28.5 C
Jember
Friday, 24 March 2023

1.822 CJH Terancam Batal Berangkat Haji

Lagi-Lagi Gagal Naik Haji

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ribuan calon jamaah haji (CJH) terancam batal berangkat. Ini menyusul keputusan Pemerintah Arab Saudi yang tidak memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara yang diberikan akses masuk ke Tanah Suci. Keputusan itu membuat para CJH harap-harap cemas. Termasuk CJH asal Jember. Sebab, lagi-lagi mereka gagal naik haji.

Sejak pandemi merebak, Maret 2020 lalu, secara nasional memang tidak ada keberangkatan haji yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Kali ini merupakan tahun kedua Indonesia tercoret dalam deretan negara yang diperbolehkan ke Tanah Suci.

Kepala Seksi Pelaksana Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Jember Ahmad Tholabi mengatakan, pada periode keberangkatan 2021 ini, ada sekitar 1.822 CJH Jember yang telah masuk ke daftar prioritas berangkat.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kendati begitu, pihaknya juga belum mengetahui kepastian apakah akan ada keberangkatan haji atau tidak di tahun ini. “Hari ini (kemarin, Red) Kemenag RI masih rapat dengar pendapat dengan dewan. Mungkin besok atau lusa ada keputusan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (2/6).

Menurut dia, keputusan yang diambil Pemerintah Arab Saudi itu cukup beralasan. Sebab, para CJH yang hendak ke Tanah Suci Makkah-Madinah itu bukan hanya sebagai tamu Allah, tapi juga sebagai tamu Pemerintah Arab Saudi.

Hal itu dianggap perlu dipahami oleh setiap CJH. Sebab, menjadi tuan rumah pelaksanaan ibadah, maka hal itu juga menjadi otoritas Pemerintah Arab Saudi. Tak heran, jika sejauh ini Pemerintah Arab Saudi masih mempertimbangkan banyak hal. “Sejauh ini, Pemerintah Arab Saudi belum merespons apa-apa. Soal boleh tidak bertamu ke sana, kuotanya, termasuk SOP-nya, juga belum ada,” tambah Tholabi.

Sementara itu, untuk kesiapan dokumen CJH, Kemenag tiap daerah diakuinya telah siap. Termasuk persiapan yang dilakukan oleh sejumlah penyelenggara dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) di Jember.

Sejumlah KBIH mengakui, persiapan memberangkatkan CJH sudah diupayakan, meskipun rentang waktunya cukup mepet. “Secara garis besar, kami siap mengadakan pemberangkatan kapan pun juga. Walaupun kami tidak yakin tahun ini ada keberangkatan,” ujar Ghonim Jauhari, Ketua KBIH Assunniyah Kencong.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Dok. Jawapos
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ribuan calon jamaah haji (CJH) terancam batal berangkat. Ini menyusul keputusan Pemerintah Arab Saudi yang tidak memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara yang diberikan akses masuk ke Tanah Suci. Keputusan itu membuat para CJH harap-harap cemas. Termasuk CJH asal Jember. Sebab, lagi-lagi mereka gagal naik haji.

Sejak pandemi merebak, Maret 2020 lalu, secara nasional memang tidak ada keberangkatan haji yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Kali ini merupakan tahun kedua Indonesia tercoret dalam deretan negara yang diperbolehkan ke Tanah Suci.

Kepala Seksi Pelaksana Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Jember Ahmad Tholabi mengatakan, pada periode keberangkatan 2021 ini, ada sekitar 1.822 CJH Jember yang telah masuk ke daftar prioritas berangkat.

Kendati begitu, pihaknya juga belum mengetahui kepastian apakah akan ada keberangkatan haji atau tidak di tahun ini. “Hari ini (kemarin, Red) Kemenag RI masih rapat dengar pendapat dengan dewan. Mungkin besok atau lusa ada keputusan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (2/6).

Menurut dia, keputusan yang diambil Pemerintah Arab Saudi itu cukup beralasan. Sebab, para CJH yang hendak ke Tanah Suci Makkah-Madinah itu bukan hanya sebagai tamu Allah, tapi juga sebagai tamu Pemerintah Arab Saudi.

Hal itu dianggap perlu dipahami oleh setiap CJH. Sebab, menjadi tuan rumah pelaksanaan ibadah, maka hal itu juga menjadi otoritas Pemerintah Arab Saudi. Tak heran, jika sejauh ini Pemerintah Arab Saudi masih mempertimbangkan banyak hal. “Sejauh ini, Pemerintah Arab Saudi belum merespons apa-apa. Soal boleh tidak bertamu ke sana, kuotanya, termasuk SOP-nya, juga belum ada,” tambah Tholabi.

Sementara itu, untuk kesiapan dokumen CJH, Kemenag tiap daerah diakuinya telah siap. Termasuk persiapan yang dilakukan oleh sejumlah penyelenggara dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) di Jember.

Sejumlah KBIH mengakui, persiapan memberangkatkan CJH sudah diupayakan, meskipun rentang waktunya cukup mepet. “Secara garis besar, kami siap mengadakan pemberangkatan kapan pun juga. Walaupun kami tidak yakin tahun ini ada keberangkatan,” ujar Ghonim Jauhari, Ketua KBIH Assunniyah Kencong.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Dok. Jawapos
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ribuan calon jamaah haji (CJH) terancam batal berangkat. Ini menyusul keputusan Pemerintah Arab Saudi yang tidak memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara yang diberikan akses masuk ke Tanah Suci. Keputusan itu membuat para CJH harap-harap cemas. Termasuk CJH asal Jember. Sebab, lagi-lagi mereka gagal naik haji.

Sejak pandemi merebak, Maret 2020 lalu, secara nasional memang tidak ada keberangkatan haji yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Kali ini merupakan tahun kedua Indonesia tercoret dalam deretan negara yang diperbolehkan ke Tanah Suci.

Kepala Seksi Pelaksana Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Jember Ahmad Tholabi mengatakan, pada periode keberangkatan 2021 ini, ada sekitar 1.822 CJH Jember yang telah masuk ke daftar prioritas berangkat.

Kendati begitu, pihaknya juga belum mengetahui kepastian apakah akan ada keberangkatan haji atau tidak di tahun ini. “Hari ini (kemarin, Red) Kemenag RI masih rapat dengar pendapat dengan dewan. Mungkin besok atau lusa ada keputusan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (2/6).

Menurut dia, keputusan yang diambil Pemerintah Arab Saudi itu cukup beralasan. Sebab, para CJH yang hendak ke Tanah Suci Makkah-Madinah itu bukan hanya sebagai tamu Allah, tapi juga sebagai tamu Pemerintah Arab Saudi.

Hal itu dianggap perlu dipahami oleh setiap CJH. Sebab, menjadi tuan rumah pelaksanaan ibadah, maka hal itu juga menjadi otoritas Pemerintah Arab Saudi. Tak heran, jika sejauh ini Pemerintah Arab Saudi masih mempertimbangkan banyak hal. “Sejauh ini, Pemerintah Arab Saudi belum merespons apa-apa. Soal boleh tidak bertamu ke sana, kuotanya, termasuk SOP-nya, juga belum ada,” tambah Tholabi.

Sementara itu, untuk kesiapan dokumen CJH, Kemenag tiap daerah diakuinya telah siap. Termasuk persiapan yang dilakukan oleh sejumlah penyelenggara dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) di Jember.

Sejumlah KBIH mengakui, persiapan memberangkatkan CJH sudah diupayakan, meskipun rentang waktunya cukup mepet. “Secara garis besar, kami siap mengadakan pemberangkatan kapan pun juga. Walaupun kami tidak yakin tahun ini ada keberangkatan,” ujar Ghonim Jauhari, Ketua KBIH Assunniyah Kencong.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Dok. Jawapos
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

/