22.9 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Buku Hancur, Sekolah Daring Libur

Karena Terdampak Banjir Bedadung

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID  – Dampak banjir yang melanda kawasan permukiman Gladak Kembar berdampak pada sektor pendidikan. Banyak anak yang terpaksa libur sekolah daring untuk beberapa hari ke depan karena buku-buku mereka hancur terdampak banjir.

Di salah satu gang di Jalan Sumatera, RT 01 Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, misalnya. Di gang ini terdapat sekitar 15 anak yang terpaksa libur sekolah daring. Sebab, semua buku dan alat tulis mereka terendam banjir dan tidak bisa diselamatkan. Salah satu anak yang bersekolah di SDN Kepatihan, Rehan mengatakan, sejak kejadian banjir, dirinya sudah tidak sekolah lagi.

Rehan mengaku, orang tuanya juga telah mengonfirmasi ke pihak sekolah. Sekolah pun memberi keringanan agar dirinya tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) daring selama satu pekan. Dia menuturkan, buku-buku dan rapornya rusak terkena banjir dan tidak bisa diselamatkan. “Kemarin coba dikeringkan. Tapi, tulisannya luntur,” katanya, kemarin (1/2).

Mobile_AP_Rectangle 2

Muhamad Syaiful Rizal, siswa SMP 11 yang terdampak banjir, juga mengatakan hal yang sama. Setelah rumahnya roboh terkena banjir, tak ada satu pun bukunya yang bisa diselamatkan. Ketika air datang, Rizal hanya mampu menyelamatkan rapor dan ijazah. Terlebih saat itu, Rizal menyimpan banyak buku paket dari sekolah. Jumlahnya lebih dari 10 macam. Buku-buku tersebut statusnya adalah pinjaman dari sekolah.

Ibunya, Halimatus Sa’diyah, mengungkapkan, anaknya mengalami trauma akibat banjir yang menimpa keluarganya. Rizal khawatir dimintai ganti rugi akibat buku-buku sekolah itu hancur terkena banjir. “Kalau ingat, setiap hari nangis. Takut dimintai ganti rugi dan takut tidak naik kelas. Karena akan ketinggalan banyak pelajaran,” ucap Halimatus, sembari meneteskan air mata.

Dia mengaku telah berupaya mengonfirmasi ke sekolah anaknya. Namun, pihak sekolah baru berjanji bakal mengunjungi rumahnya. “Dari kemarin sekolahnya Rizal bilang mau jenguk. Namun, tidak ada sampai sekarang. Saya ingin ada kejelasan buku-buku yang hancur itu. Biar anak saya bisa tenang,” harapnya.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID  – Dampak banjir yang melanda kawasan permukiman Gladak Kembar berdampak pada sektor pendidikan. Banyak anak yang terpaksa libur sekolah daring untuk beberapa hari ke depan karena buku-buku mereka hancur terdampak banjir.

Di salah satu gang di Jalan Sumatera, RT 01 Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, misalnya. Di gang ini terdapat sekitar 15 anak yang terpaksa libur sekolah daring. Sebab, semua buku dan alat tulis mereka terendam banjir dan tidak bisa diselamatkan. Salah satu anak yang bersekolah di SDN Kepatihan, Rehan mengatakan, sejak kejadian banjir, dirinya sudah tidak sekolah lagi.

Rehan mengaku, orang tuanya juga telah mengonfirmasi ke pihak sekolah. Sekolah pun memberi keringanan agar dirinya tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) daring selama satu pekan. Dia menuturkan, buku-buku dan rapornya rusak terkena banjir dan tidak bisa diselamatkan. “Kemarin coba dikeringkan. Tapi, tulisannya luntur,” katanya, kemarin (1/2).

Muhamad Syaiful Rizal, siswa SMP 11 yang terdampak banjir, juga mengatakan hal yang sama. Setelah rumahnya roboh terkena banjir, tak ada satu pun bukunya yang bisa diselamatkan. Ketika air datang, Rizal hanya mampu menyelamatkan rapor dan ijazah. Terlebih saat itu, Rizal menyimpan banyak buku paket dari sekolah. Jumlahnya lebih dari 10 macam. Buku-buku tersebut statusnya adalah pinjaman dari sekolah.

Ibunya, Halimatus Sa’diyah, mengungkapkan, anaknya mengalami trauma akibat banjir yang menimpa keluarganya. Rizal khawatir dimintai ganti rugi akibat buku-buku sekolah itu hancur terkena banjir. “Kalau ingat, setiap hari nangis. Takut dimintai ganti rugi dan takut tidak naik kelas. Karena akan ketinggalan banyak pelajaran,” ucap Halimatus, sembari meneteskan air mata.

Dia mengaku telah berupaya mengonfirmasi ke sekolah anaknya. Namun, pihak sekolah baru berjanji bakal mengunjungi rumahnya. “Dari kemarin sekolahnya Rizal bilang mau jenguk. Namun, tidak ada sampai sekarang. Saya ingin ada kejelasan buku-buku yang hancur itu. Biar anak saya bisa tenang,” harapnya.

JEMBER, RADARJEMBER.ID  – Dampak banjir yang melanda kawasan permukiman Gladak Kembar berdampak pada sektor pendidikan. Banyak anak yang terpaksa libur sekolah daring untuk beberapa hari ke depan karena buku-buku mereka hancur terdampak banjir.

Di salah satu gang di Jalan Sumatera, RT 01 Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, misalnya. Di gang ini terdapat sekitar 15 anak yang terpaksa libur sekolah daring. Sebab, semua buku dan alat tulis mereka terendam banjir dan tidak bisa diselamatkan. Salah satu anak yang bersekolah di SDN Kepatihan, Rehan mengatakan, sejak kejadian banjir, dirinya sudah tidak sekolah lagi.

Rehan mengaku, orang tuanya juga telah mengonfirmasi ke pihak sekolah. Sekolah pun memberi keringanan agar dirinya tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) daring selama satu pekan. Dia menuturkan, buku-buku dan rapornya rusak terkena banjir dan tidak bisa diselamatkan. “Kemarin coba dikeringkan. Tapi, tulisannya luntur,” katanya, kemarin (1/2).

Muhamad Syaiful Rizal, siswa SMP 11 yang terdampak banjir, juga mengatakan hal yang sama. Setelah rumahnya roboh terkena banjir, tak ada satu pun bukunya yang bisa diselamatkan. Ketika air datang, Rizal hanya mampu menyelamatkan rapor dan ijazah. Terlebih saat itu, Rizal menyimpan banyak buku paket dari sekolah. Jumlahnya lebih dari 10 macam. Buku-buku tersebut statusnya adalah pinjaman dari sekolah.

Ibunya, Halimatus Sa’diyah, mengungkapkan, anaknya mengalami trauma akibat banjir yang menimpa keluarganya. Rizal khawatir dimintai ganti rugi akibat buku-buku sekolah itu hancur terkena banjir. “Kalau ingat, setiap hari nangis. Takut dimintai ganti rugi dan takut tidak naik kelas. Karena akan ketinggalan banyak pelajaran,” ucap Halimatus, sembari meneteskan air mata.

Dia mengaku telah berupaya mengonfirmasi ke sekolah anaknya. Namun, pihak sekolah baru berjanji bakal mengunjungi rumahnya. “Dari kemarin sekolahnya Rizal bilang mau jenguk. Namun, tidak ada sampai sekarang. Saya ingin ada kejelasan buku-buku yang hancur itu. Biar anak saya bisa tenang,” harapnya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca