23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Dilema Pembangunan Museum Daerah

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Eks Gedung Dinas Sosial Kabupaten Jember yang beralamat di Jalan PB Sudirman, Jember Lor, terlihat sepi. Gerbang depannya tertutup rapat. Tidak ada satu pun aktivitas yang berlangsung di sana.

Kondisi ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu, di mana seluruh aktivitas karyawannnya dipindah ke Kecamatan Kaliwates. Tepatnya sekompleks dengan Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Kabupaten Jember. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Telantar Dinas Sosial Kabupaten Jember Nurul Qomariah mengatakan bahwa kantornya akan direnovasi, dan selanjutnya dijadikan cagar budaya. “Rencananya akan direnovasi,” kata Nurul, singkat.

Sejatinya, ide ini sudah lama digaungkan. Ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jember Harry Agustriono mengatakan bahwa hingga saat ini renovasi masih belum dilakukan. Sebab, pihaknya masih mengajukan permohonan kantor tersebut sebagai cagar budaya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Secara fisik, Kantor Dinas Sosial dinilai masih layak untuk dijadikan tempat cagar budaya. “Harapannya bisa disetujui bupati. Pelan-pelan nanti kami tata dan optimalkan fungsinya,” ungkap Harry.

Nantinya, dari renovasi itu akan ada alih fungsi gedung. Dari yang mulanya adalah Kantor Dinas Sosial menjadi museum daerah, sekretariat Komunitas Perupa Jember, sekretariat juru pelihara cagar budaya, ruang pameran atau galeri seni rupa, dan exhibition room cagar budaya. “Kemudian, ada beberapa cagar budaya yang ditaruh di sana,” tambahnya.

Namun, prosesnya hingga saat ini masih dalam tahap pemetaan cagar budaya mana saja yang akan ditempatkan di museum daerah. “Ini masih kita riset,” tutur Harry.

Dirinya belum memastikan kelanjutan status kantor. Sebab, hingga saat ini sifatnya masih dalam pengajuan, termasuk pengajuan maket. Hal ini pun berpengaruh pada proses renovasi. “Kalau di penganggaran masih belum ada. Apakah nanti bisa dipakai dulu, lalu bertahap ada proses rehab,” tuturnya.

Sebelumnya, rencana museum daerah Jember akan bertempat di Gedung DPRD. Fungsi dan tujuannya sama, yakni sebagai tempat berkumpulnya para seniman dan bisa digunakan sebagai wahana pameran. Namun, rancangan ini tidak ada ujungnya. Sejatinya, yang menjadi masalah adalah pemkab belum menunjukkan program untuk mewadahi aktualisasi dan pelestarian seni budaya yang tersebar di berbagai wilayah di Jember, dalam bentuk taman budaya maupun panggung atau gedung kesenian budaya juga museum daerah.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Eks Gedung Dinas Sosial Kabupaten Jember yang beralamat di Jalan PB Sudirman, Jember Lor, terlihat sepi. Gerbang depannya tertutup rapat. Tidak ada satu pun aktivitas yang berlangsung di sana.

Kondisi ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu, di mana seluruh aktivitas karyawannnya dipindah ke Kecamatan Kaliwates. Tepatnya sekompleks dengan Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Kabupaten Jember. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Telantar Dinas Sosial Kabupaten Jember Nurul Qomariah mengatakan bahwa kantornya akan direnovasi, dan selanjutnya dijadikan cagar budaya. “Rencananya akan direnovasi,” kata Nurul, singkat.

Sejatinya, ide ini sudah lama digaungkan. Ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jember Harry Agustriono mengatakan bahwa hingga saat ini renovasi masih belum dilakukan. Sebab, pihaknya masih mengajukan permohonan kantor tersebut sebagai cagar budaya.

Secara fisik, Kantor Dinas Sosial dinilai masih layak untuk dijadikan tempat cagar budaya. “Harapannya bisa disetujui bupati. Pelan-pelan nanti kami tata dan optimalkan fungsinya,” ungkap Harry.

Nantinya, dari renovasi itu akan ada alih fungsi gedung. Dari yang mulanya adalah Kantor Dinas Sosial menjadi museum daerah, sekretariat Komunitas Perupa Jember, sekretariat juru pelihara cagar budaya, ruang pameran atau galeri seni rupa, dan exhibition room cagar budaya. “Kemudian, ada beberapa cagar budaya yang ditaruh di sana,” tambahnya.

Namun, prosesnya hingga saat ini masih dalam tahap pemetaan cagar budaya mana saja yang akan ditempatkan di museum daerah. “Ini masih kita riset,” tutur Harry.

Dirinya belum memastikan kelanjutan status kantor. Sebab, hingga saat ini sifatnya masih dalam pengajuan, termasuk pengajuan maket. Hal ini pun berpengaruh pada proses renovasi. “Kalau di penganggaran masih belum ada. Apakah nanti bisa dipakai dulu, lalu bertahap ada proses rehab,” tuturnya.

Sebelumnya, rencana museum daerah Jember akan bertempat di Gedung DPRD. Fungsi dan tujuannya sama, yakni sebagai tempat berkumpulnya para seniman dan bisa digunakan sebagai wahana pameran. Namun, rancangan ini tidak ada ujungnya. Sejatinya, yang menjadi masalah adalah pemkab belum menunjukkan program untuk mewadahi aktualisasi dan pelestarian seni budaya yang tersebar di berbagai wilayah di Jember, dalam bentuk taman budaya maupun panggung atau gedung kesenian budaya juga museum daerah.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Eks Gedung Dinas Sosial Kabupaten Jember yang beralamat di Jalan PB Sudirman, Jember Lor, terlihat sepi. Gerbang depannya tertutup rapat. Tidak ada satu pun aktivitas yang berlangsung di sana.

Kondisi ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu, di mana seluruh aktivitas karyawannnya dipindah ke Kecamatan Kaliwates. Tepatnya sekompleks dengan Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Kabupaten Jember. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Telantar Dinas Sosial Kabupaten Jember Nurul Qomariah mengatakan bahwa kantornya akan direnovasi, dan selanjutnya dijadikan cagar budaya. “Rencananya akan direnovasi,” kata Nurul, singkat.

Sejatinya, ide ini sudah lama digaungkan. Ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jember Harry Agustriono mengatakan bahwa hingga saat ini renovasi masih belum dilakukan. Sebab, pihaknya masih mengajukan permohonan kantor tersebut sebagai cagar budaya.

Secara fisik, Kantor Dinas Sosial dinilai masih layak untuk dijadikan tempat cagar budaya. “Harapannya bisa disetujui bupati. Pelan-pelan nanti kami tata dan optimalkan fungsinya,” ungkap Harry.

Nantinya, dari renovasi itu akan ada alih fungsi gedung. Dari yang mulanya adalah Kantor Dinas Sosial menjadi museum daerah, sekretariat Komunitas Perupa Jember, sekretariat juru pelihara cagar budaya, ruang pameran atau galeri seni rupa, dan exhibition room cagar budaya. “Kemudian, ada beberapa cagar budaya yang ditaruh di sana,” tambahnya.

Namun, prosesnya hingga saat ini masih dalam tahap pemetaan cagar budaya mana saja yang akan ditempatkan di museum daerah. “Ini masih kita riset,” tutur Harry.

Dirinya belum memastikan kelanjutan status kantor. Sebab, hingga saat ini sifatnya masih dalam pengajuan, termasuk pengajuan maket. Hal ini pun berpengaruh pada proses renovasi. “Kalau di penganggaran masih belum ada. Apakah nanti bisa dipakai dulu, lalu bertahap ada proses rehab,” tuturnya.

Sebelumnya, rencana museum daerah Jember akan bertempat di Gedung DPRD. Fungsi dan tujuannya sama, yakni sebagai tempat berkumpulnya para seniman dan bisa digunakan sebagai wahana pameran. Namun, rancangan ini tidak ada ujungnya. Sejatinya, yang menjadi masalah adalah pemkab belum menunjukkan program untuk mewadahi aktualisasi dan pelestarian seni budaya yang tersebar di berbagai wilayah di Jember, dalam bentuk taman budaya maupun panggung atau gedung kesenian budaya juga museum daerah.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca