29 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Ayam Dipanen Paksa, Rugi Ratusan Juta

Kandang Ayam Terdampak Paling Parah

Mobile_AP_Rectangle 1

SUKAMAKMUR, RADARJEMBER.ID – Bencana angin puting beliung yang terjadi di Dusun Langsatan, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung, bukan hanya merusak puluhan rumah warga. Di lokasi ada kandang berisi 5.000 ayam juga ambruk. Akibatnya, banyak ayam belum siap dipanen mati tertimpa reruntuhan kandang. Kerugian pun mencapai ratusan juta.

Kandang ayam itu milik keluarga almarhum Ismail. Ada tiga kandang yang dihantam puting beliung. dua di antaranya paling parah. Dua kandang itu berisi 5.000 ekor ayam yang masih berumur 28 hari. Akibat kandang ambruk dan rata dengan tanah, ayam yang seharusnya dipanen pada usia 35 hari akhirnya dipanen paksa. Sebagian besar mati. “Awalnya memang ada 7.000 ekor ayam. Tapi, sebelum kejadian, 2.000 ekor sudah dipanen lebih awal,” kata Siti Khomariyah, istri Ismail.

Satu dari dua kandang yang rata dengan tanah itu baru dibangun. Baru dua kali diisi untuk pembesaran unggas. “Seluruh atap berbahan asbes dan terpal hilang terbawa angin. Ada yang terbang ke pemakaman umum dan ke sawah. Bahkan ada terpal yang nyangkut di pohon kelapa,” kata korban.

Mobile_AP_Rectangle 2

BACA JUGA: Angin Puting Beliung Terjang Jember, Puluhan Rumah dan Satu Masjid Rusak

Saat angin puting beliung menghantam kandang miliknya, Khomariyah bersama Imam Huda, 16, anaknya, sedang berada di dalam rumah. “Saya mau keluar, tapi takut karena banyak atap dan bambu yang beterbangan di halaman rumah. Baru setelah dua kandang ambruk, saya keluar dan lari ke sawah,” tutur perempuan itu kepada Jawa Pos Radar Jember, Selasa (28/2).

Menurut Khomariyah, bukan hanya kandang ayam yang ambruk. Rumah yang dia tinggali juga rusak. Hampir separuh genting rumahnya runtuh. Demikian juga dapur tempat memasak, seluruh gentingnya terbang, hanya tinggal rangkanya.

Purwanto, keluarga korban yang lain, mengaku, untuk membangun kembali satu kandang itu biayanya cukup mahal. Belum termasuk ayam di dalamnya. Satu kandang saja biaya pembuatannya bisa tembus Rp 250 juta. “Mudah-mudahan pemerintah dapat mencarikan solusinya agar bisa mendapat bantuan. Karena ini juga mempekerjakan orang banyak,” pungkasnya.

Sementara itu, Mahfud, korban lain, yang juga staf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, mengaku, dia baru saja datang dari kantornya. Setelah 5 menit memegang HP, terdengar suara gemuruh seperti ada pesawat yang terbang sangat rendah. Tidak lama kemudian juga terdengar suara genting dan atap terbang di belakang rumah. “Alhamdulillah, rumah saya rusak, tapi tidak separah milik tetangga yang mengalami rusak cukup parah,” katanya.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, selain kandang yang rusak, banyak ayam yang belum waktunya dipanen juga mati. Selain tertimpa rangka bambu, juga sejak kejadian belum diberi makan. Ayam mati karena banyak yang tertimpa rangka gudang.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa sebanyak 91 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung, Senin (27/2) sore. Tempat ibadah seperti masjid dan musala sebagian juga rusak ringan karena angin. Bahkan, tiga warga terluka, satu di antaranya mengalami patah tulang.

Reporter: Jumai
Foto      : Jumai
Editor    : Nur Hariri

 

- Advertisement -

SUKAMAKMUR, RADARJEMBER.ID – Bencana angin puting beliung yang terjadi di Dusun Langsatan, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung, bukan hanya merusak puluhan rumah warga. Di lokasi ada kandang berisi 5.000 ayam juga ambruk. Akibatnya, banyak ayam belum siap dipanen mati tertimpa reruntuhan kandang. Kerugian pun mencapai ratusan juta.

Kandang ayam itu milik keluarga almarhum Ismail. Ada tiga kandang yang dihantam puting beliung. dua di antaranya paling parah. Dua kandang itu berisi 5.000 ekor ayam yang masih berumur 28 hari. Akibat kandang ambruk dan rata dengan tanah, ayam yang seharusnya dipanen pada usia 35 hari akhirnya dipanen paksa. Sebagian besar mati. “Awalnya memang ada 7.000 ekor ayam. Tapi, sebelum kejadian, 2.000 ekor sudah dipanen lebih awal,” kata Siti Khomariyah, istri Ismail.

Satu dari dua kandang yang rata dengan tanah itu baru dibangun. Baru dua kali diisi untuk pembesaran unggas. “Seluruh atap berbahan asbes dan terpal hilang terbawa angin. Ada yang terbang ke pemakaman umum dan ke sawah. Bahkan ada terpal yang nyangkut di pohon kelapa,” kata korban.

BACA JUGA: Angin Puting Beliung Terjang Jember, Puluhan Rumah dan Satu Masjid Rusak

Saat angin puting beliung menghantam kandang miliknya, Khomariyah bersama Imam Huda, 16, anaknya, sedang berada di dalam rumah. “Saya mau keluar, tapi takut karena banyak atap dan bambu yang beterbangan di halaman rumah. Baru setelah dua kandang ambruk, saya keluar dan lari ke sawah,” tutur perempuan itu kepada Jawa Pos Radar Jember, Selasa (28/2).

Menurut Khomariyah, bukan hanya kandang ayam yang ambruk. Rumah yang dia tinggali juga rusak. Hampir separuh genting rumahnya runtuh. Demikian juga dapur tempat memasak, seluruh gentingnya terbang, hanya tinggal rangkanya.

Purwanto, keluarga korban yang lain, mengaku, untuk membangun kembali satu kandang itu biayanya cukup mahal. Belum termasuk ayam di dalamnya. Satu kandang saja biaya pembuatannya bisa tembus Rp 250 juta. “Mudah-mudahan pemerintah dapat mencarikan solusinya agar bisa mendapat bantuan. Karena ini juga mempekerjakan orang banyak,” pungkasnya.

Sementara itu, Mahfud, korban lain, yang juga staf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, mengaku, dia baru saja datang dari kantornya. Setelah 5 menit memegang HP, terdengar suara gemuruh seperti ada pesawat yang terbang sangat rendah. Tidak lama kemudian juga terdengar suara genting dan atap terbang di belakang rumah. “Alhamdulillah, rumah saya rusak, tapi tidak separah milik tetangga yang mengalami rusak cukup parah,” katanya.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, selain kandang yang rusak, banyak ayam yang belum waktunya dipanen juga mati. Selain tertimpa rangka bambu, juga sejak kejadian belum diberi makan. Ayam mati karena banyak yang tertimpa rangka gudang.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa sebanyak 91 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung, Senin (27/2) sore. Tempat ibadah seperti masjid dan musala sebagian juga rusak ringan karena angin. Bahkan, tiga warga terluka, satu di antaranya mengalami patah tulang.

Reporter: Jumai
Foto      : Jumai
Editor    : Nur Hariri

 

SUKAMAKMUR, RADARJEMBER.ID – Bencana angin puting beliung yang terjadi di Dusun Langsatan, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung, bukan hanya merusak puluhan rumah warga. Di lokasi ada kandang berisi 5.000 ayam juga ambruk. Akibatnya, banyak ayam belum siap dipanen mati tertimpa reruntuhan kandang. Kerugian pun mencapai ratusan juta.

Kandang ayam itu milik keluarga almarhum Ismail. Ada tiga kandang yang dihantam puting beliung. dua di antaranya paling parah. Dua kandang itu berisi 5.000 ekor ayam yang masih berumur 28 hari. Akibat kandang ambruk dan rata dengan tanah, ayam yang seharusnya dipanen pada usia 35 hari akhirnya dipanen paksa. Sebagian besar mati. “Awalnya memang ada 7.000 ekor ayam. Tapi, sebelum kejadian, 2.000 ekor sudah dipanen lebih awal,” kata Siti Khomariyah, istri Ismail.

Satu dari dua kandang yang rata dengan tanah itu baru dibangun. Baru dua kali diisi untuk pembesaran unggas. “Seluruh atap berbahan asbes dan terpal hilang terbawa angin. Ada yang terbang ke pemakaman umum dan ke sawah. Bahkan ada terpal yang nyangkut di pohon kelapa,” kata korban.

BACA JUGA: Angin Puting Beliung Terjang Jember, Puluhan Rumah dan Satu Masjid Rusak

Saat angin puting beliung menghantam kandang miliknya, Khomariyah bersama Imam Huda, 16, anaknya, sedang berada di dalam rumah. “Saya mau keluar, tapi takut karena banyak atap dan bambu yang beterbangan di halaman rumah. Baru setelah dua kandang ambruk, saya keluar dan lari ke sawah,” tutur perempuan itu kepada Jawa Pos Radar Jember, Selasa (28/2).

Menurut Khomariyah, bukan hanya kandang ayam yang ambruk. Rumah yang dia tinggali juga rusak. Hampir separuh genting rumahnya runtuh. Demikian juga dapur tempat memasak, seluruh gentingnya terbang, hanya tinggal rangkanya.

Purwanto, keluarga korban yang lain, mengaku, untuk membangun kembali satu kandang itu biayanya cukup mahal. Belum termasuk ayam di dalamnya. Satu kandang saja biaya pembuatannya bisa tembus Rp 250 juta. “Mudah-mudahan pemerintah dapat mencarikan solusinya agar bisa mendapat bantuan. Karena ini juga mempekerjakan orang banyak,” pungkasnya.

Sementara itu, Mahfud, korban lain, yang juga staf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, mengaku, dia baru saja datang dari kantornya. Setelah 5 menit memegang HP, terdengar suara gemuruh seperti ada pesawat yang terbang sangat rendah. Tidak lama kemudian juga terdengar suara genting dan atap terbang di belakang rumah. “Alhamdulillah, rumah saya rusak, tapi tidak separah milik tetangga yang mengalami rusak cukup parah,” katanya.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, selain kandang yang rusak, banyak ayam yang belum waktunya dipanen juga mati. Selain tertimpa rangka bambu, juga sejak kejadian belum diberi makan. Ayam mati karena banyak yang tertimpa rangka gudang.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa sebanyak 91 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung, Senin (27/2) sore. Tempat ibadah seperti masjid dan musala sebagian juga rusak ringan karena angin. Bahkan, tiga warga terluka, satu di antaranya mengalami patah tulang.

Reporter: Jumai
Foto      : Jumai
Editor    : Nur Hariri

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca