30.4 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Minyak Goreng Curah Tidak Kunjung Stabil

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kelangkaan stok minyak goreng curah sampai saat ini masih belum stabil dipasaran, seiring dengan pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan, saat ini, ketersediaanya mulai berangsur stabil, meskipun harus dengan harga yang relatif mahal.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember, Bambang Saputro mengatakan, Sejak di cabutnya HET untuk minyak goreng dalam kemasan, ketersediaannya berangsur stabil, hal ini berbeda dengan situasi minyak goreng curah yang sampai saat ini masih terjadi kelangkaan di pasaran. “Memang sampai saat ini untuk migor curah, masih terjadi kelangkaan dipasarankan,” terangnya, kepada Jawa Pos Radar Jember.

Sampai saat ini, Pemerintah masih menetapkan HET untuk minyak goreng curah dengan harga 14 ribu per liter, dan 15.500 1 kilo-nya, melalui Disperindag, pihaknya terus melakukan operasi pasar untuk menjamin ketersediaan minyak goreng curah, pihaknya bekerjasama dengan PT Rajawali Losindo selaku distributor dari BUMN yang dilaksanakan selama bulan ramadhan setiap hari saat bupati melaksanakan safari ramadhan di setiap kecamatan. “Alhamdulillah masyarakat sangat antusias sekali dengan kehadiran minyak goreng curah pada saat kegiatan safari ramadhan,” paparnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain itu, selama ramadhan, pihaknya juga melaksanakan pasar mursh dengan menggandeng perusahaan yang menjual bahan pokok penting dan didalamnya juga terdapat minyak goreng kemasan, dan tentunya dengan harga di bawah harga pasar. “Setiap hari kita mengadakan pasar murah yang tersebar di 2 titik 2 kecamatan,” tegasnya.

Selain itu, pada senin 25 kemarin, PT Rajawali Losindo mengadakan operasi pasar minyak goreng curah dipasar tanjung sebanyak 5,4 ton,  dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) juga melaksanakan operasi pasar minyak goreng curah yang bertempat di pasar kreongan yang dijual di dua pasar tersebut. “Dengan harapan pedagang bisa menjual minyak goreng curah dengan harga sesuai HET, insyaallah kedepan kondisi minyak goreng curah berangsur bisa normal kembali” pungkasnya.

Terpisah, pedagang dipasar tanjung, Siama mengatakan, ketersediaan minyak goreng curah masih belum stabil, stok yang dikirim oleh pemerintah ataupun perusahaan juga tidak menentu, sehingga, saat operasi minyak goreng curah dilakukan oleh pemerintah, pedagang pedagang masih rebutan untuk mendapatkannya. “Saya berharap kepada pemerintah untuk segera menstabilkan ketersediaan minyak goreng curah, terlebih mendekati lebaran ini,” pungkasnya.

Jurnalis: mg6
Fotografer: Achmad Faiz
Editor: Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kelangkaan stok minyak goreng curah sampai saat ini masih belum stabil dipasaran, seiring dengan pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan, saat ini, ketersediaanya mulai berangsur stabil, meskipun harus dengan harga yang relatif mahal.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember, Bambang Saputro mengatakan, Sejak di cabutnya HET untuk minyak goreng dalam kemasan, ketersediaannya berangsur stabil, hal ini berbeda dengan situasi minyak goreng curah yang sampai saat ini masih terjadi kelangkaan di pasaran. “Memang sampai saat ini untuk migor curah, masih terjadi kelangkaan dipasarankan,” terangnya, kepada Jawa Pos Radar Jember.

Sampai saat ini, Pemerintah masih menetapkan HET untuk minyak goreng curah dengan harga 14 ribu per liter, dan 15.500 1 kilo-nya, melalui Disperindag, pihaknya terus melakukan operasi pasar untuk menjamin ketersediaan minyak goreng curah, pihaknya bekerjasama dengan PT Rajawali Losindo selaku distributor dari BUMN yang dilaksanakan selama bulan ramadhan setiap hari saat bupati melaksanakan safari ramadhan di setiap kecamatan. “Alhamdulillah masyarakat sangat antusias sekali dengan kehadiran minyak goreng curah pada saat kegiatan safari ramadhan,” paparnya.

Selain itu, selama ramadhan, pihaknya juga melaksanakan pasar mursh dengan menggandeng perusahaan yang menjual bahan pokok penting dan didalamnya juga terdapat minyak goreng kemasan, dan tentunya dengan harga di bawah harga pasar. “Setiap hari kita mengadakan pasar murah yang tersebar di 2 titik 2 kecamatan,” tegasnya.

Selain itu, pada senin 25 kemarin, PT Rajawali Losindo mengadakan operasi pasar minyak goreng curah dipasar tanjung sebanyak 5,4 ton,  dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) juga melaksanakan operasi pasar minyak goreng curah yang bertempat di pasar kreongan yang dijual di dua pasar tersebut. “Dengan harapan pedagang bisa menjual minyak goreng curah dengan harga sesuai HET, insyaallah kedepan kondisi minyak goreng curah berangsur bisa normal kembali” pungkasnya.

Terpisah, pedagang dipasar tanjung, Siama mengatakan, ketersediaan minyak goreng curah masih belum stabil, stok yang dikirim oleh pemerintah ataupun perusahaan juga tidak menentu, sehingga, saat operasi minyak goreng curah dilakukan oleh pemerintah, pedagang pedagang masih rebutan untuk mendapatkannya. “Saya berharap kepada pemerintah untuk segera menstabilkan ketersediaan minyak goreng curah, terlebih mendekati lebaran ini,” pungkasnya.

Jurnalis: mg6
Fotografer: Achmad Faiz
Editor: Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kelangkaan stok minyak goreng curah sampai saat ini masih belum stabil dipasaran, seiring dengan pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan, saat ini, ketersediaanya mulai berangsur stabil, meskipun harus dengan harga yang relatif mahal.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember, Bambang Saputro mengatakan, Sejak di cabutnya HET untuk minyak goreng dalam kemasan, ketersediaannya berangsur stabil, hal ini berbeda dengan situasi minyak goreng curah yang sampai saat ini masih terjadi kelangkaan di pasaran. “Memang sampai saat ini untuk migor curah, masih terjadi kelangkaan dipasarankan,” terangnya, kepada Jawa Pos Radar Jember.

Sampai saat ini, Pemerintah masih menetapkan HET untuk minyak goreng curah dengan harga 14 ribu per liter, dan 15.500 1 kilo-nya, melalui Disperindag, pihaknya terus melakukan operasi pasar untuk menjamin ketersediaan minyak goreng curah, pihaknya bekerjasama dengan PT Rajawali Losindo selaku distributor dari BUMN yang dilaksanakan selama bulan ramadhan setiap hari saat bupati melaksanakan safari ramadhan di setiap kecamatan. “Alhamdulillah masyarakat sangat antusias sekali dengan kehadiran minyak goreng curah pada saat kegiatan safari ramadhan,” paparnya.

Selain itu, selama ramadhan, pihaknya juga melaksanakan pasar mursh dengan menggandeng perusahaan yang menjual bahan pokok penting dan didalamnya juga terdapat minyak goreng kemasan, dan tentunya dengan harga di bawah harga pasar. “Setiap hari kita mengadakan pasar murah yang tersebar di 2 titik 2 kecamatan,” tegasnya.

Selain itu, pada senin 25 kemarin, PT Rajawali Losindo mengadakan operasi pasar minyak goreng curah dipasar tanjung sebanyak 5,4 ton,  dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) juga melaksanakan operasi pasar minyak goreng curah yang bertempat di pasar kreongan yang dijual di dua pasar tersebut. “Dengan harapan pedagang bisa menjual minyak goreng curah dengan harga sesuai HET, insyaallah kedepan kondisi minyak goreng curah berangsur bisa normal kembali” pungkasnya.

Terpisah, pedagang dipasar tanjung, Siama mengatakan, ketersediaan minyak goreng curah masih belum stabil, stok yang dikirim oleh pemerintah ataupun perusahaan juga tidak menentu, sehingga, saat operasi minyak goreng curah dilakukan oleh pemerintah, pedagang pedagang masih rebutan untuk mendapatkannya. “Saya berharap kepada pemerintah untuk segera menstabilkan ketersediaan minyak goreng curah, terlebih mendekati lebaran ini,” pungkasnya.

Jurnalis: mg6
Fotografer: Achmad Faiz
Editor: Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca