26.8 C
Jember
Sunday, 2 April 2023

Liburan, PKL TPA Pakusari Justru Sepi

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID Hari besar keagamaan maupun libur nasional adalah saat yang ditunggu oleh pedagang kaki lima (PKL). Tentu saja untuk meraup keuntungan. Namun, PKL di tempat pembuangan akhir (TPA) di Kecamatan Pakusari justru merasakan sebaliknya, yaitu cukup sepi.

Hal itu karena saat hari libur, pengunjung tempat wisata edukasi sampah tidak seramai hari biasanya. Bahkan sampai batas waktu kunjungan pukul 17.00 barang dagangan PKL terlihat menumpuk.

Hal tersebut seperti dikatakan oleh Abdul Hamid, pedagang es dan sempol di TPA Pakusari. Warga Dusun Krajan, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari tersebut mengatakan, saat liburan dipastikan tempat itu ramai didatangi wisatawan. “Entah kenapa TPA sepi atau mungkin karena tanggal tua, sehingga mereka menunda dulu keinginan untuk berkunjung ke sini. Mulai pagi, cuma segelintir orang beli es dan sempol. Sepi sekali. Cuma dapat uang sedikit, cukup untuk makan keluarga,” kata Hamid.

Mobile_AP_Rectangle 2

Penuturan serupa diungkapkan oleh Badri, penjual cilok keliling, yang menjelang sore biasa mangkal di TPA. Selama hampir dua jam berada di tempat itu, lelaki yang beralamat di Kelurahan Antirogo itu mengaku belum mendapatkan penglaris. “Untung tadi sempat jualan keliling dulu sebelum singgah ke TPA Pakusari, jadi masih ada penghasilan meski di sini sepi,” ungkapnya.

Sementara itu, PKL di sekitar TPA biasanya akan laris ketika ada rombongan yang datang ke lokasi itu. Akan tetapi, hal itu tidak setiap hari. Para PKL pun mengandalkan warga setempat, pegawai di TPA, serta para pemulung yang ada di sekitar TPA.

Jurnalis: Winardyasto

Fotografer: Winardyasto

Editor: Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID Hari besar keagamaan maupun libur nasional adalah saat yang ditunggu oleh pedagang kaki lima (PKL). Tentu saja untuk meraup keuntungan. Namun, PKL di tempat pembuangan akhir (TPA) di Kecamatan Pakusari justru merasakan sebaliknya, yaitu cukup sepi.

Hal itu karena saat hari libur, pengunjung tempat wisata edukasi sampah tidak seramai hari biasanya. Bahkan sampai batas waktu kunjungan pukul 17.00 barang dagangan PKL terlihat menumpuk.

Hal tersebut seperti dikatakan oleh Abdul Hamid, pedagang es dan sempol di TPA Pakusari. Warga Dusun Krajan, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari tersebut mengatakan, saat liburan dipastikan tempat itu ramai didatangi wisatawan. “Entah kenapa TPA sepi atau mungkin karena tanggal tua, sehingga mereka menunda dulu keinginan untuk berkunjung ke sini. Mulai pagi, cuma segelintir orang beli es dan sempol. Sepi sekali. Cuma dapat uang sedikit, cukup untuk makan keluarga,” kata Hamid.

Penuturan serupa diungkapkan oleh Badri, penjual cilok keliling, yang menjelang sore biasa mangkal di TPA. Selama hampir dua jam berada di tempat itu, lelaki yang beralamat di Kelurahan Antirogo itu mengaku belum mendapatkan penglaris. “Untung tadi sempat jualan keliling dulu sebelum singgah ke TPA Pakusari, jadi masih ada penghasilan meski di sini sepi,” ungkapnya.

Sementara itu, PKL di sekitar TPA biasanya akan laris ketika ada rombongan yang datang ke lokasi itu. Akan tetapi, hal itu tidak setiap hari. Para PKL pun mengandalkan warga setempat, pegawai di TPA, serta para pemulung yang ada di sekitar TPA.

Jurnalis: Winardyasto

Fotografer: Winardyasto

Editor: Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID Hari besar keagamaan maupun libur nasional adalah saat yang ditunggu oleh pedagang kaki lima (PKL). Tentu saja untuk meraup keuntungan. Namun, PKL di tempat pembuangan akhir (TPA) di Kecamatan Pakusari justru merasakan sebaliknya, yaitu cukup sepi.

Hal itu karena saat hari libur, pengunjung tempat wisata edukasi sampah tidak seramai hari biasanya. Bahkan sampai batas waktu kunjungan pukul 17.00 barang dagangan PKL terlihat menumpuk.

Hal tersebut seperti dikatakan oleh Abdul Hamid, pedagang es dan sempol di TPA Pakusari. Warga Dusun Krajan, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari tersebut mengatakan, saat liburan dipastikan tempat itu ramai didatangi wisatawan. “Entah kenapa TPA sepi atau mungkin karena tanggal tua, sehingga mereka menunda dulu keinginan untuk berkunjung ke sini. Mulai pagi, cuma segelintir orang beli es dan sempol. Sepi sekali. Cuma dapat uang sedikit, cukup untuk makan keluarga,” kata Hamid.

Penuturan serupa diungkapkan oleh Badri, penjual cilok keliling, yang menjelang sore biasa mangkal di TPA. Selama hampir dua jam berada di tempat itu, lelaki yang beralamat di Kelurahan Antirogo itu mengaku belum mendapatkan penglaris. “Untung tadi sempat jualan keliling dulu sebelum singgah ke TPA Pakusari, jadi masih ada penghasilan meski di sini sepi,” ungkapnya.

Sementara itu, PKL di sekitar TPA biasanya akan laris ketika ada rombongan yang datang ke lokasi itu. Akan tetapi, hal itu tidak setiap hari. Para PKL pun mengandalkan warga setempat, pegawai di TPA, serta para pemulung yang ada di sekitar TPA.

Jurnalis: Winardyasto

Fotografer: Winardyasto

Editor: Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca