23.3 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Ketersediaan Relawan Corona Fluktuatif

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Puluhan Relawan Satgas Covid-19 Kabupaten Jember sempat dikabarkan mengundurkan diri beberapa hari lalu. Dari yang awalnya berjumlah sekitar 140 orang, kini hanya berjumlah belasan. Padahal, peran para relawan itu banyak membantu dalam berbagai hal penanganan Covid-19. Mulai dari penyemprotan disinfektan, sampai pada proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Jamil mengatakan, mundurnya para relawan itu dianggapnya sudah biasa terjadi. Hanya saja, ia tidak menyebutkan detail sebabnya mengapa. “Sesuai sifat kesukarelaannya, maka keberadaanya datang dan pergi,” ujarnya, saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember, kemarin.

Kendati belum diketahui pasti detail mundurnya para relawan kemanusiaan itu, pihaknya mengaku telah menyiapkan langkah, semisal terjadi kekurangan tenaga. Utamanya saat pemulasaraan hingga proses pemakaman. “Kita sudah memanage (mengaturnya,red). Sehingga bisa mendapat bantuan dalam jumlah cukup,” imbuh Jamil. Ia menambahkan, dalam setiap harinya, ketersediaan tenaga relawan berubah-ubah, menyesuaikan dengan kebutuhan. Namun pihaknya meyakini, sejauh ini ketersediaan relawan masih dirasa cukup. “Kalau stok relawan sangat banyak, karena kita terus menerus memperluas kemitraan,” sambungnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain tidak digaji, tugas relawan kemanusiaan selama Pandemi Covid-19 ini memang cukup padat. Dalam sehari semalam, relawan bisa membantu memakamkan lima sampai sembilan jenazah. Itu dilakukan oleh satu tim relawan, belum tim lainnya. “Tugas relawan memang tidak kenal waktu. Pagi, siang, malam, semuanya dilakukan,” kata Edy Suryanto, Koordinator Kokok Beluk, sebuah komunitas relawan pemakaman jenazah Covid-19 asal Kecamatan Wuluhan.

Baginya, tugas relawan tidak sekadar menguras waktu dan tenaga, bahkan mengancam nyawa sendiri karena sewaktu-waktu bisa tertular. “Kita menilai ini tugas kemanusiaan. Ikhtiar menjaga diri tetap wajib kita lakukan,” pungkasnya.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: KOKOK BELUK FOR RADAR JEMBER

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Puluhan Relawan Satgas Covid-19 Kabupaten Jember sempat dikabarkan mengundurkan diri beberapa hari lalu. Dari yang awalnya berjumlah sekitar 140 orang, kini hanya berjumlah belasan. Padahal, peran para relawan itu banyak membantu dalam berbagai hal penanganan Covid-19. Mulai dari penyemprotan disinfektan, sampai pada proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Jamil mengatakan, mundurnya para relawan itu dianggapnya sudah biasa terjadi. Hanya saja, ia tidak menyebutkan detail sebabnya mengapa. “Sesuai sifat kesukarelaannya, maka keberadaanya datang dan pergi,” ujarnya, saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember, kemarin.

Kendati belum diketahui pasti detail mundurnya para relawan kemanusiaan itu, pihaknya mengaku telah menyiapkan langkah, semisal terjadi kekurangan tenaga. Utamanya saat pemulasaraan hingga proses pemakaman. “Kita sudah memanage (mengaturnya,red). Sehingga bisa mendapat bantuan dalam jumlah cukup,” imbuh Jamil. Ia menambahkan, dalam setiap harinya, ketersediaan tenaga relawan berubah-ubah, menyesuaikan dengan kebutuhan. Namun pihaknya meyakini, sejauh ini ketersediaan relawan masih dirasa cukup. “Kalau stok relawan sangat banyak, karena kita terus menerus memperluas kemitraan,” sambungnya.

Selain tidak digaji, tugas relawan kemanusiaan selama Pandemi Covid-19 ini memang cukup padat. Dalam sehari semalam, relawan bisa membantu memakamkan lima sampai sembilan jenazah. Itu dilakukan oleh satu tim relawan, belum tim lainnya. “Tugas relawan memang tidak kenal waktu. Pagi, siang, malam, semuanya dilakukan,” kata Edy Suryanto, Koordinator Kokok Beluk, sebuah komunitas relawan pemakaman jenazah Covid-19 asal Kecamatan Wuluhan.

Baginya, tugas relawan tidak sekadar menguras waktu dan tenaga, bahkan mengancam nyawa sendiri karena sewaktu-waktu bisa tertular. “Kita menilai ini tugas kemanusiaan. Ikhtiar menjaga diri tetap wajib kita lakukan,” pungkasnya.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: KOKOK BELUK FOR RADAR JEMBER

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Puluhan Relawan Satgas Covid-19 Kabupaten Jember sempat dikabarkan mengundurkan diri beberapa hari lalu. Dari yang awalnya berjumlah sekitar 140 orang, kini hanya berjumlah belasan. Padahal, peran para relawan itu banyak membantu dalam berbagai hal penanganan Covid-19. Mulai dari penyemprotan disinfektan, sampai pada proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Jamil mengatakan, mundurnya para relawan itu dianggapnya sudah biasa terjadi. Hanya saja, ia tidak menyebutkan detail sebabnya mengapa. “Sesuai sifat kesukarelaannya, maka keberadaanya datang dan pergi,” ujarnya, saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember, kemarin.

Kendati belum diketahui pasti detail mundurnya para relawan kemanusiaan itu, pihaknya mengaku telah menyiapkan langkah, semisal terjadi kekurangan tenaga. Utamanya saat pemulasaraan hingga proses pemakaman. “Kita sudah memanage (mengaturnya,red). Sehingga bisa mendapat bantuan dalam jumlah cukup,” imbuh Jamil. Ia menambahkan, dalam setiap harinya, ketersediaan tenaga relawan berubah-ubah, menyesuaikan dengan kebutuhan. Namun pihaknya meyakini, sejauh ini ketersediaan relawan masih dirasa cukup. “Kalau stok relawan sangat banyak, karena kita terus menerus memperluas kemitraan,” sambungnya.

Selain tidak digaji, tugas relawan kemanusiaan selama Pandemi Covid-19 ini memang cukup padat. Dalam sehari semalam, relawan bisa membantu memakamkan lima sampai sembilan jenazah. Itu dilakukan oleh satu tim relawan, belum tim lainnya. “Tugas relawan memang tidak kenal waktu. Pagi, siang, malam, semuanya dilakukan,” kata Edy Suryanto, Koordinator Kokok Beluk, sebuah komunitas relawan pemakaman jenazah Covid-19 asal Kecamatan Wuluhan.

Baginya, tugas relawan tidak sekadar menguras waktu dan tenaga, bahkan mengancam nyawa sendiri karena sewaktu-waktu bisa tertular. “Kita menilai ini tugas kemanusiaan. Ikhtiar menjaga diri tetap wajib kita lakukan,” pungkasnya.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: KOKOK BELUK FOR RADAR JEMBER

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca