23.8 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Desa Kreatif Sangkar Burung yang Inspiratif

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perajin sangkar burung di desa Dawuhan Mangli Kecamatan Sukowono sangat cocok untuk dijadikan cerminan kreativitas dalam lingkup desa. Walaupun jauh dari perkotaan, karya mereka mampu menembus pasaran sampai luar Jawa. Kerajinan ini pun menjadi sumber kehidupan ekonomi bagi penduduk sekitar.

Baca Juga: Sangkar Burung Jadi Kerajinan Turun Temurun Desa Dawuhan Mangli

Bahkan di desa itu bisa dibilang minim pengangguran, termasuk generasi mudanya. Hal ini menegaskan kendati desa yang terletak jauh dari kota, namun kemandirian ekonomi warga akan berbeda dengan desa lain. Bergantung bagaimana masyarakat mampu membaca peluang dan potensi desanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ketekunan dan keunikan dalam membuat sangkar burung, kontan mengundang banyak perhatian. Tidak sedikit kalangan akademisi, pebisnis, yang berkunjung untuk belajar dari desa kreatif tersebut. Mereka datang melihat bagaimana proses pembuatan sangkar burung. Ada juga yang menulisnya dalam bentuk skripsi. Sampai mereka yang memborong sangkar burung.

Tohari, perajin setempat menjelaskan, dalam satu keluarganya, ayah, ibu, anak dan saudara di desa Dawuhan Mangli adalah perajin semua. Sementara, Masing-masing rumah mempunyai pasaran tersendiri. “Satu keluarga pengrajin semua, dari nenek sampai cucunya” Jelas Tohari ketika di datangi Jawa Pos Radar Jember.

Pihaknya juga menambahkan dalam pembuatan sangkar burung harus kerja sama yang baik, sebab kerajinan tersebut sudah mempunyai bidang pekerja yang dipilah-pilah. Ada yang yang membuat potongan bambu, mahkota, lapisan bawah, dan variasi lukisannya beda orang dan beda tempat. Mereka saling mengambil bagian sebagai sumber penghasilan. “Disini kerjasama, yang khusus membuat mahkota beda, pelukis beda, harga-harganya juga berbeda,” tambahnya.

Jika cuaca normal, kondisi panas maksimal, mereka dapat memproduksi 100 sangkar dalam waktu 5 hari bahkan lebih. Dengan berbagai jenis harga, sesuai dengan pesanan pelanggan. Sangkar burung dengan hiasan motif yang bagus akan mempunyai nilai harga yang sangat tinggi.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, ada sangkar burung yang harganya senilai Rp 30 juta. Desain dan lukisannya sangat arsitektur, lukisan tersebut tidak terbuat dari alat lukis biasa, melainkan di tempel menggunakan kayu yang sudah terbentuk, kemudian sangkarnya terlihat sangat mengkilat serta memantulkan cahaya. Selain itu, ada juga yang harga 40 ribuan, dengan motif sederhana dan tidak secantik sangkar yang mahal.

Berkaitan dengan itu, kata Tohari, karir masyarakat Dawuhan Mangli telah menginspirasi banyak orang, bahkan sampai ke desa desa lain sekitarnya. “Ada beberapa desa sekitar ini yang meniru kerajinan kami, mereka terinspirasi dari para pengrajin disini” Pungkasnya.

Jurnalis: mg4
Fotografer: AHMAD MA’MUN
Editor: Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perajin sangkar burung di desa Dawuhan Mangli Kecamatan Sukowono sangat cocok untuk dijadikan cerminan kreativitas dalam lingkup desa. Walaupun jauh dari perkotaan, karya mereka mampu menembus pasaran sampai luar Jawa. Kerajinan ini pun menjadi sumber kehidupan ekonomi bagi penduduk sekitar.

Baca Juga: Sangkar Burung Jadi Kerajinan Turun Temurun Desa Dawuhan Mangli

Bahkan di desa itu bisa dibilang minim pengangguran, termasuk generasi mudanya. Hal ini menegaskan kendati desa yang terletak jauh dari kota, namun kemandirian ekonomi warga akan berbeda dengan desa lain. Bergantung bagaimana masyarakat mampu membaca peluang dan potensi desanya.

Ketekunan dan keunikan dalam membuat sangkar burung, kontan mengundang banyak perhatian. Tidak sedikit kalangan akademisi, pebisnis, yang berkunjung untuk belajar dari desa kreatif tersebut. Mereka datang melihat bagaimana proses pembuatan sangkar burung. Ada juga yang menulisnya dalam bentuk skripsi. Sampai mereka yang memborong sangkar burung.

Tohari, perajin setempat menjelaskan, dalam satu keluarganya, ayah, ibu, anak dan saudara di desa Dawuhan Mangli adalah perajin semua. Sementara, Masing-masing rumah mempunyai pasaran tersendiri. “Satu keluarga pengrajin semua, dari nenek sampai cucunya” Jelas Tohari ketika di datangi Jawa Pos Radar Jember.

Pihaknya juga menambahkan dalam pembuatan sangkar burung harus kerja sama yang baik, sebab kerajinan tersebut sudah mempunyai bidang pekerja yang dipilah-pilah. Ada yang yang membuat potongan bambu, mahkota, lapisan bawah, dan variasi lukisannya beda orang dan beda tempat. Mereka saling mengambil bagian sebagai sumber penghasilan. “Disini kerjasama, yang khusus membuat mahkota beda, pelukis beda, harga-harganya juga berbeda,” tambahnya.

Jika cuaca normal, kondisi panas maksimal, mereka dapat memproduksi 100 sangkar dalam waktu 5 hari bahkan lebih. Dengan berbagai jenis harga, sesuai dengan pesanan pelanggan. Sangkar burung dengan hiasan motif yang bagus akan mempunyai nilai harga yang sangat tinggi.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, ada sangkar burung yang harganya senilai Rp 30 juta. Desain dan lukisannya sangat arsitektur, lukisan tersebut tidak terbuat dari alat lukis biasa, melainkan di tempel menggunakan kayu yang sudah terbentuk, kemudian sangkarnya terlihat sangat mengkilat serta memantulkan cahaya. Selain itu, ada juga yang harga 40 ribuan, dengan motif sederhana dan tidak secantik sangkar yang mahal.

Berkaitan dengan itu, kata Tohari, karir masyarakat Dawuhan Mangli telah menginspirasi banyak orang, bahkan sampai ke desa desa lain sekitarnya. “Ada beberapa desa sekitar ini yang meniru kerajinan kami, mereka terinspirasi dari para pengrajin disini” Pungkasnya.

Jurnalis: mg4
Fotografer: AHMAD MA’MUN
Editor: Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perajin sangkar burung di desa Dawuhan Mangli Kecamatan Sukowono sangat cocok untuk dijadikan cerminan kreativitas dalam lingkup desa. Walaupun jauh dari perkotaan, karya mereka mampu menembus pasaran sampai luar Jawa. Kerajinan ini pun menjadi sumber kehidupan ekonomi bagi penduduk sekitar.

Baca Juga: Sangkar Burung Jadi Kerajinan Turun Temurun Desa Dawuhan Mangli

Bahkan di desa itu bisa dibilang minim pengangguran, termasuk generasi mudanya. Hal ini menegaskan kendati desa yang terletak jauh dari kota, namun kemandirian ekonomi warga akan berbeda dengan desa lain. Bergantung bagaimana masyarakat mampu membaca peluang dan potensi desanya.

Ketekunan dan keunikan dalam membuat sangkar burung, kontan mengundang banyak perhatian. Tidak sedikit kalangan akademisi, pebisnis, yang berkunjung untuk belajar dari desa kreatif tersebut. Mereka datang melihat bagaimana proses pembuatan sangkar burung. Ada juga yang menulisnya dalam bentuk skripsi. Sampai mereka yang memborong sangkar burung.

Tohari, perajin setempat menjelaskan, dalam satu keluarganya, ayah, ibu, anak dan saudara di desa Dawuhan Mangli adalah perajin semua. Sementara, Masing-masing rumah mempunyai pasaran tersendiri. “Satu keluarga pengrajin semua, dari nenek sampai cucunya” Jelas Tohari ketika di datangi Jawa Pos Radar Jember.

Pihaknya juga menambahkan dalam pembuatan sangkar burung harus kerja sama yang baik, sebab kerajinan tersebut sudah mempunyai bidang pekerja yang dipilah-pilah. Ada yang yang membuat potongan bambu, mahkota, lapisan bawah, dan variasi lukisannya beda orang dan beda tempat. Mereka saling mengambil bagian sebagai sumber penghasilan. “Disini kerjasama, yang khusus membuat mahkota beda, pelukis beda, harga-harganya juga berbeda,” tambahnya.

Jika cuaca normal, kondisi panas maksimal, mereka dapat memproduksi 100 sangkar dalam waktu 5 hari bahkan lebih. Dengan berbagai jenis harga, sesuai dengan pesanan pelanggan. Sangkar burung dengan hiasan motif yang bagus akan mempunyai nilai harga yang sangat tinggi.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, ada sangkar burung yang harganya senilai Rp 30 juta. Desain dan lukisannya sangat arsitektur, lukisan tersebut tidak terbuat dari alat lukis biasa, melainkan di tempel menggunakan kayu yang sudah terbentuk, kemudian sangkarnya terlihat sangat mengkilat serta memantulkan cahaya. Selain itu, ada juga yang harga 40 ribuan, dengan motif sederhana dan tidak secantik sangkar yang mahal.

Berkaitan dengan itu, kata Tohari, karir masyarakat Dawuhan Mangli telah menginspirasi banyak orang, bahkan sampai ke desa desa lain sekitarnya. “Ada beberapa desa sekitar ini yang meniru kerajinan kami, mereka terinspirasi dari para pengrajin disini” Pungkasnya.

Jurnalis: mg4
Fotografer: AHMAD MA’MUN
Editor: Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca