BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso masih terus berupaya menyelesaikan vaksinasi Covid-19. Setelah tenaga kesehatan, aparatur sipil negara (ASN), Polri, TNI, dan pelayan publik yang menjadi sasaran suntik vaksin.
Kini, Dinkes Bondowoso kembali memprioritaskan penuntasan suntik vaksin di kalangan guru. Hal itu dibenarkan oleh Mohammad Imron, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bondowoso kepada Jawa Pos Radar Ijen, kemarin.
“Dalam pekan ini, prioritas kami masih terfokus pada guru SMA/SMK. Dan melanjutkan sasaran vaksin kepada guru SMP/SD/TK/PAUD yang belum sepenuhnya mendapat vaksin,” ujarnya.
Ditanya, apakah vaksinasi untuk para warga lanjut usia (lansia) juga sudah selesai, pria yang akrab disapa Dokter Imron ini mengaku, pihaknya belum seratus persen menyasar warga lansia. “Masih belum semuanya. Karena kami juga menunggu dropping vaksin lagi dari pemerintah provinsi atau pusat,” imbuh dia.
Di sisi lain, stok rapid antigen bagi ribuan santri Bondowoso kembali disediakan. “Stok tes rapid antigen untuk santri baru dan santri lama yang kembali kami sediakan sebanyak 10.000. Stok itu masih ada dan cukup untuk nantinya mengaver para santri yang akan memasuki tahun ajaran baru,” jelas Imron.
Sebagai informasi, sebelumnya, Pemkab Bondowoso memberikan fasilitas pemeriksaan rapid test antigen Covid-19 gratis bagi para santri. Pemeriksaan rapid test antigen jadi syarat sebelum para santri kembali ke pondok pesantren.
Imron menyebut perincian jumlah para santri asal Bondowoso yang bakal mendapat rapid test antigen gratis. Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo, ada 600-an santri, Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, 1.600 santri, Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, masih 80 santri. Kemudian, Ponpes Lirboyo, Kediri, sekitar 100 santri, dan Ponpes Sidogiri, Pasuruan, masih sekitar 500 santri.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda