25.9 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Antisipasi Abrasi Air Laut, Tanam Cemara di Kawasan Pesisir

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBEREJO, Radar Jember – Potensi gelombang tinggi di Pantai Watu Ulo sangat tinggi. Air laut bisa saja masuk ke permukiman warga. Agar gelombang tinggi bisa teratasi dan mencegah abrasi air laut agar tidak terus mengikis kawasan pesisir, maka perlu antisipasi dengan terus penanaman pohon cemara.

BACA JUGA : Gerindra Beri Sinyal Bupati Jember untuk 2024?

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kemarin (4/9) di Pantai Watu Ulo ombak begitu besar. Walau begitu, ada satu pria yang sibuk menjaga pohon cemara agar tetap kuat dari terpaan angin.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pohon cemara yang masih kecil itu dirawat oleh Samsul. Pria 65 tahun itu juga melakukan penyiraman rutin. Menurutnya, dengan ia menanam cemara saat ini, dampaknya akan berlangsung untuk tahun-tahun yang akan datang. “Cemara ini kan salah satu manfaatnya mengurangi abrasi dan gelombang tinggi yang masuk ke area pemukiman,” jelasnya.

Tak hanya area pemukiman, area pesisir pantai ini sudah dijadikan ladang usaha bagi masyarakat sekitar. “Banyak pedagang di area yang cukup dekat dengan pantai. Apalagi sekarang ini ombak besar makin menjorok ke permukaan,” ucapnya.

Rumah Samsul dekat sekali dengan pantai, maka harus rutin dilakukan penanaman cemara terus-menerus. “Tidak hanya penanaman saja, terpenting dirawat. Kadang di sini setelah melakukan penanaman, kemudian ditinggal dan tidak dirawat. Itu yang akan percuma,” ucapnya.

Perawatan cemara sangat mudah, tetapi harus konsisten. “Cemara butuh perawatan juga, harus disiram,” terangnya. Meski usianya tak lagi muda, Samsul akan terus menanam cemara dan merawatnya hingga tutup usia. “Hitung-hitung saya mempersiapkan untuk anak cucu agar mereka aman tinggal di pesisir pantai,” pungkasnya. (mg3/c2/dwi)

 

- Advertisement -

SUMBEREJO, Radar Jember – Potensi gelombang tinggi di Pantai Watu Ulo sangat tinggi. Air laut bisa saja masuk ke permukiman warga. Agar gelombang tinggi bisa teratasi dan mencegah abrasi air laut agar tidak terus mengikis kawasan pesisir, maka perlu antisipasi dengan terus penanaman pohon cemara.

BACA JUGA : Gerindra Beri Sinyal Bupati Jember untuk 2024?

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kemarin (4/9) di Pantai Watu Ulo ombak begitu besar. Walau begitu, ada satu pria yang sibuk menjaga pohon cemara agar tetap kuat dari terpaan angin.

Pohon cemara yang masih kecil itu dirawat oleh Samsul. Pria 65 tahun itu juga melakukan penyiraman rutin. Menurutnya, dengan ia menanam cemara saat ini, dampaknya akan berlangsung untuk tahun-tahun yang akan datang. “Cemara ini kan salah satu manfaatnya mengurangi abrasi dan gelombang tinggi yang masuk ke area pemukiman,” jelasnya.

Tak hanya area pemukiman, area pesisir pantai ini sudah dijadikan ladang usaha bagi masyarakat sekitar. “Banyak pedagang di area yang cukup dekat dengan pantai. Apalagi sekarang ini ombak besar makin menjorok ke permukaan,” ucapnya.

Rumah Samsul dekat sekali dengan pantai, maka harus rutin dilakukan penanaman cemara terus-menerus. “Tidak hanya penanaman saja, terpenting dirawat. Kadang di sini setelah melakukan penanaman, kemudian ditinggal dan tidak dirawat. Itu yang akan percuma,” ucapnya.

Perawatan cemara sangat mudah, tetapi harus konsisten. “Cemara butuh perawatan juga, harus disiram,” terangnya. Meski usianya tak lagi muda, Samsul akan terus menanam cemara dan merawatnya hingga tutup usia. “Hitung-hitung saya mempersiapkan untuk anak cucu agar mereka aman tinggal di pesisir pantai,” pungkasnya. (mg3/c2/dwi)

 

SUMBEREJO, Radar Jember – Potensi gelombang tinggi di Pantai Watu Ulo sangat tinggi. Air laut bisa saja masuk ke permukiman warga. Agar gelombang tinggi bisa teratasi dan mencegah abrasi air laut agar tidak terus mengikis kawasan pesisir, maka perlu antisipasi dengan terus penanaman pohon cemara.

BACA JUGA : Gerindra Beri Sinyal Bupati Jember untuk 2024?

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kemarin (4/9) di Pantai Watu Ulo ombak begitu besar. Walau begitu, ada satu pria yang sibuk menjaga pohon cemara agar tetap kuat dari terpaan angin.

Pohon cemara yang masih kecil itu dirawat oleh Samsul. Pria 65 tahun itu juga melakukan penyiraman rutin. Menurutnya, dengan ia menanam cemara saat ini, dampaknya akan berlangsung untuk tahun-tahun yang akan datang. “Cemara ini kan salah satu manfaatnya mengurangi abrasi dan gelombang tinggi yang masuk ke area pemukiman,” jelasnya.

Tak hanya area pemukiman, area pesisir pantai ini sudah dijadikan ladang usaha bagi masyarakat sekitar. “Banyak pedagang di area yang cukup dekat dengan pantai. Apalagi sekarang ini ombak besar makin menjorok ke permukaan,” ucapnya.

Rumah Samsul dekat sekali dengan pantai, maka harus rutin dilakukan penanaman cemara terus-menerus. “Tidak hanya penanaman saja, terpenting dirawat. Kadang di sini setelah melakukan penanaman, kemudian ditinggal dan tidak dirawat. Itu yang akan percuma,” ucapnya.

Perawatan cemara sangat mudah, tetapi harus konsisten. “Cemara butuh perawatan juga, harus disiram,” terangnya. Meski usianya tak lagi muda, Samsul akan terus menanam cemara dan merawatnya hingga tutup usia. “Hitung-hitung saya mempersiapkan untuk anak cucu agar mereka aman tinggal di pesisir pantai,” pungkasnya. (mg3/c2/dwi)

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca