22.8 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Barongsai dalam Perayaan Imlek: Bentuknya Imut, Gerakannya Lembut

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – BARONGSAI menjadi pertunjukan yang asyik dalam perayaan Imlek. Sebagai perwujudan singa, barongsai juga cukup atraktif meloncat. Bahkan sampai naik ke atas bangku dan tonggak besi. Namun, ada satu lagi barongsai yang selama ini kurang begitu familier di Indonesia, termasuk di Jember. Yaitu barongsai peking sai, si singa utara.

Barongsai yang banyak dikenal selama ini adalah singa selatan. “Ini namanya peking sai. Ya, sama-sama barongsai. Tapi dari singa utara,” ucap Rosi Saputra, pengelola sanggar barongsai Naga Laut. Dari bentuk kepalanya, peking sai tidak segarang singa selatan. Peking sai tidak banyak bulunya, namun keduanya juga sama-sama bisa berkedip saat dimainkan. “Mata, ya, sama bisa berkedip, mulut juga buka tutup saat main,” terangnya.

Pria 29 tahun asal Kelurahan Jember Kidul ini menjelaskan, di Negeri Tirai Bambu memang terdapat dua barongsai, yakni singa utara dan selatan. Singa utara lebih banyak dimainkan di kerajaan. Karena itu, menurut Rosi, kemungkinan besar lebih familier singa selatan daripada peking sai, termasuk di Indonesia. Sebenarnya, peking sai ini juga cukup akrab dengan masyarakat Indonesia, tetapi berbentuk patung. “Kalau ada dua patung di pintu masuk, seperti anjing duduk, sebenarnya itu singa. Ya, itu namanya peking sai,” jelasnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dikatakan, permintaan show barongsai lebih banyak singa selatan dari pada peking sai. “Kalau peking sai pertunjukannya lebih kepada ritual di klenteng,” paparnya. Secara permainan, peking sai tidak seatraktif barongsai singa selatan. Bentuknya imut dan gerakannya lebih lembut.

Menurut dia, peking sai pertunjukannya didampingi wushu. Seni bela diri dari Tiongkok ini menjadi hal dasar dalam bermain barongsai. “Dasarnya itu wushu. Saya dulu berlatih wushu sebelum ke barongsai,” kata Rosi.

Sementara itu, pemain barongsai lainnya, M Iqbal, membenarkan bahwa gerakan pada barongsai sejatinya dari wushu. “Kuda-kudanya barongsai itu dari wushu,” paparnya. Uniknya, dalam bermain barongsai tidak hanya mengandalkan kekuatan otot untuk menopang rekan yang naik, tetapi juga seni dalam kunci persendian. Mereka yang posisinya di belakang juga harus tahu bagaimana mempertahankan tubuhnya saat menaikkan rekannya yang berada di kepala barongsai.

Walau gerakan barongsai sejatinya perwujudan seni bela diri wushu, justru yang sering ditanyakan masyarakat tentang cara mengedipkan mata barongsai. “Yang sering ditanya itu justru mata berkedip barongsai,” tutur pria 23 tahun itu. Ternyata ada benang yang ditarik untuk mengedipkan mata barongsai.

Reporter : Dwi Siswanto/Radar Jember

Fotografer : Dwi Siswanto/Radar Jember

Editor : Nur Hariri/Radar Jember

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – BARONGSAI menjadi pertunjukan yang asyik dalam perayaan Imlek. Sebagai perwujudan singa, barongsai juga cukup atraktif meloncat. Bahkan sampai naik ke atas bangku dan tonggak besi. Namun, ada satu lagi barongsai yang selama ini kurang begitu familier di Indonesia, termasuk di Jember. Yaitu barongsai peking sai, si singa utara.

Barongsai yang banyak dikenal selama ini adalah singa selatan. “Ini namanya peking sai. Ya, sama-sama barongsai. Tapi dari singa utara,” ucap Rosi Saputra, pengelola sanggar barongsai Naga Laut. Dari bentuk kepalanya, peking sai tidak segarang singa selatan. Peking sai tidak banyak bulunya, namun keduanya juga sama-sama bisa berkedip saat dimainkan. “Mata, ya, sama bisa berkedip, mulut juga buka tutup saat main,” terangnya.

Pria 29 tahun asal Kelurahan Jember Kidul ini menjelaskan, di Negeri Tirai Bambu memang terdapat dua barongsai, yakni singa utara dan selatan. Singa utara lebih banyak dimainkan di kerajaan. Karena itu, menurut Rosi, kemungkinan besar lebih familier singa selatan daripada peking sai, termasuk di Indonesia. Sebenarnya, peking sai ini juga cukup akrab dengan masyarakat Indonesia, tetapi berbentuk patung. “Kalau ada dua patung di pintu masuk, seperti anjing duduk, sebenarnya itu singa. Ya, itu namanya peking sai,” jelasnya.

Dikatakan, permintaan show barongsai lebih banyak singa selatan dari pada peking sai. “Kalau peking sai pertunjukannya lebih kepada ritual di klenteng,” paparnya. Secara permainan, peking sai tidak seatraktif barongsai singa selatan. Bentuknya imut dan gerakannya lebih lembut.

Menurut dia, peking sai pertunjukannya didampingi wushu. Seni bela diri dari Tiongkok ini menjadi hal dasar dalam bermain barongsai. “Dasarnya itu wushu. Saya dulu berlatih wushu sebelum ke barongsai,” kata Rosi.

Sementara itu, pemain barongsai lainnya, M Iqbal, membenarkan bahwa gerakan pada barongsai sejatinya dari wushu. “Kuda-kudanya barongsai itu dari wushu,” paparnya. Uniknya, dalam bermain barongsai tidak hanya mengandalkan kekuatan otot untuk menopang rekan yang naik, tetapi juga seni dalam kunci persendian. Mereka yang posisinya di belakang juga harus tahu bagaimana mempertahankan tubuhnya saat menaikkan rekannya yang berada di kepala barongsai.

Walau gerakan barongsai sejatinya perwujudan seni bela diri wushu, justru yang sering ditanyakan masyarakat tentang cara mengedipkan mata barongsai. “Yang sering ditanya itu justru mata berkedip barongsai,” tutur pria 23 tahun itu. Ternyata ada benang yang ditarik untuk mengedipkan mata barongsai.

Reporter : Dwi Siswanto/Radar Jember

Fotografer : Dwi Siswanto/Radar Jember

Editor : Nur Hariri/Radar Jember

JEMBER, RADARJEMBER.ID – BARONGSAI menjadi pertunjukan yang asyik dalam perayaan Imlek. Sebagai perwujudan singa, barongsai juga cukup atraktif meloncat. Bahkan sampai naik ke atas bangku dan tonggak besi. Namun, ada satu lagi barongsai yang selama ini kurang begitu familier di Indonesia, termasuk di Jember. Yaitu barongsai peking sai, si singa utara.

Barongsai yang banyak dikenal selama ini adalah singa selatan. “Ini namanya peking sai. Ya, sama-sama barongsai. Tapi dari singa utara,” ucap Rosi Saputra, pengelola sanggar barongsai Naga Laut. Dari bentuk kepalanya, peking sai tidak segarang singa selatan. Peking sai tidak banyak bulunya, namun keduanya juga sama-sama bisa berkedip saat dimainkan. “Mata, ya, sama bisa berkedip, mulut juga buka tutup saat main,” terangnya.

Pria 29 tahun asal Kelurahan Jember Kidul ini menjelaskan, di Negeri Tirai Bambu memang terdapat dua barongsai, yakni singa utara dan selatan. Singa utara lebih banyak dimainkan di kerajaan. Karena itu, menurut Rosi, kemungkinan besar lebih familier singa selatan daripada peking sai, termasuk di Indonesia. Sebenarnya, peking sai ini juga cukup akrab dengan masyarakat Indonesia, tetapi berbentuk patung. “Kalau ada dua patung di pintu masuk, seperti anjing duduk, sebenarnya itu singa. Ya, itu namanya peking sai,” jelasnya.

Dikatakan, permintaan show barongsai lebih banyak singa selatan dari pada peking sai. “Kalau peking sai pertunjukannya lebih kepada ritual di klenteng,” paparnya. Secara permainan, peking sai tidak seatraktif barongsai singa selatan. Bentuknya imut dan gerakannya lebih lembut.

Menurut dia, peking sai pertunjukannya didampingi wushu. Seni bela diri dari Tiongkok ini menjadi hal dasar dalam bermain barongsai. “Dasarnya itu wushu. Saya dulu berlatih wushu sebelum ke barongsai,” kata Rosi.

Sementara itu, pemain barongsai lainnya, M Iqbal, membenarkan bahwa gerakan pada barongsai sejatinya dari wushu. “Kuda-kudanya barongsai itu dari wushu,” paparnya. Uniknya, dalam bermain barongsai tidak hanya mengandalkan kekuatan otot untuk menopang rekan yang naik, tetapi juga seni dalam kunci persendian. Mereka yang posisinya di belakang juga harus tahu bagaimana mempertahankan tubuhnya saat menaikkan rekannya yang berada di kepala barongsai.

Walau gerakan barongsai sejatinya perwujudan seni bela diri wushu, justru yang sering ditanyakan masyarakat tentang cara mengedipkan mata barongsai. “Yang sering ditanya itu justru mata berkedip barongsai,” tutur pria 23 tahun itu. Ternyata ada benang yang ditarik untuk mengedipkan mata barongsai.

Reporter : Dwi Siswanto/Radar Jember

Fotografer : Dwi Siswanto/Radar Jember

Editor : Nur Hariri/Radar Jember

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca