Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.IDÂ – Hari pertama memasuki bulan suci Ramadan, Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Ketua TP PKK Kabupaten Jember Kasih Fajarini langsung menyita perhatian publik. Pasalnya, mereka berdua bergaya seolah menjual kopi di pelataran Masjid Jamik Al Baitul Amien.
Baca Juga : Malah Jadi Tempat Parkir Permanen
Sambil mengenakan kostum ala Turki, Bupati Hendy dan istri membawa teko atau cawan berisi kopi. Bupati Hendy dan istrinya, Kasih Fajarini, beraksi layaknya penjual kopi untuk disuguhkan ketika hendak berbuka puasa.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurut Hendy, ada filosofi dari dirinya mengenakan kostum itu dan memeragakan penjual kopi. “Kami ingin memberikan motivasi kepada masyarakat Jember bahwa Covid-19 sudah melandai, eforia Ramadan harus ditandai dengan kebangkitan ekonomi,” kata Hendy kepada awak media.
Hendy juga menegaskan bahwa filosofi penjual kopi sebagai pelayan itu juga harus tecermin pada diri setiap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jember. “Seluruh pejabat di Pemkab Jember wajib melayani masyarakat. Mereka masuk ASN, harus siap melayani masyarakat Jember,” katanya. Setelah terdengar lantunan azan Magrib, Hendy beserta istri membagikan air minum kepada warga yang sudah berkumpul di halaman masjid saat itu untuk berbuka puasa. (mau/c2/dwi)
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.IDÂ – Hari pertama memasuki bulan suci Ramadan, Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Ketua TP PKK Kabupaten Jember Kasih Fajarini langsung menyita perhatian publik. Pasalnya, mereka berdua bergaya seolah menjual kopi di pelataran Masjid Jamik Al Baitul Amien.
Baca Juga : Malah Jadi Tempat Parkir Permanen
Sambil mengenakan kostum ala Turki, Bupati Hendy dan istri membawa teko atau cawan berisi kopi. Bupati Hendy dan istrinya, Kasih Fajarini, beraksi layaknya penjual kopi untuk disuguhkan ketika hendak berbuka puasa.
Menurut Hendy, ada filosofi dari dirinya mengenakan kostum itu dan memeragakan penjual kopi. “Kami ingin memberikan motivasi kepada masyarakat Jember bahwa Covid-19 sudah melandai, eforia Ramadan harus ditandai dengan kebangkitan ekonomi,” kata Hendy kepada awak media.
Hendy juga menegaskan bahwa filosofi penjual kopi sebagai pelayan itu juga harus tecermin pada diri setiap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jember. “Seluruh pejabat di Pemkab Jember wajib melayani masyarakat. Mereka masuk ASN, harus siap melayani masyarakat Jember,” katanya. Setelah terdengar lantunan azan Magrib, Hendy beserta istri membagikan air minum kepada warga yang sudah berkumpul di halaman masjid saat itu untuk berbuka puasa. (mau/c2/dwi)
JEMBER, RADARJEMBER.IDÂ – Hari pertama memasuki bulan suci Ramadan, Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Ketua TP PKK Kabupaten Jember Kasih Fajarini langsung menyita perhatian publik. Pasalnya, mereka berdua bergaya seolah menjual kopi di pelataran Masjid Jamik Al Baitul Amien.
Baca Juga : Malah Jadi Tempat Parkir Permanen
Sambil mengenakan kostum ala Turki, Bupati Hendy dan istri membawa teko atau cawan berisi kopi. Bupati Hendy dan istrinya, Kasih Fajarini, beraksi layaknya penjual kopi untuk disuguhkan ketika hendak berbuka puasa.
Menurut Hendy, ada filosofi dari dirinya mengenakan kostum itu dan memeragakan penjual kopi. “Kami ingin memberikan motivasi kepada masyarakat Jember bahwa Covid-19 sudah melandai, eforia Ramadan harus ditandai dengan kebangkitan ekonomi,” kata Hendy kepada awak media.
Hendy juga menegaskan bahwa filosofi penjual kopi sebagai pelayan itu juga harus tecermin pada diri setiap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jember. “Seluruh pejabat di Pemkab Jember wajib melayani masyarakat. Mereka masuk ASN, harus siap melayani masyarakat Jember,” katanya. Setelah terdengar lantunan azan Magrib, Hendy beserta istri membagikan air minum kepada warga yang sudah berkumpul di halaman masjid saat itu untuk berbuka puasa. (mau/c2/dwi)