27.8 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Pertamax Naik, Pertamini Kerap Kehabisan Stok

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Naiknya harga BBM jenis pertamax dari harga Rp 10.000 menjadi Rp 12.500, per 1 April kemarin, membuat pemilik usaha Pertamini banyak kehabisan stok. Pasalnya, kenaikan tersebut juga diikuti oleh langkanya BBM jenis pertalite.

Baca Juga : Sabyan Sepi Job, Kok Bisa ya?

Hal ini pun berdampak pada sejumlah pemilik usaha Pertamini. Salah satunya adalah Titin, warga yang tinggal di Jalan Karimata, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Jember. Perempuan ini mengaku, dirinya kesulitan mendapatkan stok BBM jenis pertalite.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kadang dikirim sama agen-agen, kadang juga membeli sendiri langsung di SPBU pakai drum atau jeriken. Tapi, sekarang mahal. Ragu mau nyetok banyak,” jelas Titin, Senin (4/4).

Titin mengatakan, naiknya harga pertamax juga memengaruhi daya beli pelanggan. “Kadang sehari habis 20 liter (pertamax, Red), sekarang jarang yang beli, soalnya saya naikkan jadi harga 13.000. Saya ngambil untung 500 rupiah per liter,” ungkapnya.

Beberapa pelanggan, menurutnya, banyak yang lebih memilih mengisi di SPBU daripada di Pertamini. “Ya, karena di sana harganya agak murah,” bebernya.

Sementara itu, Beben, salah satu pemilik usaha di Jalan Semeru juga mengatakan bahwa dia sekarang lebih memilih menyediakan pertalite. “Kalau saya maksa pertamax, saya khawatir ndak laku. Ending saya ngantri aja beli pertalite, yang penting harganya masih stabil dan masih banyak yang membeli,” ungkapnya. (mg7/c2/nur)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Naiknya harga BBM jenis pertamax dari harga Rp 10.000 menjadi Rp 12.500, per 1 April kemarin, membuat pemilik usaha Pertamini banyak kehabisan stok. Pasalnya, kenaikan tersebut juga diikuti oleh langkanya BBM jenis pertalite.

Baca Juga : Sabyan Sepi Job, Kok Bisa ya?

Hal ini pun berdampak pada sejumlah pemilik usaha Pertamini. Salah satunya adalah Titin, warga yang tinggal di Jalan Karimata, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Jember. Perempuan ini mengaku, dirinya kesulitan mendapatkan stok BBM jenis pertalite.

“Kadang dikirim sama agen-agen, kadang juga membeli sendiri langsung di SPBU pakai drum atau jeriken. Tapi, sekarang mahal. Ragu mau nyetok banyak,” jelas Titin, Senin (4/4).

Titin mengatakan, naiknya harga pertamax juga memengaruhi daya beli pelanggan. “Kadang sehari habis 20 liter (pertamax, Red), sekarang jarang yang beli, soalnya saya naikkan jadi harga 13.000. Saya ngambil untung 500 rupiah per liter,” ungkapnya.

Beberapa pelanggan, menurutnya, banyak yang lebih memilih mengisi di SPBU daripada di Pertamini. “Ya, karena di sana harganya agak murah,” bebernya.

Sementara itu, Beben, salah satu pemilik usaha di Jalan Semeru juga mengatakan bahwa dia sekarang lebih memilih menyediakan pertalite. “Kalau saya maksa pertamax, saya khawatir ndak laku. Ending saya ngantri aja beli pertalite, yang penting harganya masih stabil dan masih banyak yang membeli,” ungkapnya. (mg7/c2/nur)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Naiknya harga BBM jenis pertamax dari harga Rp 10.000 menjadi Rp 12.500, per 1 April kemarin, membuat pemilik usaha Pertamini banyak kehabisan stok. Pasalnya, kenaikan tersebut juga diikuti oleh langkanya BBM jenis pertalite.

Baca Juga : Sabyan Sepi Job, Kok Bisa ya?

Hal ini pun berdampak pada sejumlah pemilik usaha Pertamini. Salah satunya adalah Titin, warga yang tinggal di Jalan Karimata, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Jember. Perempuan ini mengaku, dirinya kesulitan mendapatkan stok BBM jenis pertalite.

“Kadang dikirim sama agen-agen, kadang juga membeli sendiri langsung di SPBU pakai drum atau jeriken. Tapi, sekarang mahal. Ragu mau nyetok banyak,” jelas Titin, Senin (4/4).

Titin mengatakan, naiknya harga pertamax juga memengaruhi daya beli pelanggan. “Kadang sehari habis 20 liter (pertamax, Red), sekarang jarang yang beli, soalnya saya naikkan jadi harga 13.000. Saya ngambil untung 500 rupiah per liter,” ungkapnya.

Beberapa pelanggan, menurutnya, banyak yang lebih memilih mengisi di SPBU daripada di Pertamini. “Ya, karena di sana harganya agak murah,” bebernya.

Sementara itu, Beben, salah satu pemilik usaha di Jalan Semeru juga mengatakan bahwa dia sekarang lebih memilih menyediakan pertalite. “Kalau saya maksa pertamax, saya khawatir ndak laku. Ending saya ngantri aja beli pertalite, yang penting harganya masih stabil dan masih banyak yang membeli,” ungkapnya. (mg7/c2/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca