Mobile_AP_Rectangle 1
KALIWATES.RADARJEMBER.ID– Imbaun untuk tidak keluar rumah saat malam hari, rupanya tak sepenuhnya dipatuhi. Bahkan di tengah upaya pemerintah mencegah penularan korona dengan melarang kerumunan, masih ada saja yang nekat nyangkruk bersama kawan-kawannya di kawasan Alun-Alun Jember.
Seperti tiga pasang anak baru gede (ABG) asal Kabupaten Banyuwangi ini. Mereka akhirnya diamankan oleh anggota Satpol PP saat kedapatan kongko di taman bermain anak kawasan alun-alun, Kamis (2/4) dini hari.
Kepada radarjember.id, Kabid Ketertiban Umum (Tibum) Satpol PP Pemkab Jember Herwindo mengungkapkan, ketiga pasang atau enam muda-mudi itu mengaku hendak berziarah ke Tanggul.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Ketiga pasang ABG itu lantas oleh anggota Satpol PP dibawa ke mako untuk memperoleh pembinaan. Tujuannya agar tidak mengulangi perbuatan tersebut,” jelasnya.
Informasinya, enam remaja itu dari Banyuwangi menumpang kereta api. Karena tiba di Jember larut malam, ABG tersebut bingung mau tidur di mana. Lantas memutuskan berada di taman bermain anak alun-alun sambil menunggu pagi.
Maritem (bukan nama sebenarnya) mengaku, ia dan lima orang kawannya merupakan santri salah satu pondok pesantren di Banyuwangi. “Kami bingung tidak punya saudara di Jember dan tidak ada tumpangan untuk bermalam. Terpaksa di alun-alun. Kok malah diciduk Pol PP,” katanya. (*)
- Advertisement -
KALIWATES.RADARJEMBER.ID– Imbaun untuk tidak keluar rumah saat malam hari, rupanya tak sepenuhnya dipatuhi. Bahkan di tengah upaya pemerintah mencegah penularan korona dengan melarang kerumunan, masih ada saja yang nekat nyangkruk bersama kawan-kawannya di kawasan Alun-Alun Jember.
Seperti tiga pasang anak baru gede (ABG) asal Kabupaten Banyuwangi ini. Mereka akhirnya diamankan oleh anggota Satpol PP saat kedapatan kongko di taman bermain anak kawasan alun-alun, Kamis (2/4) dini hari.
Kepada radarjember.id, Kabid Ketertiban Umum (Tibum) Satpol PP Pemkab Jember Herwindo mengungkapkan, ketiga pasang atau enam muda-mudi itu mengaku hendak berziarah ke Tanggul.
“Ketiga pasang ABG itu lantas oleh anggota Satpol PP dibawa ke mako untuk memperoleh pembinaan. Tujuannya agar tidak mengulangi perbuatan tersebut,” jelasnya.
Informasinya, enam remaja itu dari Banyuwangi menumpang kereta api. Karena tiba di Jember larut malam, ABG tersebut bingung mau tidur di mana. Lantas memutuskan berada di taman bermain anak alun-alun sambil menunggu pagi.
Maritem (bukan nama sebenarnya) mengaku, ia dan lima orang kawannya merupakan santri salah satu pondok pesantren di Banyuwangi. “Kami bingung tidak punya saudara di Jember dan tidak ada tumpangan untuk bermalam. Terpaksa di alun-alun. Kok malah diciduk Pol PP,” katanya. (*)
KALIWATES.RADARJEMBER.ID– Imbaun untuk tidak keluar rumah saat malam hari, rupanya tak sepenuhnya dipatuhi. Bahkan di tengah upaya pemerintah mencegah penularan korona dengan melarang kerumunan, masih ada saja yang nekat nyangkruk bersama kawan-kawannya di kawasan Alun-Alun Jember.
Seperti tiga pasang anak baru gede (ABG) asal Kabupaten Banyuwangi ini. Mereka akhirnya diamankan oleh anggota Satpol PP saat kedapatan kongko di taman bermain anak kawasan alun-alun, Kamis (2/4) dini hari.
Kepada radarjember.id, Kabid Ketertiban Umum (Tibum) Satpol PP Pemkab Jember Herwindo mengungkapkan, ketiga pasang atau enam muda-mudi itu mengaku hendak berziarah ke Tanggul.
“Ketiga pasang ABG itu lantas oleh anggota Satpol PP dibawa ke mako untuk memperoleh pembinaan. Tujuannya agar tidak mengulangi perbuatan tersebut,” jelasnya.
Informasinya, enam remaja itu dari Banyuwangi menumpang kereta api. Karena tiba di Jember larut malam, ABG tersebut bingung mau tidur di mana. Lantas memutuskan berada di taman bermain anak alun-alun sambil menunggu pagi.
Maritem (bukan nama sebenarnya) mengaku, ia dan lima orang kawannya merupakan santri salah satu pondok pesantren di Banyuwangi. “Kami bingung tidak punya saudara di Jember dan tidak ada tumpangan untuk bermalam. Terpaksa di alun-alun. Kok malah diciduk Pol PP,” katanya. (*)