JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu upaya terbaru pemerintah daerah untuk mempromosikan Jember yaitu melalui program joy flight. Suatu program untuk memperkenalkan dan menikmati destinasi wisata Jember melalui udara.Program ini hanya berlaku pada Jumat, Sabtu dan minggu. Wisatawan dapat menikmati pemandangan melalui helikopter Cessna.
“Kita akan bikin tiap minggu programnya, ada joy flightkeliling Jember terus melihat Nusa Barong. Ini bagian dari wisata,” kata Bupati Jember Hendy Siswanto, Sabtu (2/10).
Kini pemerintah daerah masih melihat seberapa tinggi animo masyrakat dengan aksess layanan pariwisata baru. Spirit dari program ini tak hanya untuk mendulang pemasukan daerah dari sektor pariwisata saja. Namun juga sebagai upaya pemerintah daerah untuk mensosialisasikan perkembangan pembangunan daerah.
“Masyarakat bisa melihat jember dari atas. Jember ini luas, dan rumpun pembangunannya tidak hanya di satu tempat,” tambah Hendy.
Skemanya, pesawat Cessna bakal diterbangkan melalui Bandara Notohadinegoro dan berkeliling Jember. Kapasitas penumpangnya hanya untuk tiga orang dengan sekali penerbangan. Kisaran durasi penerbangannya mencapai satu jam. Sasarannya adalah wisatawan lokal Jember, maupun dari luar daerah bahkan luar negeri.
“Joy flight sebenarnya terbang wisata. Bukan untuk keluar daerah. Nanti, setiap Jumat, Sabtu, Minggu diagendakan terbang dari sini. Untuk melihat destinasi wisata di Jember,” ungkap Direktur PT Surya Air Cakrabirawa, Permadi Surya di bandara Notohadinegoro.
Adapun tarif dalam sekali penerbangan yaitu berkisar Rp 800 ribu hingga Rp 2,5 juta. Rencananya, penerbangan yang berlangsung pada pekan depan akan menggunakan pesawat lain.
“Ini udah starting. Minggu depan pakai pesawat lain. Yang penting kita jalan dulu,” ungkapnya.
Permadi berharap melalui program joy flight, pengelolaan bandara di Jember dapat lebih optimal dan membuka akses penerbangan antar daerah. Sebab menurutnya Jember memiliki potensi yang cukup besar untuk pengelolaan akses penerbangan. Ia juga menyayangkan jika bandara terbengkalai dan masyarakat lebih memilih untuk melakukan penerbangan dari daerah lain. Misalnya dari Banyuwangi.
Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dian Cahyani