JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto mendapatkan kunjungan silaturahmi dari Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. Kunjungan di Pendapa Wahyawibawagraha tersebut membahas sejumlah persoalan.
Baca Juga : Tabungan Raib Ratusan Juta, Pertanyakan Jaminan Keamanan Bank BUMN
Halim memaparkan, dirinya menawarkan kemitraan yang nantinya arah pemasarannya lebih ke ekspor pisang. “Kemarin saya dengan Pak Wakil Presiden mendampingi Pak Wakil Presiden panen perdana di Ponorogo. Nah, ini saya bawa ke Jember supaya ada percepatan peningkatan kesejahteraan warga petani di Jember,” jelasnya.
Tak hanya itu, dirinya juga mengaku masih sedang merayu Bupati Hendy agar para pejuang desa seperti kepala desa (kades), sekretaris desa (sekdes), pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), hingga pendamping desa bisa ikut Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). “Dan dikasih beasiswa, cukup dengan empat semester lulus S-1, nanti urusan dengan Unej, Kementerian Desa yang akan menegosiasi,” jelasnya. Hal itu dilakukan agar terjadi percepatan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Jember dengan jangkauan waktu yang relatif singkat.
Hingga saat ini, banyak yang telah siap untuk melakukan RPL tersebut. Di antaranya Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Bombana, dan masih banyak lainnya. Tentu hal itu memberikan suasana dan semangat berbeda di lingkungan masyarakat desa.
Sementara itu, beasiswa akan diberikan oleh pemerintah daerah. Pihaknya saat ini masih menggunakan perguruan tinggi negeri. Hal itu dilakukan demi kepentingan legalitas. “Satu legalitas perguruan tinggi, yang kedua legalitas mahasiswa,” paparnya.
Setelahnya, Bupati Jember Hendy Siswanto menerangkan bahwa dirinya merasa senang sekali dengan adanya RPL tersebut. Sebab, Jember memiliki banyak kekuatan personal untuk RPL tersebut. “Lah, kami punya 226 desa, kok,” jelasnya.
Menurutnya, desa yang ada di Jember masih kurang dalam segi SDM. Oleh karenanya, dengan adanya RPL ini tentu akan sangat membantu dalam peningkatan SDM. “Yang penting regulasi ada,” ungkapnya sambil tersenyum.
Hal itu dilakukan karena desa merupakan ujung tombak dari maju atau tidaknya Jember. Sebab, desa memiliki dana desa (DD) dan desa merupakan pengelola anggaran. “Mereka mogok, bubar Jember,” katanya.
Maka dari itu, SDM adalah nomor satu untuk kemajuan dan keberhasilan Jember. Nantinya, ketika RPL mulai berjalan, arah dari pasukan yang akan mengikuti program tersebut akan disesuaikan dengan potensi yang ada di desa masing-masing. “Mungkin dia arahnya ke pariwisata, kami masukkan ke pariwisata,” pungkasnya.
Jurnalis : mg1
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Nur Hariri