JEMBER, RADARJEMBER.ID – SEBAGIAN orang lebih suka memoles pelat nomor kendaraan dari polisi menjadi lebih unik dan menarik tanpa mengurangi keasliannya. Pasalnya, pelat nomor yang asli dari samsat kerap dinilai kurang nyaman dipandang. Bentuknya kurang ciamik dengan kondisi kendaraan yang bagus. Akhirnya, banyak orang menyulap pelat tersebut menjadi lebih menarik, tanpa mengurangi orisinalitasnya.
Pembuat stempel dan papan nama, Zainul, di Kelurahan Patrang, Jember, membeber beberapa langkahnya merawat dan mempercantik pelat nomor. Pelat nomor yang asli masih bisa dipoles sehingga tidak ilegal alias tetap asli. Pelat asli dari kepolisian akan diberi sentuhan khusus, sehingga orang bisa menjadikannya menarik dengan hanya membayar ongkos perawatan.
“Mudah sekali. Kami hanya melipat pelat asli tersebut. Kemudian, dikasih lapisan pelat bekas di belakangnya. Terus dicat hitam ulang dan dikasih stiker variasi di nomor angkanya. Itu sudah bagus,” kata Zainul, perajin papan nama yang sudah bekerja sejak tahun 2003 tersebut. Dia juga mengatakan, dengan lapisan pelat bekas di belakang pelat asli, tidak perlu membuat lubang baut pada pelat asli kendaraan bermotor.
Zainul menjelaskan, langkah pertama meratakan sisi pinggir pelat nomor dengan palu. Kemudian, membuat daleman yang melapisi pelat asli. Bagian ini bisa dari pelat bekas, berfungsi untuk penyangga baut pelat dengan motor tanpa melubangi pelat asli. “Jadinya pelat bekas yang menjadi lapisan tersebut yang dilubangi. Pelat asli tetap rapi,” jelasnya.
Setelah itu, sisi pelat yang sudah rata kemudian dilipat menggunakan palu sampai menutupi lapisan dalam pelat. “Lipat dengan hati-hati, jangan sampai merusak pelat asli,” imbuhnya.
Zainul melanjutkan, setelah dilipat, kemudian dicat ulang dengan warna hitam. Kemudian, ditempel stiker pada angka dan huruf sesuai dengan font yang diinginkan. “Tinggal ditempeli stiker angka yang berwarna putih,” terangnya ketika di datangi Jawa Pos Radar Jember.
Akhirnya, pelat nomor cantik asli dari polisi sudah bisa dipasang. “Pelatnya aman karena asli dari polisi. Hanya dirapikan saja agar lebih menarik, dan logo korlantas masih ada, itu bukti orisinilnya,” tandasnya.
Jurnalis: mg4
Fotografer: Ahmad Ma’mun
Editor: Nur Hariri