jember yang saat itu berada di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, maupun di luar gedung ada lebih dari 80 orang.
Meski begitu, demi kemanusiaan, dia pun ikut mencari identitas si perempuan beratribut Aremania Jember tersebut. Perempuan itu menurutnya adalah rombongan yang berangkat dari Jember menggunakan sepeda motor, bernama Faiqotul Hikmah. “Dia (korban, Red) berangkat menuju Malang tidak bersama rombongan. Dia ikut rombongan sepeda motor bersama tiga temannya,” kata Ahmad.
Pria 21 tahun asal Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, itu menyebut, meski sudah mengetahui jasad perempuan itu, dia selanjutnya kembali membuka sejumlah kantong jenazah, sebelum semuanya dievakuasi oleh aparat dan tim medis. Setelah menyisir banyak korban, Fauzi dan rombongannya menyatakan tidak satu pun korban dari rombongannya.