Mobile_AP_Rectangle 1
PAKUSARI – Pasca meletusnya kembali gunung Agung Bali berdampak pada petani tembakau di Jember. Hasan, 45, warga Dusun Durenan, Desa/ Kecamatan Pakusari mengatakan, petani mengalami kerugian karena tembakau rusak terdampak letusan gunung Agung.
Dijelaskan, sekitar 2 Ha tanaman tembakau jenis Kasturi tertutup abu vulkanik gunung Agung, Bali. “Saya terpaksa menyemprot abu yang mulai menempel di daun tembakau,” ujarnya.
Ini terpaksa dilakukan karena bila dibiarkan daun yang sudah tertutup abu vulkanik terancam rusak. Maka dari itu, harus disemprot air pagi dan sore.
Apalagi masa panennya masih sekitar 2 minggu lagi. Pihaknya khawatir kalau abu vulkanik gunung Agung terus menuju arah Jember, maka banyak petani tembakau yang terancam merugi. (*)
Mobile_AP_Rectangle 2
Fotografer : Jumai
Reporter : Rangga
Editor : Winardi Nawa Putra
- Advertisement -
PAKUSARI – Pasca meletusnya kembali gunung Agung Bali berdampak pada petani tembakau di Jember. Hasan, 45, warga Dusun Durenan, Desa/ Kecamatan Pakusari mengatakan, petani mengalami kerugian karena tembakau rusak terdampak letusan gunung Agung.
Dijelaskan, sekitar 2 Ha tanaman tembakau jenis Kasturi tertutup abu vulkanik gunung Agung, Bali. “Saya terpaksa menyemprot abu yang mulai menempel di daun tembakau,” ujarnya.
Ini terpaksa dilakukan karena bila dibiarkan daun yang sudah tertutup abu vulkanik terancam rusak. Maka dari itu, harus disemprot air pagi dan sore.
Apalagi masa panennya masih sekitar 2 minggu lagi. Pihaknya khawatir kalau abu vulkanik gunung Agung terus menuju arah Jember, maka banyak petani tembakau yang terancam merugi. (*)
Fotografer : Jumai
Reporter : Rangga
Editor : Winardi Nawa Putra
PAKUSARI – Pasca meletusnya kembali gunung Agung Bali berdampak pada petani tembakau di Jember. Hasan, 45, warga Dusun Durenan, Desa/ Kecamatan Pakusari mengatakan, petani mengalami kerugian karena tembakau rusak terdampak letusan gunung Agung.
Dijelaskan, sekitar 2 Ha tanaman tembakau jenis Kasturi tertutup abu vulkanik gunung Agung, Bali. “Saya terpaksa menyemprot abu yang mulai menempel di daun tembakau,” ujarnya.
Ini terpaksa dilakukan karena bila dibiarkan daun yang sudah tertutup abu vulkanik terancam rusak. Maka dari itu, harus disemprot air pagi dan sore.
Apalagi masa panennya masih sekitar 2 minggu lagi. Pihaknya khawatir kalau abu vulkanik gunung Agung terus menuju arah Jember, maka banyak petani tembakau yang terancam merugi. (*)
Fotografer : Jumai
Reporter : Rangga
Editor : Winardi Nawa Putra