31.4 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Warga Masih Bersih-Bersih

Tiga Hari Pascabanjir

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banjir yang menerjang permukiman di bantaran Sungai Bedadung, Jumat (29/1) malam lalu, tidak hanya merusak rumah warga. Bencana itu juga menyisakan material lumpur yang menggenangi rumah-rumah mereka.

Seperti yang terpantau di daerah Perumahan Villa Indah Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, banjir yang menerjang kawasan perumahan itu sedikitnya berdampak terhadap 37 rumah. Sebanyak 10 di antaranya yang berlokasi tak jauh dari Sungai Bedadung mengalami rusak berat.

“Sejak pascabanjir sampai hari ini (kemarin, Red), warga dibantu oleh TNI untuk proses pembersihan lingkungan dan rumah-rumah,” ujar Mahrus Shadikin, warga yang tinggal di perumahan tersebut.

Mobile_AP_Rectangle 2

Warga sekitar menilai, banjir itu baru pertama terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Meski sejumlah rumah rusak diterjang banjir, tapi beberapa dari mereka masih bertahan dan tidak sampai mengungsi.

Selain itu, di tengah aktivitas warga membersihkan rumah-rumah mereka, secara bersamaan bantuan tenaga dan sembako juga mulai berdatangan. “Dari beberapa instansi dan perorangan. Mulai dari sembako sampai kebutuhan perlengkapan lainnya,” imbuh Husen, salah satu relawan yang turun ke lokasi banjir, kemarin (1/2).

 

TNI-Polri Bantu Warga

PASCABANJIR, warga Lingkungan Sumberdandang RT 03 dan 04, RW 018, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, juga masih terlihat bersih-bersih. Aktivitas itu melibatkan puluhan anggota TNI dan Polri. Mereka membersihkan saluran yang tertutup lumpur.

Selain lumpur yang masuk ke rumah warga, juga sampah sungai yang masuk ke dalam dapur dan rumah. “Saat banjir, air masuk lewat halaman yang kosong,” kata Iman Arsi, ketua RW setempat.

Sampah yang masuk ke halaman itu kemudian diangkut menggunakan gerobak ke jalan raya. Karena lokasi rumah yang terendam banjir berada di tempat yang rendah, petugas harus menggunakan gerobak. “Selanjutnya, sampah itu diangkut ke atas truk milik Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup,” ujar Iman.

Banjir Jumat malam itu merendam 20 rumah warga di Lingkungan Sumberdandang. Bahkan, tinggi genangan air di dalam rumah mencapai 1,5 meter. Warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. “Ayam ternak milik warga juga hilang terbawa arus banjir,” ujarnya.

Tak hanya itu, barang elektronik seperti lemari es, mesin cuci, televisi, serta beberapa perabot lainnya juga tidak bisa diselamatkan. “Kalau barang elektronik semuanya banyak yang rusak. Karena warga tidak mengira kalau rumahnya akan kebanjiran,” tutur Iman.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banjir yang menerjang permukiman di bantaran Sungai Bedadung, Jumat (29/1) malam lalu, tidak hanya merusak rumah warga. Bencana itu juga menyisakan material lumpur yang menggenangi rumah-rumah mereka.

Seperti yang terpantau di daerah Perumahan Villa Indah Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, banjir yang menerjang kawasan perumahan itu sedikitnya berdampak terhadap 37 rumah. Sebanyak 10 di antaranya yang berlokasi tak jauh dari Sungai Bedadung mengalami rusak berat.

“Sejak pascabanjir sampai hari ini (kemarin, Red), warga dibantu oleh TNI untuk proses pembersihan lingkungan dan rumah-rumah,” ujar Mahrus Shadikin, warga yang tinggal di perumahan tersebut.

Warga sekitar menilai, banjir itu baru pertama terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Meski sejumlah rumah rusak diterjang banjir, tapi beberapa dari mereka masih bertahan dan tidak sampai mengungsi.

Selain itu, di tengah aktivitas warga membersihkan rumah-rumah mereka, secara bersamaan bantuan tenaga dan sembako juga mulai berdatangan. “Dari beberapa instansi dan perorangan. Mulai dari sembako sampai kebutuhan perlengkapan lainnya,” imbuh Husen, salah satu relawan yang turun ke lokasi banjir, kemarin (1/2).

 

TNI-Polri Bantu Warga

PASCABANJIR, warga Lingkungan Sumberdandang RT 03 dan 04, RW 018, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, juga masih terlihat bersih-bersih. Aktivitas itu melibatkan puluhan anggota TNI dan Polri. Mereka membersihkan saluran yang tertutup lumpur.

Selain lumpur yang masuk ke rumah warga, juga sampah sungai yang masuk ke dalam dapur dan rumah. “Saat banjir, air masuk lewat halaman yang kosong,” kata Iman Arsi, ketua RW setempat.

Sampah yang masuk ke halaman itu kemudian diangkut menggunakan gerobak ke jalan raya. Karena lokasi rumah yang terendam banjir berada di tempat yang rendah, petugas harus menggunakan gerobak. “Selanjutnya, sampah itu diangkut ke atas truk milik Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup,” ujar Iman.

Banjir Jumat malam itu merendam 20 rumah warga di Lingkungan Sumberdandang. Bahkan, tinggi genangan air di dalam rumah mencapai 1,5 meter. Warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. “Ayam ternak milik warga juga hilang terbawa arus banjir,” ujarnya.

Tak hanya itu, barang elektronik seperti lemari es, mesin cuci, televisi, serta beberapa perabot lainnya juga tidak bisa diselamatkan. “Kalau barang elektronik semuanya banyak yang rusak. Karena warga tidak mengira kalau rumahnya akan kebanjiran,” tutur Iman.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banjir yang menerjang permukiman di bantaran Sungai Bedadung, Jumat (29/1) malam lalu, tidak hanya merusak rumah warga. Bencana itu juga menyisakan material lumpur yang menggenangi rumah-rumah mereka.

Seperti yang terpantau di daerah Perumahan Villa Indah Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, banjir yang menerjang kawasan perumahan itu sedikitnya berdampak terhadap 37 rumah. Sebanyak 10 di antaranya yang berlokasi tak jauh dari Sungai Bedadung mengalami rusak berat.

“Sejak pascabanjir sampai hari ini (kemarin, Red), warga dibantu oleh TNI untuk proses pembersihan lingkungan dan rumah-rumah,” ujar Mahrus Shadikin, warga yang tinggal di perumahan tersebut.

Warga sekitar menilai, banjir itu baru pertama terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Meski sejumlah rumah rusak diterjang banjir, tapi beberapa dari mereka masih bertahan dan tidak sampai mengungsi.

Selain itu, di tengah aktivitas warga membersihkan rumah-rumah mereka, secara bersamaan bantuan tenaga dan sembako juga mulai berdatangan. “Dari beberapa instansi dan perorangan. Mulai dari sembako sampai kebutuhan perlengkapan lainnya,” imbuh Husen, salah satu relawan yang turun ke lokasi banjir, kemarin (1/2).

 

TNI-Polri Bantu Warga

PASCABANJIR, warga Lingkungan Sumberdandang RT 03 dan 04, RW 018, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, juga masih terlihat bersih-bersih. Aktivitas itu melibatkan puluhan anggota TNI dan Polri. Mereka membersihkan saluran yang tertutup lumpur.

Selain lumpur yang masuk ke rumah warga, juga sampah sungai yang masuk ke dalam dapur dan rumah. “Saat banjir, air masuk lewat halaman yang kosong,” kata Iman Arsi, ketua RW setempat.

Sampah yang masuk ke halaman itu kemudian diangkut menggunakan gerobak ke jalan raya. Karena lokasi rumah yang terendam banjir berada di tempat yang rendah, petugas harus menggunakan gerobak. “Selanjutnya, sampah itu diangkut ke atas truk milik Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup,” ujar Iman.

Banjir Jumat malam itu merendam 20 rumah warga di Lingkungan Sumberdandang. Bahkan, tinggi genangan air di dalam rumah mencapai 1,5 meter. Warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. “Ayam ternak milik warga juga hilang terbawa arus banjir,” ujarnya.

Tak hanya itu, barang elektronik seperti lemari es, mesin cuci, televisi, serta beberapa perabot lainnya juga tidak bisa diselamatkan. “Kalau barang elektronik semuanya banyak yang rusak. Karena warga tidak mengira kalau rumahnya akan kebanjiran,” tutur Iman.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca