Mobile_AP_Rectangle 1
RADAR JEMBER.ID – Kemacetan jalan yang terjadi di jalan Probolinggo-Lumajang mendapat perhatian serius dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) RI Bambang Brojonegoro. Pertemuannya dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, 28 Juli lalu, membahas solusi kemacetan tersebut. Yakni usulan membangun jalan tol.
“Bagaimana menyelesaikan kemacetan antara Probolinggo–Lumajang,” kata Bambang seusai meresmikan Desa Wonoasri sebagai pusat batik warna alam Meru Betiri di halaman Rektorat Universitas Jember, kemarin (31/7).
Menurut dia, solusi kemacetan yang terjadi cukup lama di jalur Probolinggo-Lumajang sedang dipikirkan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembangunan tol Probolinggo-Lumajang. “Solusi kemacetan sedang dipikirkan, kemungkinan jalan tol Probolinggo-Lumajang,” terangnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Sekarang, kata dia, Probolinggo- Lumajang memang sudah ada jalan, tapi macet. Untuk itu, pembangunan jalan tol tersebut sedang dipikirkan bagaimana caranya bisa dibangun. “Nanti jalan tol yang ke Banyuwangi, Probolinggo juga bercabang ke Lumajang. Sekarang diteliti dulu,” ujar Bambang.
Selain itu, Bambang juga membahas tentang penanganan di kaki Gunung Semeru, yakni di Ranupane dan Ranukumbolo. “Kemudian, bagaimana mengembangkan destinasi wisata yang ada Lumajang,” tandasnya. (*)
- Advertisement -
RADAR JEMBER.ID – Kemacetan jalan yang terjadi di jalan Probolinggo-Lumajang mendapat perhatian serius dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) RI Bambang Brojonegoro. Pertemuannya dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, 28 Juli lalu, membahas solusi kemacetan tersebut. Yakni usulan membangun jalan tol.
“Bagaimana menyelesaikan kemacetan antara Probolinggo–Lumajang,” kata Bambang seusai meresmikan Desa Wonoasri sebagai pusat batik warna alam Meru Betiri di halaman Rektorat Universitas Jember, kemarin (31/7).
Menurut dia, solusi kemacetan yang terjadi cukup lama di jalur Probolinggo-Lumajang sedang dipikirkan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembangunan tol Probolinggo-Lumajang. “Solusi kemacetan sedang dipikirkan, kemungkinan jalan tol Probolinggo-Lumajang,” terangnya.
Sekarang, kata dia, Probolinggo- Lumajang memang sudah ada jalan, tapi macet. Untuk itu, pembangunan jalan tol tersebut sedang dipikirkan bagaimana caranya bisa dibangun. “Nanti jalan tol yang ke Banyuwangi, Probolinggo juga bercabang ke Lumajang. Sekarang diteliti dulu,” ujar Bambang.
Selain itu, Bambang juga membahas tentang penanganan di kaki Gunung Semeru, yakni di Ranupane dan Ranukumbolo. “Kemudian, bagaimana mengembangkan destinasi wisata yang ada Lumajang,” tandasnya. (*)
RADAR JEMBER.ID – Kemacetan jalan yang terjadi di jalan Probolinggo-Lumajang mendapat perhatian serius dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) RI Bambang Brojonegoro. Pertemuannya dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, 28 Juli lalu, membahas solusi kemacetan tersebut. Yakni usulan membangun jalan tol.
“Bagaimana menyelesaikan kemacetan antara Probolinggo–Lumajang,” kata Bambang seusai meresmikan Desa Wonoasri sebagai pusat batik warna alam Meru Betiri di halaman Rektorat Universitas Jember, kemarin (31/7).
Menurut dia, solusi kemacetan yang terjadi cukup lama di jalur Probolinggo-Lumajang sedang dipikirkan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembangunan tol Probolinggo-Lumajang. “Solusi kemacetan sedang dipikirkan, kemungkinan jalan tol Probolinggo-Lumajang,” terangnya.
Sekarang, kata dia, Probolinggo- Lumajang memang sudah ada jalan, tapi macet. Untuk itu, pembangunan jalan tol tersebut sedang dipikirkan bagaimana caranya bisa dibangun. “Nanti jalan tol yang ke Banyuwangi, Probolinggo juga bercabang ke Lumajang. Sekarang diteliti dulu,” ujar Bambang.
Selain itu, Bambang juga membahas tentang penanganan di kaki Gunung Semeru, yakni di Ranupane dan Ranukumbolo. “Kemudian, bagaimana mengembangkan destinasi wisata yang ada Lumajang,” tandasnya. (*)