BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Sebanyak 312 guru dan para penyuluh pertanian telah mendapat petikan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), kemarin. Namun, ternyata ada tiga orang yang tidak lolos.
Tiga orang yang dinyatakan tidak lolos karena ada yang meninggal dunia, ada yang tidak memenuhi kriteria dan syarat yang ditentukan, serta ada yang telah diterima sebagai PNS Provinsi Jawa Timur. Mereka yang lolos menerima SK P3K secara simbolis dari Bupati KH Salwa Arifin di pendapa bupati, kemarin.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso Soekaryo mengatakan, pihaknya sangat berharap para penerima SK P3K agar lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya. Baik yang berprofesi sebagai penyuluh pertanian maupun guru. “Kalau guru ya jadi guru yang profesional. Sehingga indeks pembangunan sumber daya manusia meningkat,” jelasnya
Dari 312 P3K, guru sebanyak 263 orang dan penyuluh pertanian berjumlah 52 orang. Ketika menyandang predikat P3K, para pegawai ini kedudukannya sama dengan aparatur sipil negara (ASN) lainnya. “ASN itu ada dua, yakni PNS dan PPPK. Jadi, status mereka setara,” ungkap Apil Sukarwan, Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Dijelaskan, hak-hak yang akan didapatkan P3K sama dengan ASN lain. Walaupun hal tersebut belum diatur secara resmi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Karena memang P3K sendiri merupakan hal yang masih baru di Indonesia.
Setelah ini, Pemkab Bondowoso akan terus mendorong pengangkatan P3K lagi. Sebab, ada target sebanyak 1 juta orang untuk seluruh wilayah Indonesia. “Nanti kami ikuti saja seperti apa ke depannya,” tuturnya.
Terpisah, Wakil Bupati Irwan Bachtiar mengucapkan selamat dan sukses kepada para tenaga honorer yang diangkat menjadi P3K. Pihaknya berharap para pegawai meningkatkan semangat dan kedisiplinan untuk membangun Bondowoso. “Yang masih belum beruntung lolos P3K, tetap semangat, jaga kedisiplinan. Semoga di lain waktu diterima P3K,” terangnya.
Jurnalis : mg3
Fotografer : mg3
Redaktur : Solikhul Huda