21.8 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Fokus Jember Tangguh Bencana dan Perubahan Iklim

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kota adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari suatu wilayah. Arahnya ke perwujudan visi dan misi pembangunan jangka panjang pada aspek keruangan. Pada dasarnya perencanaan tersebut mendukung terwujudnya ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.

Hal itu disampaikan calon bupati Faida, kemarin (30/11). Atas dasar tersebut, pihaknya menggagas beberapa program yang berhubungan dengan kesiapan Jember dalam menghadapi bencana dan perubahan iklim.

Menurutnya, harus ada sikap untuk mengantisipasi bencana guna mengutamakan keselamatan masyarakat Jember. “Kami bakal melakukan reformasi kebijakan untuk pengarusutamaan perubahan iklim. Ada anggaran yang difokuskan untuk mengantisipasi perubahan iklim di Kabupaten Jember,” terang Faida.

Mobile_AP_Rectangle 2

Seperti diketahui, perubahan iklim di Kabupaten Jember ini kerap mengakibatkan bencana. “Salah satu penyebabnya karena kuantitas sampah yang meningkat menjelang musim hujan,” paparnya.

Karena itu, pihaknya menggagas satu RW satu pusat daur ulang dan bank sampah. “Dengan adanya proses pendaurulangan dan bank sampah, diharapkan bisa mengurangi intensitas sampah,” imbuhnya.

Pihaknya juga bakal membentuk Taruna Tanggap Bencana di setiap desa. Tujuannya, untuk mengatasi setiap bencana yang bisa terjadi di mana pun. Pihaknya juga bakal melakukan revitalisasi sungai. “Sebab, keadaan sungai yang kurang layak ini juga kerap menjadi salah satu faktor penyebab banjir selain meningkatnya jumlah sampah,” katanya.

Sementara itu, juga ada program menanam 10 ribu pohon setiap tahunnya. Sehingga ada proses penyerapan yang baik di tiap-tiap daerah. Terutama daerah rawan bencana.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kota adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari suatu wilayah. Arahnya ke perwujudan visi dan misi pembangunan jangka panjang pada aspek keruangan. Pada dasarnya perencanaan tersebut mendukung terwujudnya ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.

Hal itu disampaikan calon bupati Faida, kemarin (30/11). Atas dasar tersebut, pihaknya menggagas beberapa program yang berhubungan dengan kesiapan Jember dalam menghadapi bencana dan perubahan iklim.

Menurutnya, harus ada sikap untuk mengantisipasi bencana guna mengutamakan keselamatan masyarakat Jember. “Kami bakal melakukan reformasi kebijakan untuk pengarusutamaan perubahan iklim. Ada anggaran yang difokuskan untuk mengantisipasi perubahan iklim di Kabupaten Jember,” terang Faida.

Seperti diketahui, perubahan iklim di Kabupaten Jember ini kerap mengakibatkan bencana. “Salah satu penyebabnya karena kuantitas sampah yang meningkat menjelang musim hujan,” paparnya.

Karena itu, pihaknya menggagas satu RW satu pusat daur ulang dan bank sampah. “Dengan adanya proses pendaurulangan dan bank sampah, diharapkan bisa mengurangi intensitas sampah,” imbuhnya.

Pihaknya juga bakal membentuk Taruna Tanggap Bencana di setiap desa. Tujuannya, untuk mengatasi setiap bencana yang bisa terjadi di mana pun. Pihaknya juga bakal melakukan revitalisasi sungai. “Sebab, keadaan sungai yang kurang layak ini juga kerap menjadi salah satu faktor penyebab banjir selain meningkatnya jumlah sampah,” katanya.

Sementara itu, juga ada program menanam 10 ribu pohon setiap tahunnya. Sehingga ada proses penyerapan yang baik di tiap-tiap daerah. Terutama daerah rawan bencana.

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kota adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari suatu wilayah. Arahnya ke perwujudan visi dan misi pembangunan jangka panjang pada aspek keruangan. Pada dasarnya perencanaan tersebut mendukung terwujudnya ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.

Hal itu disampaikan calon bupati Faida, kemarin (30/11). Atas dasar tersebut, pihaknya menggagas beberapa program yang berhubungan dengan kesiapan Jember dalam menghadapi bencana dan perubahan iklim.

Menurutnya, harus ada sikap untuk mengantisipasi bencana guna mengutamakan keselamatan masyarakat Jember. “Kami bakal melakukan reformasi kebijakan untuk pengarusutamaan perubahan iklim. Ada anggaran yang difokuskan untuk mengantisipasi perubahan iklim di Kabupaten Jember,” terang Faida.

Seperti diketahui, perubahan iklim di Kabupaten Jember ini kerap mengakibatkan bencana. “Salah satu penyebabnya karena kuantitas sampah yang meningkat menjelang musim hujan,” paparnya.

Karena itu, pihaknya menggagas satu RW satu pusat daur ulang dan bank sampah. “Dengan adanya proses pendaurulangan dan bank sampah, diharapkan bisa mengurangi intensitas sampah,” imbuhnya.

Pihaknya juga bakal membentuk Taruna Tanggap Bencana di setiap desa. Tujuannya, untuk mengatasi setiap bencana yang bisa terjadi di mana pun. Pihaknya juga bakal melakukan revitalisasi sungai. “Sebab, keadaan sungai yang kurang layak ini juga kerap menjadi salah satu faktor penyebab banjir selain meningkatnya jumlah sampah,” katanya.

Sementara itu, juga ada program menanam 10 ribu pohon setiap tahunnya. Sehingga ada proses penyerapan yang baik di tiap-tiap daerah. Terutama daerah rawan bencana.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

/