29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Emak-Emak Perumahan Dirikan Dapur Umum 24 Jam

Untuk Suplai Logistik Warga Terdampak Banjir

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER – Perumahan yang berada di pinggiran Sungai Bedadung juga tak luput dari terjangan banjir yang terjadi, Jum’at (29/1) lalu. Ternyata, ada sisi positif pasca peristiwa bencana tersebut. Emak-emak yang tinggal di perumahan malam semakin kompak. Bahkan, mereka mendirikan dapur umum untuk menyuplai kebutuhan logistik warga terdampak banjir.

Di Perumahan Antirogo I, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, misalnya. Di perumahan ini, ibu-ibu memiki gagasan untuk mendirikan dapur umum di rumah salah seorang warga perumahan. Ide itu muncul satu jam setelah kejadian banjir besar.

“Di Perumahan Antirogo I ini, ada sembilan rumah yang terdampak banjir. Karena terletak di pinggir bantaran Sungai Bedadung. Dan ibu-ibu di sini sepakat mendirikan dapur umum selama 24 jam,” ungkap Indrawati, salah seorang warga perumahan setempat.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ibu-ibu perumahan itu bergantian memasak di dapur umum tersebut. Selain memasak, ada pula di antara mereka yang kebagian tugas berbelanja di Pasar Arjasa saat pagi. Karena di Desa Patemon, belum memiliki pasar.

Selain mendapatkan makanan gratis tiga kali sehari, warga korban banjir di perumahan ini juga diberi jatah minuman hangat atau dingin dan diantarkan langsung oleh ibu-ibu ke rumah masing-masing.

Warga lain di perumahan bantaran Sungai Bedadung, Andi Nugraha membenarkan hal itu. Menurutnya, untuk anggaran dapur umum, selain dari sumbangan juga ada warga yang menjadi donatur. “Untuk bapak-bapak tak ketinggalan ikut membantu tugas ibu-ibu di dapur umum. Tak hanya jaga malam, tapi juga mengamankan situasi perumahan,” terangnya.

Hal serupa dilakukan oleh warga di Perumahan Griya Pahlawan, belakang Taman Makam Pahlawan (TMP) Kecamatan Patrang. Dapur umum itu didirikan di lokasi garasi umum, dan ibu-ibu terlihat antusias memasak makanan untuk kebutuhan korban banjir.

“Garasi umum ini difungsikan sebagai aktivitas dapur umum. Dan akan berlangsung hingga kondisi dirasa aman dari banjir,” ucap Ahmad Suroso, ketua RW setempat. (*)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER – Perumahan yang berada di pinggiran Sungai Bedadung juga tak luput dari terjangan banjir yang terjadi, Jum’at (29/1) lalu. Ternyata, ada sisi positif pasca peristiwa bencana tersebut. Emak-emak yang tinggal di perumahan malam semakin kompak. Bahkan, mereka mendirikan dapur umum untuk menyuplai kebutuhan logistik warga terdampak banjir.

Di Perumahan Antirogo I, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, misalnya. Di perumahan ini, ibu-ibu memiki gagasan untuk mendirikan dapur umum di rumah salah seorang warga perumahan. Ide itu muncul satu jam setelah kejadian banjir besar.

“Di Perumahan Antirogo I ini, ada sembilan rumah yang terdampak banjir. Karena terletak di pinggir bantaran Sungai Bedadung. Dan ibu-ibu di sini sepakat mendirikan dapur umum selama 24 jam,” ungkap Indrawati, salah seorang warga perumahan setempat.

Ibu-ibu perumahan itu bergantian memasak di dapur umum tersebut. Selain memasak, ada pula di antara mereka yang kebagian tugas berbelanja di Pasar Arjasa saat pagi. Karena di Desa Patemon, belum memiliki pasar.

Selain mendapatkan makanan gratis tiga kali sehari, warga korban banjir di perumahan ini juga diberi jatah minuman hangat atau dingin dan diantarkan langsung oleh ibu-ibu ke rumah masing-masing.

Warga lain di perumahan bantaran Sungai Bedadung, Andi Nugraha membenarkan hal itu. Menurutnya, untuk anggaran dapur umum, selain dari sumbangan juga ada warga yang menjadi donatur. “Untuk bapak-bapak tak ketinggalan ikut membantu tugas ibu-ibu di dapur umum. Tak hanya jaga malam, tapi juga mengamankan situasi perumahan,” terangnya.

Hal serupa dilakukan oleh warga di Perumahan Griya Pahlawan, belakang Taman Makam Pahlawan (TMP) Kecamatan Patrang. Dapur umum itu didirikan di lokasi garasi umum, dan ibu-ibu terlihat antusias memasak makanan untuk kebutuhan korban banjir.

“Garasi umum ini difungsikan sebagai aktivitas dapur umum. Dan akan berlangsung hingga kondisi dirasa aman dari banjir,” ucap Ahmad Suroso, ketua RW setempat. (*)

JEMBER, RADARJEMBER – Perumahan yang berada di pinggiran Sungai Bedadung juga tak luput dari terjangan banjir yang terjadi, Jum’at (29/1) lalu. Ternyata, ada sisi positif pasca peristiwa bencana tersebut. Emak-emak yang tinggal di perumahan malam semakin kompak. Bahkan, mereka mendirikan dapur umum untuk menyuplai kebutuhan logistik warga terdampak banjir.

Di Perumahan Antirogo I, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, misalnya. Di perumahan ini, ibu-ibu memiki gagasan untuk mendirikan dapur umum di rumah salah seorang warga perumahan. Ide itu muncul satu jam setelah kejadian banjir besar.

“Di Perumahan Antirogo I ini, ada sembilan rumah yang terdampak banjir. Karena terletak di pinggir bantaran Sungai Bedadung. Dan ibu-ibu di sini sepakat mendirikan dapur umum selama 24 jam,” ungkap Indrawati, salah seorang warga perumahan setempat.

Ibu-ibu perumahan itu bergantian memasak di dapur umum tersebut. Selain memasak, ada pula di antara mereka yang kebagian tugas berbelanja di Pasar Arjasa saat pagi. Karena di Desa Patemon, belum memiliki pasar.

Selain mendapatkan makanan gratis tiga kali sehari, warga korban banjir di perumahan ini juga diberi jatah minuman hangat atau dingin dan diantarkan langsung oleh ibu-ibu ke rumah masing-masing.

Warga lain di perumahan bantaran Sungai Bedadung, Andi Nugraha membenarkan hal itu. Menurutnya, untuk anggaran dapur umum, selain dari sumbangan juga ada warga yang menjadi donatur. “Untuk bapak-bapak tak ketinggalan ikut membantu tugas ibu-ibu di dapur umum. Tak hanya jaga malam, tapi juga mengamankan situasi perumahan,” terangnya.

Hal serupa dilakukan oleh warga di Perumahan Griya Pahlawan, belakang Taman Makam Pahlawan (TMP) Kecamatan Patrang. Dapur umum itu didirikan di lokasi garasi umum, dan ibu-ibu terlihat antusias memasak makanan untuk kebutuhan korban banjir.

“Garasi umum ini difungsikan sebagai aktivitas dapur umum. Dan akan berlangsung hingga kondisi dirasa aman dari banjir,” ucap Ahmad Suroso, ketua RW setempat. (*)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca