24.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Aktivitas Warga Meningkat, Awal Ramadan Jalanan Padat

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kepadatan arus lalu lintas tidak terelakkan di sejumlah jalan raya di Kabupaten Jember. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Pertama terjadi peningkatan aktivitas warga di Kota Suwar-Suwir, dan kedua terjadi karena adanya perubahan arus yang kembali ke asal, namun belum semua orang tau.

Baca Juga: ASN Pulang Lebih Awal Selama Ramadan

Padatnya kendaraan yang terjadi akibat peningkatan aktivitas terjadi di sekitar Pasar Rambipuji, Simpang empat Mangli, dan beberapa jalan lain. Sementara kepadatan kendaraan yang terjadi lantaran peningkatan aktivitas dan perubahan arus yaitu terjadi di Jantung Kota Jember. Seperti di Jalan A Yani dan Trunojoyo dan Diponegoro serta kawasan Pasar Tanjung pada Sabtu (2/4) siang dan malam.

Mobile_AP_Rectangle 2

Lantaran kendaraan padat merayap, laju sepeda motor maupun mobil kontan tersendat. Tak sedikit warga yang mengeluh atas insiden itu. Namun demikian, warga yang saat itu melintasi jalan yang ramai selayaknya bersabar. Warga yang berada di jalan itu pun, punya aktivitas masing-masing kaitan dengan awal puasa Ramadan.

“Saya agak terganggu, sih. Karena biasanya tidak seperti ini, jalan jadi macet dan lambat. Apa mungkin karena perubahan arus lalu lintas itu, ya?” tutur Bryan, saat ditanyai tanggapannya soal kepadatan arus lalu lintas yang dilaluinya. Namun demikian, perubahan arus tidak sepenuhnya menjadi penyebab kemacetan. Akan tetapi, aktivitas warga yang bersamaan menjadi salah satu hal besar yang perlu dipahami semua warga.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jember Agus Wijaya menyampaikan, petugas Dishub terus melakukan pemantauan. Menurutnya, hal itu bukanlah jenis kemacetan. “Ini hanya merambat (Padat, Red), kendaraan tetap bisa berjalan namun lambat,” katanya.

Agus mengatakan, kepadatan jalan itu bukan karena perubahan arus lalu lintas semata. Ia juga menjabarkan beberapa penyebabnya. “Sebabnya, memang karena ini sedang memasuki bulan Ramadan, kemudian parkir kendaraan di bahu-bahu jalan, dan sekarang ini perekonomian masyarakat yang mulai membaik,” papar Agus kepada Jawa Pos Radar Jember.

Agus menghimbau kepada masyarakat agar lebih bersabar saat berkendara. Apalagi aktivitas masyarakat mulai kembali normal, sehingga memengaruhi kepadatan arus lalu lintas. “Ya, pengendara harus sabar. Kita juga harus bersiap-siap setalah beberapa tahun ini pandemi dan akan memasuki endemi. Aktivitas masyarakat mulai kembali normal, jadi arus lalu lintas juga ikut padat,” himbaunya.

Agus membeber, perubahan lalu lintas salah satunya memang mulai memasuki bulan Ramadan. “Kami lakukan upaya penertiban ini dengan melakukan perubahan lalu lintas, tentu dengan melihat kondisi yang ada,” ungkap Agus.

Ia kembali menyampaikan, kebijakan perubahan arus sejatinya mengembalikan jalur seperti sebelum ada Covid-19. “Kami kembalikan lagi arus lalu lintas seperti sebelum masa pandemi,” tambahnya. Dengan pantauan dan evaluasi yang terus dilakukan, uji coba ini, kata Agus sangat mungkin ada perubahan kembali dengan melihat keadaan yang terjadi di lapang.

Namun, saat ditanya tentang keefektifan perubahan itu, Agus merespons bahwa sejak diberlakukan kemacetan malah lebih berkurang. “Sejauh ini kami kira perubahan ini efektif karena sebelumnya kemacetan di beberapa ruas jalan terjadi, terutama di Jalan Trunojoyo,” pungkasnya. Dishub terus memantau, melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti kepolisian.

Kadishub berharap agar masyarakat yang hendak keluar sebisa mungkin menghindari tempat-tempat keramaian. Misalnya tidak melewati jalan yang biasanya padat untuk sampai ke tujuannya dengan memilih jalur lain yang lebih lengang. “Sebaiknya-baiknya menghindari jalan yang berpotensi ramai dan akan menimbulkan kepadatan jika tujuannya tidak harus melewati jalan itu,” tutupnya.

Jurnalis: mg8
Fotografer: MUCHAMMAD BUDI
Editor: Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kepadatan arus lalu lintas tidak terelakkan di sejumlah jalan raya di Kabupaten Jember. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Pertama terjadi peningkatan aktivitas warga di Kota Suwar-Suwir, dan kedua terjadi karena adanya perubahan arus yang kembali ke asal, namun belum semua orang tau.

Baca Juga: ASN Pulang Lebih Awal Selama Ramadan

Padatnya kendaraan yang terjadi akibat peningkatan aktivitas terjadi di sekitar Pasar Rambipuji, Simpang empat Mangli, dan beberapa jalan lain. Sementara kepadatan kendaraan yang terjadi lantaran peningkatan aktivitas dan perubahan arus yaitu terjadi di Jantung Kota Jember. Seperti di Jalan A Yani dan Trunojoyo dan Diponegoro serta kawasan Pasar Tanjung pada Sabtu (2/4) siang dan malam.

Lantaran kendaraan padat merayap, laju sepeda motor maupun mobil kontan tersendat. Tak sedikit warga yang mengeluh atas insiden itu. Namun demikian, warga yang saat itu melintasi jalan yang ramai selayaknya bersabar. Warga yang berada di jalan itu pun, punya aktivitas masing-masing kaitan dengan awal puasa Ramadan.

“Saya agak terganggu, sih. Karena biasanya tidak seperti ini, jalan jadi macet dan lambat. Apa mungkin karena perubahan arus lalu lintas itu, ya?” tutur Bryan, saat ditanyai tanggapannya soal kepadatan arus lalu lintas yang dilaluinya. Namun demikian, perubahan arus tidak sepenuhnya menjadi penyebab kemacetan. Akan tetapi, aktivitas warga yang bersamaan menjadi salah satu hal besar yang perlu dipahami semua warga.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jember Agus Wijaya menyampaikan, petugas Dishub terus melakukan pemantauan. Menurutnya, hal itu bukanlah jenis kemacetan. “Ini hanya merambat (Padat, Red), kendaraan tetap bisa berjalan namun lambat,” katanya.

Agus mengatakan, kepadatan jalan itu bukan karena perubahan arus lalu lintas semata. Ia juga menjabarkan beberapa penyebabnya. “Sebabnya, memang karena ini sedang memasuki bulan Ramadan, kemudian parkir kendaraan di bahu-bahu jalan, dan sekarang ini perekonomian masyarakat yang mulai membaik,” papar Agus kepada Jawa Pos Radar Jember.

Agus menghimbau kepada masyarakat agar lebih bersabar saat berkendara. Apalagi aktivitas masyarakat mulai kembali normal, sehingga memengaruhi kepadatan arus lalu lintas. “Ya, pengendara harus sabar. Kita juga harus bersiap-siap setalah beberapa tahun ini pandemi dan akan memasuki endemi. Aktivitas masyarakat mulai kembali normal, jadi arus lalu lintas juga ikut padat,” himbaunya.

Agus membeber, perubahan lalu lintas salah satunya memang mulai memasuki bulan Ramadan. “Kami lakukan upaya penertiban ini dengan melakukan perubahan lalu lintas, tentu dengan melihat kondisi yang ada,” ungkap Agus.

Ia kembali menyampaikan, kebijakan perubahan arus sejatinya mengembalikan jalur seperti sebelum ada Covid-19. “Kami kembalikan lagi arus lalu lintas seperti sebelum masa pandemi,” tambahnya. Dengan pantauan dan evaluasi yang terus dilakukan, uji coba ini, kata Agus sangat mungkin ada perubahan kembali dengan melihat keadaan yang terjadi di lapang.

Namun, saat ditanya tentang keefektifan perubahan itu, Agus merespons bahwa sejak diberlakukan kemacetan malah lebih berkurang. “Sejauh ini kami kira perubahan ini efektif karena sebelumnya kemacetan di beberapa ruas jalan terjadi, terutama di Jalan Trunojoyo,” pungkasnya. Dishub terus memantau, melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti kepolisian.

Kadishub berharap agar masyarakat yang hendak keluar sebisa mungkin menghindari tempat-tempat keramaian. Misalnya tidak melewati jalan yang biasanya padat untuk sampai ke tujuannya dengan memilih jalur lain yang lebih lengang. “Sebaiknya-baiknya menghindari jalan yang berpotensi ramai dan akan menimbulkan kepadatan jika tujuannya tidak harus melewati jalan itu,” tutupnya.

Jurnalis: mg8
Fotografer: MUCHAMMAD BUDI
Editor: Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kepadatan arus lalu lintas tidak terelakkan di sejumlah jalan raya di Kabupaten Jember. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Pertama terjadi peningkatan aktivitas warga di Kota Suwar-Suwir, dan kedua terjadi karena adanya perubahan arus yang kembali ke asal, namun belum semua orang tau.

Baca Juga: ASN Pulang Lebih Awal Selama Ramadan

Padatnya kendaraan yang terjadi akibat peningkatan aktivitas terjadi di sekitar Pasar Rambipuji, Simpang empat Mangli, dan beberapa jalan lain. Sementara kepadatan kendaraan yang terjadi lantaran peningkatan aktivitas dan perubahan arus yaitu terjadi di Jantung Kota Jember. Seperti di Jalan A Yani dan Trunojoyo dan Diponegoro serta kawasan Pasar Tanjung pada Sabtu (2/4) siang dan malam.

Lantaran kendaraan padat merayap, laju sepeda motor maupun mobil kontan tersendat. Tak sedikit warga yang mengeluh atas insiden itu. Namun demikian, warga yang saat itu melintasi jalan yang ramai selayaknya bersabar. Warga yang berada di jalan itu pun, punya aktivitas masing-masing kaitan dengan awal puasa Ramadan.

“Saya agak terganggu, sih. Karena biasanya tidak seperti ini, jalan jadi macet dan lambat. Apa mungkin karena perubahan arus lalu lintas itu, ya?” tutur Bryan, saat ditanyai tanggapannya soal kepadatan arus lalu lintas yang dilaluinya. Namun demikian, perubahan arus tidak sepenuhnya menjadi penyebab kemacetan. Akan tetapi, aktivitas warga yang bersamaan menjadi salah satu hal besar yang perlu dipahami semua warga.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jember Agus Wijaya menyampaikan, petugas Dishub terus melakukan pemantauan. Menurutnya, hal itu bukanlah jenis kemacetan. “Ini hanya merambat (Padat, Red), kendaraan tetap bisa berjalan namun lambat,” katanya.

Agus mengatakan, kepadatan jalan itu bukan karena perubahan arus lalu lintas semata. Ia juga menjabarkan beberapa penyebabnya. “Sebabnya, memang karena ini sedang memasuki bulan Ramadan, kemudian parkir kendaraan di bahu-bahu jalan, dan sekarang ini perekonomian masyarakat yang mulai membaik,” papar Agus kepada Jawa Pos Radar Jember.

Agus menghimbau kepada masyarakat agar lebih bersabar saat berkendara. Apalagi aktivitas masyarakat mulai kembali normal, sehingga memengaruhi kepadatan arus lalu lintas. “Ya, pengendara harus sabar. Kita juga harus bersiap-siap setalah beberapa tahun ini pandemi dan akan memasuki endemi. Aktivitas masyarakat mulai kembali normal, jadi arus lalu lintas juga ikut padat,” himbaunya.

Agus membeber, perubahan lalu lintas salah satunya memang mulai memasuki bulan Ramadan. “Kami lakukan upaya penertiban ini dengan melakukan perubahan lalu lintas, tentu dengan melihat kondisi yang ada,” ungkap Agus.

Ia kembali menyampaikan, kebijakan perubahan arus sejatinya mengembalikan jalur seperti sebelum ada Covid-19. “Kami kembalikan lagi arus lalu lintas seperti sebelum masa pandemi,” tambahnya. Dengan pantauan dan evaluasi yang terus dilakukan, uji coba ini, kata Agus sangat mungkin ada perubahan kembali dengan melihat keadaan yang terjadi di lapang.

Namun, saat ditanya tentang keefektifan perubahan itu, Agus merespons bahwa sejak diberlakukan kemacetan malah lebih berkurang. “Sejauh ini kami kira perubahan ini efektif karena sebelumnya kemacetan di beberapa ruas jalan terjadi, terutama di Jalan Trunojoyo,” pungkasnya. Dishub terus memantau, melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti kepolisian.

Kadishub berharap agar masyarakat yang hendak keluar sebisa mungkin menghindari tempat-tempat keramaian. Misalnya tidak melewati jalan yang biasanya padat untuk sampai ke tujuannya dengan memilih jalur lain yang lebih lengang. “Sebaiknya-baiknya menghindari jalan yang berpotensi ramai dan akan menimbulkan kepadatan jika tujuannya tidak harus melewati jalan itu,” tutupnya.

Jurnalis: mg8
Fotografer: MUCHAMMAD BUDI
Editor: Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca