JEMBER, RADARJEMBER.IDĀ ā Kalangan masyarakat yang kerap menggunakan bus sebagai sarana transportasi mulai harap-harap cemas. Sebab, mereka masih menanti kepastian, apakah Terminal Tipe A (TTA) Tawang Alun Jember bakal beroperasi atau tidak di masa Lebaran kali ini. Apalagi secara tersirat pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik.
Kepala TTA Tawang Alun Pudjiono mengatakan, pihak terminal menunggu kebijakan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. “Sampai sekarang belum ada keputusan, apakah terminal ditutup atau beroperasi. Kami hanya menunggu keputusan dari pimpinan pusat,” katanya.
Pudjiono menyebut, kebijakan apa pun nantinya yang diputuskan akan dipatuhi. “Kalau ditutup, kami akan menutupnya. Kalau ada kebijakan tetap beroperasi namun terbatas, kami juga akan melakukan kebijakan itu,” paparnya.
Mengingat Idul Fitri kurang sekitar dua pekan lagi, pihaknya berharap agar kebijakan terkait terminal segera diputuskan. Sebab, pihaknya juga perlu menyosialisasikan hal tersebut kepada pengguna maupun kru bus. “Semoga dalam waktu dekat. Kalau sudah ada, pasti akan kami sosialisasikan ke kru bus,” beber Pudji, sapaannya.
Lebih lanjut, Pudjiono menjelaskan, pihaknya juga telah menyampaikan adanya pembatasan terkait penumpang. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi jika terminal tetap beroperasi dengan sistem pembatasan. Misalnya, khusus penumpang yang bepergian karena kifayah, sakit, hamil, dan tugas khusus.
“Mereka harus mengantongi surat keterangan. Seperti bertugas, harus mengantongi surat keterangan dengan stempel basah atau ada keterangan dari RT atau RW terkait mereka yang bepergian kaitannya dengan kifayah,” bebernya. Hal itu bisa diterapkan jika memang aturannya ada pembatasan.
Informasi yang diterima Terminal Tawang Alun Jember, pengelola bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Jember memilih tidak mengoperasikan busnya mulai tanggal 6 sampai 17 Mei. Sementara itu, bus antarkota dalam provinsi (AKDP) masih tetap beroperasi sampai ke terminal tujuan. Namun, bus tidak akan keluar dari provinsi. Itu pun akan dilakukan jika tidak ada kebijakan larangan atau penutupan terminal.
Rudi, sopir bus jurusan Jember-Surabaya, mengaku, dia dan para sopir lain akan patuh terhadap kebijakan pemerintah. “Kalau terminal tutup, kami tidak operasi. Kalau buka, ya akan kerja,” jelasnya.
Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Nur Hariri
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti