Mobile_AP_Rectangle 1
Ada juga sebagian nelayan yang pergi melaut, tetapi jumlahnya bisa dihitung jari. Waktunya pun tidak terlalu lama, tak seperti tahun-tahun sebelumnya. “Biasanya kalau melaut, seminggu baru pulang selama di tengah laut mencari ikan. Tetapi, untuk sekarang ini nelayan yang menggunakan sekoci paling lama tiga hari sudah pulang,” ujarnya.
Pantauan Radarjember.id, di sepanjang break water sejak pagi sudah terlihat para istri nelayan yang menunggu suaminya pulang. Selama belum melintas di Plawangan yang dikenal ganas itu, artinya para nelayan belum bisa pulang. Baru setelah perahu yang diikuti suaminya melintas, mereka baru bisa tersenyum. (*)
- Advertisement -
Ada juga sebagian nelayan yang pergi melaut, tetapi jumlahnya bisa dihitung jari. Waktunya pun tidak terlalu lama, tak seperti tahun-tahun sebelumnya. “Biasanya kalau melaut, seminggu baru pulang selama di tengah laut mencari ikan. Tetapi, untuk sekarang ini nelayan yang menggunakan sekoci paling lama tiga hari sudah pulang,” ujarnya.
Pantauan Radarjember.id, di sepanjang break water sejak pagi sudah terlihat para istri nelayan yang menunggu suaminya pulang. Selama belum melintas di Plawangan yang dikenal ganas itu, artinya para nelayan belum bisa pulang. Baru setelah perahu yang diikuti suaminya melintas, mereka baru bisa tersenyum. (*)
Ada juga sebagian nelayan yang pergi melaut, tetapi jumlahnya bisa dihitung jari. Waktunya pun tidak terlalu lama, tak seperti tahun-tahun sebelumnya. “Biasanya kalau melaut, seminggu baru pulang selama di tengah laut mencari ikan. Tetapi, untuk sekarang ini nelayan yang menggunakan sekoci paling lama tiga hari sudah pulang,” ujarnya.
Pantauan Radarjember.id, di sepanjang break water sejak pagi sudah terlihat para istri nelayan yang menunggu suaminya pulang. Selama belum melintas di Plawangan yang dikenal ganas itu, artinya para nelayan belum bisa pulang. Baru setelah perahu yang diikuti suaminya melintas, mereka baru bisa tersenyum. (*)