JEMBER, RADARJEMBER.ID – Uji coba perubahan arus lali lintas (lalin) sementara selama Ramadan dan Idul Fitri 1442 H malah menimbulkan kemacetan. Antrean panjang kendaraan itu terjadi ketika terjadi pertemuan kendaraan dari arah utara di Jalan Diponegoro dengan kendaraan yang dari arah timur di Jalan Trunojoyo.

Uji coba arus lalu lintas ini mulai diberlakukan, Senin (3/5) kemarin, sejak pukul 06.00. Awalnya, memang banyak yang bingung. Bahkan, ada pengendara sepeda motor yang tidak bisa keluar dan hanya putar-putar di Jalan Diponegoro.
“Saya hingga dua kali lewat di Jalan Diponegoro, dan tidak bisa keluar. Rencana mau ke Pasar Burung di Jalan Gatot Subroto, ternyata harus lewat alun-alun dan baru lewat Jalan Gatot Subroto di ujung timur,” kata Samsul, pedagang burung.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, penumpukan kendaraan terjadi di simpang tiga antara Jalan Trunojoyo dengan Jalan Diponegoro. Antrean itu terjadi karena banyak kendaraan yang masuk ke Jalan DR Wahidin, timur Pasar Tanjung. Ditambah lagi, volume kendaraan dari arah Johar Plaza dan Jalan Trunojoyo cukup padat. Akibatnya, kemacetan di sekitar Jalan Trunojoyo bertambah. Selain itu, antrean kendaraan juga terjadi di depan Golden Market, pertigaan GNI, serta di Pasar Tanjung.
Kondisi ini terjadi pada pukul 12.00. Warga yang baru pulang dari Johar Plaza harus pulang lewat Jalan Diponegoro menuju Jalan Trunojoyo. Sebelumnya, Jalan Untung Suropati ke arah barat depan Matahari masih bisa dilewati. Tetapi, dalam uji coba ini hanya satu arah untuk kendaraan yang dari arah barat. Sehingga kendaraan yang dari Jalan Untung Suropati menjadi satu dengan kendaraan yang di Jalan Diponegoro.
Sementara itu, banyaknya deretan pertokoan di sekitar jalan juga menyumbang kemacetan. Sebab, di sepanjang pertokoan tidak dilengkapi dengan lahan parkir kendaraan roda empat yang memadai. Akibatnya, semakin membuat jalanan menjadi sesak.
Dampak lain, pengguna kendaraan roda empat dari arah Trunojoyo yang hendak ke Johar Plaza harus memutar lewat Jalan Hos Cokroaminoto, Jalan Gajah Mada, Sultan Agung, dan barus belok kanan ke Jalan Diponegoro agar sampai ke Johar Plaza. Sebelumnya, pengendara dari Jalan Trunojoyo bisa langsung belok ke Jalan Diponegoro untuk menuju Johar Plaza.
Seorang pengendara sepeda motor, Sugeng Prayitno, menyampaikan, pengalihan arus lalin yang diujicobakan perlu dievaluasi. “Dulu kemacetan ada di Trunojoyo depan GM, sekarang di pertigaan Trunojoyo dan Gatot Subroto juga sama-sama macet. Belum di Pasar Tanjung. Sebaiknya dievaluasi lagi,” urainya.
Becak Sulit Ditertibkan
Penyebab lain tersendatnya arus lalin dalam uji coba perdana itu juga disumbang adanya pengendara dan tukang becak yang tidak tertib. Padahal petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jember bersama anggota Satlantas Polres Jember terjun langsung mengatur arus kendaraan. Kendati ada petugas, sejumlah pengendara yang belum mengetahuinya masih saja nekat menerobos meski telah diberi tahu. Di Jalan Diponegoro, misalnya, cukup banyak yang nekat melawan arus ke arah utara, padahal telah dialihkan ke selatan.
Pada saat diingatkan, banyak alasan disampaikan warga kepada petugas yang menghadang. Rata-rata mengaku belum tahu dan berdalih jaraknya lebih dekat. Untungnya, petugas cukup tegas, sehingga kendaraan yang melawan arus diminta balik arah. Walaupun ada saja yang nekat menerobos petugas yang berdiri di simpang tiga depan Hotel 88 di Jalan Gatot Subroto.
Salah seorang petugas yang berjaga di lokasi menyebut, uji coba arus lalin sementara itu masih wajar. Sebab, rata-rata pengendara masih bingung. Banyak pengendara sepeda motor yang belum bisa memahami rambu-rambu yang dipasang di setiap simpang tiga. Akibatnya, banyak di antara mereka yang balik arah. Bahkan, ada pula yang harus berputar dua kali di jalan yang sama.
“Wajar kalau hari pertama ini masih banyak yang bingung, karena mereka tidak mengerti rambu dengan jelas. Tadi ada seorang bapak yang mau mengantar anaknya sekolah di SMPN 1 Jember. Padahal yang bersangkutan dari arah Jalan Gajah Mada belok kanan ke Jalan Diponegoro, jadinya muter lagi,” tutur petugas tersebut.
Sebelum ada perubahan, warga yang akan ke Jalan Gatot Subroto memang lebih dekat jika lewat Jalan Diponegoro karena cukup belok kiri. Nah, saat perubahan, mereka pun terjebak hingga memutar lagi ke Jalan Trunojoyo dan kembali ke Jalan Hos Cokroaminoto, kemudian ke arah alun-alun untuk belok kanan ke Jalan Gatot Subroto.
Sementara itu, yang paling susah untuk ditertibkan, seperti terlihat kemarin, yaitu tukang becak yang mengangkut penumpang dari Pasar Tanjung. Dengan santainya, mereka mengayuh becak di Jalan Diponegoro dengan melawan arus ke utara hingga belok kanan ke Jalan Gatot Subroto.
Plt Kepala Dishub Jember Siswanto mengatakan, uji coba pengalihan arus lalin ini baru dilakukan. Menurutnya, semua uji coba yang dilakukan akan dievaluasi. “Uji coba ini baru dilakukan. Nanti, pasti akan ada evaluasi,” katanya.
Siswanto menyebut, apabila uji coba arus lalin itu bisa memperlancar laju kendaraan, maka akan diteruskan. “Karena masih baru, belum bisa disimpulkan. Nanti dievaluasi dan menunggu kajian dari tim,” paparnya.
Pengalihan arus lalin ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di kawasan kota yang selama ini terjadi. Diharapkan, jalan-jalan yang padat dan kendaraan yang tersendat bisa lebih lancar dengan perubahan arus tersebut.
Jurnalis : Jumai, Nur Hariri
Fotografer : Jumai
Redaktur : Mahrus Sholih