23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Tips dan Trik Membuat Latte Art

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tak semua barista kini bisa berkreasi di kafe, mengingat masa pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk stay at home. Nah, buat penggemar kopi yang ingin belajar membuat latte art pun bisa dari rumah, dengan alat dan bahan sederhana yang bisa ditemukan di rumah.

Inilah yang dibahas oleh Robby Firlian, juara nasional Indonesia Latte Art Championship 2018, dalam webinar bertema Belajar Latte Art dari Rumah, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Jember bersama RADARJEMBER.ID, Kamis (1/10). Biasanya, gambar latte art yang bisa dipelajari bagi mereka yang baru mengenal teknik ini seperti bentuk heart, rosetta, dan tulip.

Menurutnya, proses pembuatan latte art pada dasarnya tak membutuhkan waktu lama. Hanya beberapa menit saja. Namun untuk mengembangkan kemampuan latte art butuh latihan intensif. “Latte art itu sifatnya teknikal, kalau nggak sering belajar ya akan lupa. Jadi sebisa mungkin sehari bisa pouring minimal satu kali,” kata dia yang juga bercerita membutuhkan waktu enam bulan untuk mempelajari basic latte art.

Mobile_AP_Rectangle 2

Jika Robby menjelaskan tentang teknik dasar membuat latte art, maka Restu Sadam Hasan, juara nasional Indonesia Latte Art Championship 2019 menjelaskan lebih detail dengan cara membuat foam agar kreasi latte art yang dihasilkan bisa lebih ciamik.

Menurutnya, ada banyak variabel yang harus diperhatikan dalam membuat latte art. Mulai dari teknik, jenis kopi, dan salah satu yang penting adalah foam. “Teknik untuk mendapatkan foam terbaik ini mempengaruhi hasil akhir latte art,” terangnya.

Ada sejumlah teknik yang bisa dilakukan untuk membuat foam agar bisa menghasilkan gambar yang artistik. Mulai dari stretching, texturing, hingga heating atau warming. Tak hanya di foaming, dalam latte art pun ada banyak variabel yang harus diperhatikan. Karena itu teknik dasarnya harus dikuasai terlebih dahulu.

“Dalam latte art kita dituntut terus belajar, tapi kadang kita terlena sama hasilnya dulu. Sedangkan variabel untuk membuat hasilnya itu banyak. Nah, ketika tahu tekniknya dan pouring kemudian gagal, kita bisa tahu di mana kesalahan kita dan tahu cara upgrade nya bagaimana,” papar pria yang berdomisili di Bali ini. (kl)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tak semua barista kini bisa berkreasi di kafe, mengingat masa pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk stay at home. Nah, buat penggemar kopi yang ingin belajar membuat latte art pun bisa dari rumah, dengan alat dan bahan sederhana yang bisa ditemukan di rumah.

Inilah yang dibahas oleh Robby Firlian, juara nasional Indonesia Latte Art Championship 2018, dalam webinar bertema Belajar Latte Art dari Rumah, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Jember bersama RADARJEMBER.ID, Kamis (1/10). Biasanya, gambar latte art yang bisa dipelajari bagi mereka yang baru mengenal teknik ini seperti bentuk heart, rosetta, dan tulip.

Menurutnya, proses pembuatan latte art pada dasarnya tak membutuhkan waktu lama. Hanya beberapa menit saja. Namun untuk mengembangkan kemampuan latte art butuh latihan intensif. “Latte art itu sifatnya teknikal, kalau nggak sering belajar ya akan lupa. Jadi sebisa mungkin sehari bisa pouring minimal satu kali,” kata dia yang juga bercerita membutuhkan waktu enam bulan untuk mempelajari basic latte art.

Jika Robby menjelaskan tentang teknik dasar membuat latte art, maka Restu Sadam Hasan, juara nasional Indonesia Latte Art Championship 2019 menjelaskan lebih detail dengan cara membuat foam agar kreasi latte art yang dihasilkan bisa lebih ciamik.

Menurutnya, ada banyak variabel yang harus diperhatikan dalam membuat latte art. Mulai dari teknik, jenis kopi, dan salah satu yang penting adalah foam. “Teknik untuk mendapatkan foam terbaik ini mempengaruhi hasil akhir latte art,” terangnya.

Ada sejumlah teknik yang bisa dilakukan untuk membuat foam agar bisa menghasilkan gambar yang artistik. Mulai dari stretching, texturing, hingga heating atau warming. Tak hanya di foaming, dalam latte art pun ada banyak variabel yang harus diperhatikan. Karena itu teknik dasarnya harus dikuasai terlebih dahulu.

“Dalam latte art kita dituntut terus belajar, tapi kadang kita terlena sama hasilnya dulu. Sedangkan variabel untuk membuat hasilnya itu banyak. Nah, ketika tahu tekniknya dan pouring kemudian gagal, kita bisa tahu di mana kesalahan kita dan tahu cara upgrade nya bagaimana,” papar pria yang berdomisili di Bali ini. (kl)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tak semua barista kini bisa berkreasi di kafe, mengingat masa pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk stay at home. Nah, buat penggemar kopi yang ingin belajar membuat latte art pun bisa dari rumah, dengan alat dan bahan sederhana yang bisa ditemukan di rumah.

Inilah yang dibahas oleh Robby Firlian, juara nasional Indonesia Latte Art Championship 2018, dalam webinar bertema Belajar Latte Art dari Rumah, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Jember bersama RADARJEMBER.ID, Kamis (1/10). Biasanya, gambar latte art yang bisa dipelajari bagi mereka yang baru mengenal teknik ini seperti bentuk heart, rosetta, dan tulip.

Menurutnya, proses pembuatan latte art pada dasarnya tak membutuhkan waktu lama. Hanya beberapa menit saja. Namun untuk mengembangkan kemampuan latte art butuh latihan intensif. “Latte art itu sifatnya teknikal, kalau nggak sering belajar ya akan lupa. Jadi sebisa mungkin sehari bisa pouring minimal satu kali,” kata dia yang juga bercerita membutuhkan waktu enam bulan untuk mempelajari basic latte art.

Jika Robby menjelaskan tentang teknik dasar membuat latte art, maka Restu Sadam Hasan, juara nasional Indonesia Latte Art Championship 2019 menjelaskan lebih detail dengan cara membuat foam agar kreasi latte art yang dihasilkan bisa lebih ciamik.

Menurutnya, ada banyak variabel yang harus diperhatikan dalam membuat latte art. Mulai dari teknik, jenis kopi, dan salah satu yang penting adalah foam. “Teknik untuk mendapatkan foam terbaik ini mempengaruhi hasil akhir latte art,” terangnya.

Ada sejumlah teknik yang bisa dilakukan untuk membuat foam agar bisa menghasilkan gambar yang artistik. Mulai dari stretching, texturing, hingga heating atau warming. Tak hanya di foaming, dalam latte art pun ada banyak variabel yang harus diperhatikan. Karena itu teknik dasarnya harus dikuasai terlebih dahulu.

“Dalam latte art kita dituntut terus belajar, tapi kadang kita terlena sama hasilnya dulu. Sedangkan variabel untuk membuat hasilnya itu banyak. Nah, ketika tahu tekniknya dan pouring kemudian gagal, kita bisa tahu di mana kesalahan kita dan tahu cara upgrade nya bagaimana,” papar pria yang berdomisili di Bali ini. (kl)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca