Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kebutuhan gas LPG di Kabupaten Jember dipastikan meningkat. Apalagi, beragam makanan banyak tersedia. Tentunya, sebagian besar warga memasaknya dengan gas tersebut. Peningkatan kebutuhan itupun diprediksi akan terus terjadi hingga Lebaran Idul Fitri nanti.
Membahas gas LPG yang beredar di tengah masyarakat tentunya sudah banyak yang tahu. Ada gas LPG 3 kilogram. Gas ini disubsidi oleh pemerintah bagi warga miskin. Sedangkan gas LPG dengan ukuran di atasnya tidak bersubsidi. Nah, kira-kira kita pakai yang mana?.
Ketua Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Kabupaten Jember M Satib menyampaikan, gas LPG 3 kilogram oleh pemerintah telah jelas sasarannya. “Saya berharap, tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi ini peruntukannya bagi warga miskin. Kepada warga yang sudah mampu jangan pakai gas bersubsidi,” katanya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, perusahaan, rumah makan kecuali usaha mikro dan kecil, dan menengah selayaknya meninggalkan gas bersubsidi tersebut. “Berilah kesempatan bagi warga miskin untuk menggunakan LPG 3 kilogram tanpa terdesak oleh kepentingan masyarakat yang sudah mampu. Warga yang mampu, perusahaan besar dan rumah-rumah makan waktunya beralih ke LPG non subsidi. Dengan begitu, keterpakaian Gas LPG bersubsidi benar-benar tepat sasaran,” paparnya.
Pada kesempatan pembagian zakat di sekitar pangkalan Hiswanamigas, Satib mengungkap stok gas LPG selama puasa hingga hari raya nanti terpantau masih aman. “Tahun ini alokasinya lebih tinggi dari tahun-tahun yang lalu,” ucapnya.
Salah satu pertimbangannya yaitu karena wabah korona masih belum selesai. “Pertamina melihat dengan adanya covid yang berkepanjangan ini ada dampak yang tinggi. Untuk Jember selama puasa ini ada 250 ribu tabung gas LPG 3 kilo gram,” pungkasnya.
Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Jumai
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kebutuhan gas LPG di Kabupaten Jember dipastikan meningkat. Apalagi, beragam makanan banyak tersedia. Tentunya, sebagian besar warga memasaknya dengan gas tersebut. Peningkatan kebutuhan itupun diprediksi akan terus terjadi hingga Lebaran Idul Fitri nanti.
Membahas gas LPG yang beredar di tengah masyarakat tentunya sudah banyak yang tahu. Ada gas LPG 3 kilogram. Gas ini disubsidi oleh pemerintah bagi warga miskin. Sedangkan gas LPG dengan ukuran di atasnya tidak bersubsidi. Nah, kira-kira kita pakai yang mana?.
Ketua Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Kabupaten Jember M Satib menyampaikan, gas LPG 3 kilogram oleh pemerintah telah jelas sasarannya. “Saya berharap, tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi ini peruntukannya bagi warga miskin. Kepada warga yang sudah mampu jangan pakai gas bersubsidi,” katanya.
Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, perusahaan, rumah makan kecuali usaha mikro dan kecil, dan menengah selayaknya meninggalkan gas bersubsidi tersebut. “Berilah kesempatan bagi warga miskin untuk menggunakan LPG 3 kilogram tanpa terdesak oleh kepentingan masyarakat yang sudah mampu. Warga yang mampu, perusahaan besar dan rumah-rumah makan waktunya beralih ke LPG non subsidi. Dengan begitu, keterpakaian Gas LPG bersubsidi benar-benar tepat sasaran,” paparnya.
Pada kesempatan pembagian zakat di sekitar pangkalan Hiswanamigas, Satib mengungkap stok gas LPG selama puasa hingga hari raya nanti terpantau masih aman. “Tahun ini alokasinya lebih tinggi dari tahun-tahun yang lalu,” ucapnya.
Salah satu pertimbangannya yaitu karena wabah korona masih belum selesai. “Pertamina melihat dengan adanya covid yang berkepanjangan ini ada dampak yang tinggi. Untuk Jember selama puasa ini ada 250 ribu tabung gas LPG 3 kilo gram,” pungkasnya.
Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Jumai
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kebutuhan gas LPG di Kabupaten Jember dipastikan meningkat. Apalagi, beragam makanan banyak tersedia. Tentunya, sebagian besar warga memasaknya dengan gas tersebut. Peningkatan kebutuhan itupun diprediksi akan terus terjadi hingga Lebaran Idul Fitri nanti.
Membahas gas LPG yang beredar di tengah masyarakat tentunya sudah banyak yang tahu. Ada gas LPG 3 kilogram. Gas ini disubsidi oleh pemerintah bagi warga miskin. Sedangkan gas LPG dengan ukuran di atasnya tidak bersubsidi. Nah, kira-kira kita pakai yang mana?.
Ketua Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Kabupaten Jember M Satib menyampaikan, gas LPG 3 kilogram oleh pemerintah telah jelas sasarannya. “Saya berharap, tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi ini peruntukannya bagi warga miskin. Kepada warga yang sudah mampu jangan pakai gas bersubsidi,” katanya.
Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, perusahaan, rumah makan kecuali usaha mikro dan kecil, dan menengah selayaknya meninggalkan gas bersubsidi tersebut. “Berilah kesempatan bagi warga miskin untuk menggunakan LPG 3 kilogram tanpa terdesak oleh kepentingan masyarakat yang sudah mampu. Warga yang mampu, perusahaan besar dan rumah-rumah makan waktunya beralih ke LPG non subsidi. Dengan begitu, keterpakaian Gas LPG bersubsidi benar-benar tepat sasaran,” paparnya.
Pada kesempatan pembagian zakat di sekitar pangkalan Hiswanamigas, Satib mengungkap stok gas LPG selama puasa hingga hari raya nanti terpantau masih aman. “Tahun ini alokasinya lebih tinggi dari tahun-tahun yang lalu,” ucapnya.
Salah satu pertimbangannya yaitu karena wabah korona masih belum selesai. “Pertamina melihat dengan adanya covid yang berkepanjangan ini ada dampak yang tinggi. Untuk Jember selama puasa ini ada 250 ribu tabung gas LPG 3 kilo gram,” pungkasnya.
Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Jumai