Mobile_AP_Rectangle 1
KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Bisnis rumahan atau home industry menjadi salah satu bentuk aktivitas yang bisa bertahan dan mampu membantu pendapatan ekonomi keluarga, terutama pada masa pandemi. Salah satunya usaha bisnis menggeluti pembuatan batik. Jenisnya pun beragam, mulai dari batik tulis, batik cap, maupun batik ecoprint yang saat ini tengah diminati sejumlah kalangan masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh S Agustin Citra. Wanita yang tinggal di Kecamatan Kaliwates ini mengungkapkan, dia memulai bisnis batik dengan membuat batik tulis. Namun, ketika mengenal ecoprint, dia penasaran dengan keunikannya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Bagi dia, ada ketertarikan tersendiri saat membuat batik ecoprint. Selain karena prosesnya yang berbeda dengan pembuatan batik biasa, cara ini juga bisa menumbuhkan rasa cinta tanaman dan peduli penghijauan bumi. “Selain bahan bakunya yang diambil dari dedaunan yang berada di sekitar, juga mencari di beberapa tempat. Akhirnya menumbuhkan semangat untuk menanam sendiri di rumah,” ujarnya.
Melalui ecoprint, kata dia, masyarakat bisa lebih bijak dalam memanfaatkan tanaman dan menjaga bumi tetap hijau. “Selain itu, bisa memanfaatkan limbah daun untuk dijadikan nutrisi tanaman yang kita tanam,” lanjutnya.
Saat pandemi seperti ini, dirinya harus lebih kreatif dalam mengembangkan produk turunan ecoprint. Bukan hanya bisa menghasilkan produk, tetapi juga bisa menjual hasilnya. “Bisa juga dalam bentuk pelatihan atau pembelajaran secara online,” pungkasnya.
Reporter : Radar Jember
Fotografer : S Agustin Citra For Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Bisnis rumahan atau home industry menjadi salah satu bentuk aktivitas yang bisa bertahan dan mampu membantu pendapatan ekonomi keluarga, terutama pada masa pandemi. Salah satunya usaha bisnis menggeluti pembuatan batik. Jenisnya pun beragam, mulai dari batik tulis, batik cap, maupun batik ecoprint yang saat ini tengah diminati sejumlah kalangan masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh S Agustin Citra. Wanita yang tinggal di Kecamatan Kaliwates ini mengungkapkan, dia memulai bisnis batik dengan membuat batik tulis. Namun, ketika mengenal ecoprint, dia penasaran dengan keunikannya.
Bagi dia, ada ketertarikan tersendiri saat membuat batik ecoprint. Selain karena prosesnya yang berbeda dengan pembuatan batik biasa, cara ini juga bisa menumbuhkan rasa cinta tanaman dan peduli penghijauan bumi. “Selain bahan bakunya yang diambil dari dedaunan yang berada di sekitar, juga mencari di beberapa tempat. Akhirnya menumbuhkan semangat untuk menanam sendiri di rumah,” ujarnya.
Melalui ecoprint, kata dia, masyarakat bisa lebih bijak dalam memanfaatkan tanaman dan menjaga bumi tetap hijau. “Selain itu, bisa memanfaatkan limbah daun untuk dijadikan nutrisi tanaman yang kita tanam,” lanjutnya.
Saat pandemi seperti ini, dirinya harus lebih kreatif dalam mengembangkan produk turunan ecoprint. Bukan hanya bisa menghasilkan produk, tetapi juga bisa menjual hasilnya. “Bisa juga dalam bentuk pelatihan atau pembelajaran secara online,” pungkasnya.
Reporter : Radar Jember
Fotografer : S Agustin Citra For Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti
KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Bisnis rumahan atau home industry menjadi salah satu bentuk aktivitas yang bisa bertahan dan mampu membantu pendapatan ekonomi keluarga, terutama pada masa pandemi. Salah satunya usaha bisnis menggeluti pembuatan batik. Jenisnya pun beragam, mulai dari batik tulis, batik cap, maupun batik ecoprint yang saat ini tengah diminati sejumlah kalangan masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh S Agustin Citra. Wanita yang tinggal di Kecamatan Kaliwates ini mengungkapkan, dia memulai bisnis batik dengan membuat batik tulis. Namun, ketika mengenal ecoprint, dia penasaran dengan keunikannya.
Bagi dia, ada ketertarikan tersendiri saat membuat batik ecoprint. Selain karena prosesnya yang berbeda dengan pembuatan batik biasa, cara ini juga bisa menumbuhkan rasa cinta tanaman dan peduli penghijauan bumi. “Selain bahan bakunya yang diambil dari dedaunan yang berada di sekitar, juga mencari di beberapa tempat. Akhirnya menumbuhkan semangat untuk menanam sendiri di rumah,” ujarnya.
Melalui ecoprint, kata dia, masyarakat bisa lebih bijak dalam memanfaatkan tanaman dan menjaga bumi tetap hijau. “Selain itu, bisa memanfaatkan limbah daun untuk dijadikan nutrisi tanaman yang kita tanam,” lanjutnya.
Saat pandemi seperti ini, dirinya harus lebih kreatif dalam mengembangkan produk turunan ecoprint. Bukan hanya bisa menghasilkan produk, tetapi juga bisa menjual hasilnya. “Bisa juga dalam bentuk pelatihan atau pembelajaran secara online,” pungkasnya.
Reporter : Radar Jember
Fotografer : S Agustin Citra For Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti