23.3 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Rasa Bosan Jadi Tantangan Berat Lari Jalan Datar 93 Km

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kesiapan fisik pelari menjadi syarat utama untuk dapat mencapai jarak 93 Kilometer (KM). Nah, perjuangan untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Jember ke-93 itu pun pasti menghadapi tantangan. Salah satu yang dikhawatirkan para atlet adalah rasa bosan.

Tantangan rasa bosan disampaikan beberapa atlet yang datang ke kantor Jawa Pos Radar Jember, kemarin. Rute 93 Km dengan lima etape yang ditempuh secara berulang kali dikhawatirkan membuat jenuh para atlet. Untuk itu kesiapan mental menjadi bagian penting disamping menjaga kesehatan fisik. “Persiapan menempuh jarak 93 kilometer tentu kami lakukan. Latihan berulang kali. Untuk tantangan beratnya rasa bosan karena akan melalui jalan yang sama berulang kali,” kata Bambang, atlet yang tinggal di Kelurahan Antirogo, Jember.

Tantangan lain juga disampaikan Yohanes Hiariej, anggota Batalyon Infanteri Yonif Rider 509 Kostrad Jember. Menurutnya, jalan datar yang akan ditempuh juga menjadi tantangan berat. Atlet harus menjaga keseimbangan dalam berlari agar bisa sampai pada garis finis 93 kilometer dalam waktu 16 jam. “Jalan datar itu tantangan, berbeda dengan jalan yang naik turun karena bisa merubah gaya lari dan kecepatan, tapi jalan datar bisa membosankan,” ucapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sementara itu, tantangan lain juga datang dari cuaca. Apabila terlalu panas akan membuat dehidrasi. Sementara bila hujan akan menjadi tantangan tersendiri bagi atlet yang tidak biasa hujan. “Menjaga stamina fisik itu penting. Tetapi mental juga harus dijaga. Kalau bosan atau tidak fokus, bisa jadi tidak sampai finis,” kata Firdaus Dellabas, atlet yang tinggal di Kaliwates.

Ketiga atlet tersebut sudah cukup pengalaman dalam olahraga lari. Bahkan, untuk jarak marathon sudah berulang kali dilakukan bahkan yang ekstra marathon dengan jarak 70 kilometer. Tak hanya itu, diantara mereka juga ada yang kerap menempuh jarak 100 kilometer. Bahkan, Yohanes Hiariej pernah lebih dari itu. Pada momen lari 93 Km untuk peringatan Hari Jadi ke 93 tahun diakui para atlet juga dipersiapkan dengan matang.

Selain ketiga pelari juga ada sejumlah pelari lain yang akan menaklukkan jarak 93 kilometer dalam 16 jam. Hal itu dilakukan untuk Jember agar Jember ke depan juga berlari dan maju lebih pesat. Semoga para atlet yang akan akan berlari menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. (nur)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kesiapan fisik pelari menjadi syarat utama untuk dapat mencapai jarak 93 Kilometer (KM). Nah, perjuangan untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Jember ke-93 itu pun pasti menghadapi tantangan. Salah satu yang dikhawatirkan para atlet adalah rasa bosan.

Tantangan rasa bosan disampaikan beberapa atlet yang datang ke kantor Jawa Pos Radar Jember, kemarin. Rute 93 Km dengan lima etape yang ditempuh secara berulang kali dikhawatirkan membuat jenuh para atlet. Untuk itu kesiapan mental menjadi bagian penting disamping menjaga kesehatan fisik. “Persiapan menempuh jarak 93 kilometer tentu kami lakukan. Latihan berulang kali. Untuk tantangan beratnya rasa bosan karena akan melalui jalan yang sama berulang kali,” kata Bambang, atlet yang tinggal di Kelurahan Antirogo, Jember.

Tantangan lain juga disampaikan Yohanes Hiariej, anggota Batalyon Infanteri Yonif Rider 509 Kostrad Jember. Menurutnya, jalan datar yang akan ditempuh juga menjadi tantangan berat. Atlet harus menjaga keseimbangan dalam berlari agar bisa sampai pada garis finis 93 kilometer dalam waktu 16 jam. “Jalan datar itu tantangan, berbeda dengan jalan yang naik turun karena bisa merubah gaya lari dan kecepatan, tapi jalan datar bisa membosankan,” ucapnya.

Sementara itu, tantangan lain juga datang dari cuaca. Apabila terlalu panas akan membuat dehidrasi. Sementara bila hujan akan menjadi tantangan tersendiri bagi atlet yang tidak biasa hujan. “Menjaga stamina fisik itu penting. Tetapi mental juga harus dijaga. Kalau bosan atau tidak fokus, bisa jadi tidak sampai finis,” kata Firdaus Dellabas, atlet yang tinggal di Kaliwates.

Ketiga atlet tersebut sudah cukup pengalaman dalam olahraga lari. Bahkan, untuk jarak marathon sudah berulang kali dilakukan bahkan yang ekstra marathon dengan jarak 70 kilometer. Tak hanya itu, diantara mereka juga ada yang kerap menempuh jarak 100 kilometer. Bahkan, Yohanes Hiariej pernah lebih dari itu. Pada momen lari 93 Km untuk peringatan Hari Jadi ke 93 tahun diakui para atlet juga dipersiapkan dengan matang.

Selain ketiga pelari juga ada sejumlah pelari lain yang akan menaklukkan jarak 93 kilometer dalam 16 jam. Hal itu dilakukan untuk Jember agar Jember ke depan juga berlari dan maju lebih pesat. Semoga para atlet yang akan akan berlari menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. (nur)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kesiapan fisik pelari menjadi syarat utama untuk dapat mencapai jarak 93 Kilometer (KM). Nah, perjuangan untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Jember ke-93 itu pun pasti menghadapi tantangan. Salah satu yang dikhawatirkan para atlet adalah rasa bosan.

Tantangan rasa bosan disampaikan beberapa atlet yang datang ke kantor Jawa Pos Radar Jember, kemarin. Rute 93 Km dengan lima etape yang ditempuh secara berulang kali dikhawatirkan membuat jenuh para atlet. Untuk itu kesiapan mental menjadi bagian penting disamping menjaga kesehatan fisik. “Persiapan menempuh jarak 93 kilometer tentu kami lakukan. Latihan berulang kali. Untuk tantangan beratnya rasa bosan karena akan melalui jalan yang sama berulang kali,” kata Bambang, atlet yang tinggal di Kelurahan Antirogo, Jember.

Tantangan lain juga disampaikan Yohanes Hiariej, anggota Batalyon Infanteri Yonif Rider 509 Kostrad Jember. Menurutnya, jalan datar yang akan ditempuh juga menjadi tantangan berat. Atlet harus menjaga keseimbangan dalam berlari agar bisa sampai pada garis finis 93 kilometer dalam waktu 16 jam. “Jalan datar itu tantangan, berbeda dengan jalan yang naik turun karena bisa merubah gaya lari dan kecepatan, tapi jalan datar bisa membosankan,” ucapnya.

Sementara itu, tantangan lain juga datang dari cuaca. Apabila terlalu panas akan membuat dehidrasi. Sementara bila hujan akan menjadi tantangan tersendiri bagi atlet yang tidak biasa hujan. “Menjaga stamina fisik itu penting. Tetapi mental juga harus dijaga. Kalau bosan atau tidak fokus, bisa jadi tidak sampai finis,” kata Firdaus Dellabas, atlet yang tinggal di Kaliwates.

Ketiga atlet tersebut sudah cukup pengalaman dalam olahraga lari. Bahkan, untuk jarak marathon sudah berulang kali dilakukan bahkan yang ekstra marathon dengan jarak 70 kilometer. Tak hanya itu, diantara mereka juga ada yang kerap menempuh jarak 100 kilometer. Bahkan, Yohanes Hiariej pernah lebih dari itu. Pada momen lari 93 Km untuk peringatan Hari Jadi ke 93 tahun diakui para atlet juga dipersiapkan dengan matang.

Selain ketiga pelari juga ada sejumlah pelari lain yang akan menaklukkan jarak 93 kilometer dalam 16 jam. Hal itu dilakukan untuk Jember agar Jember ke depan juga berlari dan maju lebih pesat. Semoga para atlet yang akan akan berlari menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. (nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca