21.6 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Warga Puger Panik Didatangi Si Jago Merah

Mobile_AP_Rectangle 1

PUGER KULON, RADARJEMBER.ID – Warga dan nelayan di sekitar tempat pelelangan ikan (TPI) mendadak panik. Pasalnya, lapak tempat untuk penimbangan ikan hasil tangkapan terbakar, Kamis (30/9) malam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Lapak berukuran 3×5 meter itu habis setelah dilalap si jago merah. Ada seratus keranjang tempat ikan ikut terbakar. Sementara itu, dari dua timbangan yang tersedia, satu timbangan terbakar dan satu lainnya masih bisa terselamatkan.

Diketahui lapak tersebut biasa digunakan untuk menghitung hasil tangkapan ikan yang akan dijual oleh nelayan. Lapak itu milik Budi, 55, warga Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger. “Saat kejadian tidak ada aktivitas, karena sudah sore,” kata Kasat Polair Polres Jember di Puger, Iptu Na’i.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dugaan sementara, lanjut dia, terbakarnya lapak tersebut karena muncul api di bagian belakang lapak yang terbuat dari bambu. “Setelah Magrib ada orang yang melihat ada api yang awalnya kecil. Tetapi, lama-kelamaan api semakin besar dan membakar bagian belakang lapak,” lanjutnya.

Karena saat itu angin berembus kencang, api semakin membesar dan membakar seluruh bangunan lapak yang terbuat dari bambu. Warga dan nelayan yang ada di sekitar lokasi pun tidak bisa menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam lapak.

Sementara itu, sumber Jawa Pos Radar Jember di lapangan menyebutkan, sebelum terjadi kebakaran, diduga ada orang yang membuang puntung rokok. Terlebih lagi, di belakang lapak itu ada tumpukan sampah dan waring. Karena ada angin, puntung rokok yang dibuang itu membakar sampah dan gabus yang mudah terbakar. “Rencananya, lapak itu memang mau diperbaiki. Bagian depannya sudah disiapkan semen cor yang sudah dibentuk persegi empat,” pungkasnya.

Reporter : Juma’i

Fotografer : Juma’i

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

PUGER KULON, RADARJEMBER.ID – Warga dan nelayan di sekitar tempat pelelangan ikan (TPI) mendadak panik. Pasalnya, lapak tempat untuk penimbangan ikan hasil tangkapan terbakar, Kamis (30/9) malam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Lapak berukuran 3×5 meter itu habis setelah dilalap si jago merah. Ada seratus keranjang tempat ikan ikut terbakar. Sementara itu, dari dua timbangan yang tersedia, satu timbangan terbakar dan satu lainnya masih bisa terselamatkan.

Diketahui lapak tersebut biasa digunakan untuk menghitung hasil tangkapan ikan yang akan dijual oleh nelayan. Lapak itu milik Budi, 55, warga Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger. “Saat kejadian tidak ada aktivitas, karena sudah sore,” kata Kasat Polair Polres Jember di Puger, Iptu Na’i.

Dugaan sementara, lanjut dia, terbakarnya lapak tersebut karena muncul api di bagian belakang lapak yang terbuat dari bambu. “Setelah Magrib ada orang yang melihat ada api yang awalnya kecil. Tetapi, lama-kelamaan api semakin besar dan membakar bagian belakang lapak,” lanjutnya.

Karena saat itu angin berembus kencang, api semakin membesar dan membakar seluruh bangunan lapak yang terbuat dari bambu. Warga dan nelayan yang ada di sekitar lokasi pun tidak bisa menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam lapak.

Sementara itu, sumber Jawa Pos Radar Jember di lapangan menyebutkan, sebelum terjadi kebakaran, diduga ada orang yang membuang puntung rokok. Terlebih lagi, di belakang lapak itu ada tumpukan sampah dan waring. Karena ada angin, puntung rokok yang dibuang itu membakar sampah dan gabus yang mudah terbakar. “Rencananya, lapak itu memang mau diperbaiki. Bagian depannya sudah disiapkan semen cor yang sudah dibentuk persegi empat,” pungkasnya.

Reporter : Juma’i

Fotografer : Juma’i

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

PUGER KULON, RADARJEMBER.ID – Warga dan nelayan di sekitar tempat pelelangan ikan (TPI) mendadak panik. Pasalnya, lapak tempat untuk penimbangan ikan hasil tangkapan terbakar, Kamis (30/9) malam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Lapak berukuran 3×5 meter itu habis setelah dilalap si jago merah. Ada seratus keranjang tempat ikan ikut terbakar. Sementara itu, dari dua timbangan yang tersedia, satu timbangan terbakar dan satu lainnya masih bisa terselamatkan.

Diketahui lapak tersebut biasa digunakan untuk menghitung hasil tangkapan ikan yang akan dijual oleh nelayan. Lapak itu milik Budi, 55, warga Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger. “Saat kejadian tidak ada aktivitas, karena sudah sore,” kata Kasat Polair Polres Jember di Puger, Iptu Na’i.

Dugaan sementara, lanjut dia, terbakarnya lapak tersebut karena muncul api di bagian belakang lapak yang terbuat dari bambu. “Setelah Magrib ada orang yang melihat ada api yang awalnya kecil. Tetapi, lama-kelamaan api semakin besar dan membakar bagian belakang lapak,” lanjutnya.

Karena saat itu angin berembus kencang, api semakin membesar dan membakar seluruh bangunan lapak yang terbuat dari bambu. Warga dan nelayan yang ada di sekitar lokasi pun tidak bisa menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam lapak.

Sementara itu, sumber Jawa Pos Radar Jember di lapangan menyebutkan, sebelum terjadi kebakaran, diduga ada orang yang membuang puntung rokok. Terlebih lagi, di belakang lapak itu ada tumpukan sampah dan waring. Karena ada angin, puntung rokok yang dibuang itu membakar sampah dan gabus yang mudah terbakar. “Rencananya, lapak itu memang mau diperbaiki. Bagian depannya sudah disiapkan semen cor yang sudah dibentuk persegi empat,” pungkasnya.

Reporter : Juma’i

Fotografer : Juma’i

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca