JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim diagendakan pada tahun ini. Namun, hingga kini tanggal pelaksanaan Porprov Jatim VII tersebut belum jelas. Bahkan, surat keputusan (SK) penetapan Jember sebagai tuan rumah juga belum diteken Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember Murdianto menjelaskan, tanggal kepastian pelaksanaan Porprov Jatim hingga kini belum ada. “Saya kemarin ke KONI Jatim dan Dispora Jatim, juga belum ada kepastian tanggal pelaksanaan Porprov. Pada waktu itu juga masih menunggu keputusan dari Gubernur Jatim terkait tanggal yang tepat pelaksanaan Porprov,” jelasnya.
Sepemahaman Murdianto, Porprov Jatim VII tersebut dilaksanakan pada Juni. “Tapi, tanggalnya ini yang belum jelas,” terangnya.
Dirinya juga pernah koordinasi ke Komisi D DPRD Jatim yang mengatakan pelaksanaan Porprov Jatim, yaitu 29 Juni. Informasi itu juga berubah saat berkunjung ke Komisi E, yang katanya digelar pada 25 Juni. “Informasinya masih simpang siur,” katanya.
Murdianto menambahkan, kemarin pihaknya telah mengutus pegawai Dispora Jember untuk berangkat ke Surabaya menuju Dispora Jatim dan KONI Jatim. Untuk menanyakan kembali kepastian tanggal dan kepastian Jember menjadi tuan rumah.
Perlu diketahui, hingga saat ini ramai diperbincangkan Jember sebagai salah satu tuan rumah bersama Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo. Bahkan Jember dijadikan lokasi pembukaan Porprov Jatim. Ternyata, hingga kini belum ada SK penetapan tuan rumah dari KONI Jatim ataupun Dispora Jatim. “Menanyakan SK penetapan sebagai tuan rumah ini penting, agar ada legal standing untuk mengeluarkan SK dari bupati, terkait panitia atau lainnya,” terangnya.
Sejatinya, Porprov Jatim VII tersebut dilaksanakan pada 2021. Namun, karena pandemi Porprov akhirnya ditunda dan dilaksanakan pada 2022. Informasi sebelumnya, Jember juga didaulat sebagai tuan rumah dan tempat pembukaan. Terdapat 18 cabor yang berkompetisi di Jember. Selain itu, juga ada dua tambahan cabor tapi untuk laga ekshibisi atau persahabatan saja.
Menurut Ketua Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Jember Soetriono, tidak adanya penetapan tanggal dan tuan rumah berdampak pada penyusunan program latihan. “Kalau seperti ini tidak ada penetapan, cabor ya dibuat menggantung. Jadi, ya jangan buat menggantung para pelaku olahraga ini,” terangnya.
Secara terpisah, anggota Komisi E DPRD Jatim, Umi Zahrok, mengatakan, Porprov Jatim penyelenggaranya adalah dari provinsi. Sedangkan Jember dan tiga daerah lainnya, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo, hanya ketempatan menjadi tuan rumah. Karena itu, kata dia, cover anggaran berada di provinsi. “Daerah juga diperbolehkan untuk menyisihkan anggarannya. Salah satunya sebagai stimulan atlet, hingga cabor yang akan diberangkatkan,” tuturnya.
Sementara itu, mengenai anggaran, tambah dia, tidak akan sebesar Porprov Jatim sebelumnya pada 2019 lalu. “Karena kondisi fiskal seperti ini, terjadi keterlambatan karena Covid-19, maka tentu saja sektor pembangunan terjadi penyesuaian. Termasuk di Dispora dan KONI Jatim,” paparnya. Sehingga, terjadi penurunan anggaran di Porprov kali ini. Namun, diharapkan tetap menghasilkan prestasi unggul di setiap daerah.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Nur Hariri