27.8 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Tolak Luna Maya di JFC

Mobile_AP_Rectangle 1

RENCANA kedatangan artis ibu kota, Luna Maya, di perhelatan Jember Fashion Carnaval (JFC) menuai penolakan. Ajang karnaval busana kelas dunia itu rencananya bakal berlangsung secara hybrid pada 20-21 November. Sebanyak 250 peserta akan terlibat secara luring, sedangkan peserta dari 10-14 negara di lima benua akan mengikuti secara daring.

Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jember Ahmad Hadinuddin menyampaikan, Luna Maya merupakan figur yang tidak cocok dengan budaya masyarakat Jember. Sebab, Jember didominasi dengan kultur keagamaan yang cukup kental. “Perlu menjadi refleksi mengenai standar norma dan figur. Ini perlu dipertimbangkan,” ungkapnya, belum lama ini.

Sebagaimana diketahui, artis Luna Maya sempat tersandung kasus video syur bersama Ariel. Perkara ini mencuat satu dekade lalu, sekitar tahun 2010. Meski perkaranya sudah lama, namun ingatan itu masih melekat di masyarakat. Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan kulur agama yang kuat seperti Jember. Selain Luna Maya, JFC juga akan mengundang selebriti kondang Anya Geraldine, namun nama Luna Maya inilah yang mendapat penolakan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ketua Yayasan JFC Budi Setiawan menjelaskan, hingga saat ini kabar kedatangan Luna Maya tersebut belum pasti. Dan masih sebatas foto model poster saja. Budi juga enggan berkomentar banyak tentang respons penolakan itu. Prinsipnya, kata dia, pihaknya akan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang mendukung. “Hingga saat ini sebatas foto model poster saja. Belum memungkinkan hadir di Jember. Ini adalah bagian dari dinamika perbedaan pendapat. Kami sudah terbiasa dengan itu,” sambungnya.

Reporter : Dian Cahyani
Fotografer : Instagram Luna Maya
Editor : Mahrus Sholih

- Advertisement -

RENCANA kedatangan artis ibu kota, Luna Maya, di perhelatan Jember Fashion Carnaval (JFC) menuai penolakan. Ajang karnaval busana kelas dunia itu rencananya bakal berlangsung secara hybrid pada 20-21 November. Sebanyak 250 peserta akan terlibat secara luring, sedangkan peserta dari 10-14 negara di lima benua akan mengikuti secara daring.

Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jember Ahmad Hadinuddin menyampaikan, Luna Maya merupakan figur yang tidak cocok dengan budaya masyarakat Jember. Sebab, Jember didominasi dengan kultur keagamaan yang cukup kental. “Perlu menjadi refleksi mengenai standar norma dan figur. Ini perlu dipertimbangkan,” ungkapnya, belum lama ini.

Sebagaimana diketahui, artis Luna Maya sempat tersandung kasus video syur bersama Ariel. Perkara ini mencuat satu dekade lalu, sekitar tahun 2010. Meski perkaranya sudah lama, namun ingatan itu masih melekat di masyarakat. Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan kulur agama yang kuat seperti Jember. Selain Luna Maya, JFC juga akan mengundang selebriti kondang Anya Geraldine, namun nama Luna Maya inilah yang mendapat penolakan.

Ketua Yayasan JFC Budi Setiawan menjelaskan, hingga saat ini kabar kedatangan Luna Maya tersebut belum pasti. Dan masih sebatas foto model poster saja. Budi juga enggan berkomentar banyak tentang respons penolakan itu. Prinsipnya, kata dia, pihaknya akan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang mendukung. “Hingga saat ini sebatas foto model poster saja. Belum memungkinkan hadir di Jember. Ini adalah bagian dari dinamika perbedaan pendapat. Kami sudah terbiasa dengan itu,” sambungnya.

Reporter : Dian Cahyani
Fotografer : Instagram Luna Maya
Editor : Mahrus Sholih

RENCANA kedatangan artis ibu kota, Luna Maya, di perhelatan Jember Fashion Carnaval (JFC) menuai penolakan. Ajang karnaval busana kelas dunia itu rencananya bakal berlangsung secara hybrid pada 20-21 November. Sebanyak 250 peserta akan terlibat secara luring, sedangkan peserta dari 10-14 negara di lima benua akan mengikuti secara daring.

Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jember Ahmad Hadinuddin menyampaikan, Luna Maya merupakan figur yang tidak cocok dengan budaya masyarakat Jember. Sebab, Jember didominasi dengan kultur keagamaan yang cukup kental. “Perlu menjadi refleksi mengenai standar norma dan figur. Ini perlu dipertimbangkan,” ungkapnya, belum lama ini.

Sebagaimana diketahui, artis Luna Maya sempat tersandung kasus video syur bersama Ariel. Perkara ini mencuat satu dekade lalu, sekitar tahun 2010. Meski perkaranya sudah lama, namun ingatan itu masih melekat di masyarakat. Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan kulur agama yang kuat seperti Jember. Selain Luna Maya, JFC juga akan mengundang selebriti kondang Anya Geraldine, namun nama Luna Maya inilah yang mendapat penolakan.

Ketua Yayasan JFC Budi Setiawan menjelaskan, hingga saat ini kabar kedatangan Luna Maya tersebut belum pasti. Dan masih sebatas foto model poster saja. Budi juga enggan berkomentar banyak tentang respons penolakan itu. Prinsipnya, kata dia, pihaknya akan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang mendukung. “Hingga saat ini sebatas foto model poster saja. Belum memungkinkan hadir di Jember. Ini adalah bagian dari dinamika perbedaan pendapat. Kami sudah terbiasa dengan itu,” sambungnya.

Reporter : Dian Cahyani
Fotografer : Instagram Luna Maya
Editor : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca