BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Keberadaan lampu penerangan tentu sangat dibutuhkan oleh para pengendara. Khususnya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Mirisnya, belasan lampu penerangan jalan (PJU) di jalan Arak-Arak rusak parah dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Sutriyono, Ketua Komisi III DPRD Bondowoso, mengatakan, keberadaan PJU memang penting. “Kalau gelap-gelap kan identik dengan yang tidak baik,” katanya. Dia menjelaskan, mulai 2020 lalu, semua PJU yang ada hanya dilakukan perawatan ringan.
Itu pun masih dianggap kurang maksimal, mengingat keterbatasan dana yang dimiliki. “Kita masih terkendala situasi pandemi ini, di-refocusing dan sebagainya,” imbuhnya. Seperti yang terjadi di sepanjang jalan Arak-Arak, Desa Sumbercanting, Kecamatan Wringin. Belasan PJU yang disediakan sudah tidak berfungsi. Bahkan sebagian besar tiangnya sudah bengkok, ada pula yang lampu dan kabelnya terputus.
Padahal, lokasi tersebut dapat dikatakan rawan. Karena itu, diperlukan lampu yang selalu menyala pada malam hari. Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu sempat diusulkan untuk menggunakan solar cell. Selain itu, dia meminta pihak terkait untuk tetap menjaga keamanan dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat. “Jangan sampai sekarang dipasang, besok sudah hilang,” ucapnya.
Lebih lanjut, anggota DPRD Bondowoso tiga periode ini mengatakan, untuk sistem pembayaran PJU kepada PLN ternyata belum seragam. Ada yang menggunakan sistem meterisasi dan taksasi. “Taksasi itu sistem borongan,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada dinas terkait untuk melakukan pembayaran dengan sistem meterisasi. Terlebih, hingga saat ini baru tiga ribu PJU yang menggunakan sistem tersebut. Sementara, sembilan ribu sisanya masih menggunakan sistem taksasi. “Kalau meterisasi ada alatnya juga. Jadi, harus pengadaan kita,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso Agus Suwardjito ketika dikonfirmasi terkait banyaknya PJU di Arak-Arak yang rusak belum memberikan jawaban. Bahkan ketika didatangi ke kantornya, yang bersangkutan tidak ada di tempat.
Jurnalis: Ilham Wahyudi
Fotografer: HAMBURGER/RADAR IJEN
Editor: Hafid Asnan