Mobile_AP_Rectangle 1
DABASAH, Radar Ijen – Salah satu aktivitas yang sering dilakukan saat bulan Ramadan adalah tadarus atau membaca Alquran. Hal itu juga dilakukan oleh ratusan warga binaan di Lapas Bondowoso. Tidak hanya itu, momen ini juga dimanfaatkan untuk belajar ilmu tajwid kepada ustad yang didatangkan. Mereka konsisten setiap hari melakukan kegiatan yang sama.
BACA JUGA : Gelar Pasar Murah sampai Akhir Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok Jadi Miring
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, kurang lebih ada 400 orang narapidana, khususnya yang beragama Islam, mengikuti program itu. Mereka memanfaatkan Ramadan untuk meningkatkan kegiatan keagamaan. Meskipun tidak sama seperti masyarakat umumnya, karena masih berada di balik jeruji besi.
Mobile_AP_Rectangle 2
Kasi Binadik Lapas Bondowoso Mamatrono menerangkan, program lapas selama Ramadan memang menitikberatkan pada kegiatan keagamaan. Mulai dari salat Tarawih secara rutin, hingga tadarus Alquran di masjid lapas. Uniknya, kegiatan itu dipimpin langsung oleh perwakilan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso. “Diikuti para takmir dan santri yang juga warga binaan,” katanya.
Mamat juga menjelaskan, para narapidana juga memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan keimanannya saat bulan Ramadan. Layaknya masyarakat pada umumnya. Dengan demikian, setelah menjalani masa hukuman, napi diharapkan bisa menjadi lebih baik. Serta tidak kembali melakukan perbuatan yang sama. Para napi juga diharapkan bisa menjadi guru mengaji di lapas. “Sebelumnya sudah ada program kamar santri di sini memang,” imbuhnya.
Kegiatan rutin mengaji itu dilakukan setelah salat Duha. “Sampai sore kembali ke kamar masing-masing persiapan buka puasa,” imbuhnya. (ham/c2/dwi)
- Advertisement -
DABASAH, Radar Ijen – Salah satu aktivitas yang sering dilakukan saat bulan Ramadan adalah tadarus atau membaca Alquran. Hal itu juga dilakukan oleh ratusan warga binaan di Lapas Bondowoso. Tidak hanya itu, momen ini juga dimanfaatkan untuk belajar ilmu tajwid kepada ustad yang didatangkan. Mereka konsisten setiap hari melakukan kegiatan yang sama.
BACA JUGA : Gelar Pasar Murah sampai Akhir Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok Jadi Miring
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, kurang lebih ada 400 orang narapidana, khususnya yang beragama Islam, mengikuti program itu. Mereka memanfaatkan Ramadan untuk meningkatkan kegiatan keagamaan. Meskipun tidak sama seperti masyarakat umumnya, karena masih berada di balik jeruji besi.
Kasi Binadik Lapas Bondowoso Mamatrono menerangkan, program lapas selama Ramadan memang menitikberatkan pada kegiatan keagamaan. Mulai dari salat Tarawih secara rutin, hingga tadarus Alquran di masjid lapas. Uniknya, kegiatan itu dipimpin langsung oleh perwakilan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso. “Diikuti para takmir dan santri yang juga warga binaan,” katanya.
Mamat juga menjelaskan, para narapidana juga memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan keimanannya saat bulan Ramadan. Layaknya masyarakat pada umumnya. Dengan demikian, setelah menjalani masa hukuman, napi diharapkan bisa menjadi lebih baik. Serta tidak kembali melakukan perbuatan yang sama. Para napi juga diharapkan bisa menjadi guru mengaji di lapas. “Sebelumnya sudah ada program kamar santri di sini memang,” imbuhnya.
Kegiatan rutin mengaji itu dilakukan setelah salat Duha. “Sampai sore kembali ke kamar masing-masing persiapan buka puasa,” imbuhnya. (ham/c2/dwi)
DABASAH, Radar Ijen – Salah satu aktivitas yang sering dilakukan saat bulan Ramadan adalah tadarus atau membaca Alquran. Hal itu juga dilakukan oleh ratusan warga binaan di Lapas Bondowoso. Tidak hanya itu, momen ini juga dimanfaatkan untuk belajar ilmu tajwid kepada ustad yang didatangkan. Mereka konsisten setiap hari melakukan kegiatan yang sama.
BACA JUGA : Gelar Pasar Murah sampai Akhir Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok Jadi Miring
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, kurang lebih ada 400 orang narapidana, khususnya yang beragama Islam, mengikuti program itu. Mereka memanfaatkan Ramadan untuk meningkatkan kegiatan keagamaan. Meskipun tidak sama seperti masyarakat umumnya, karena masih berada di balik jeruji besi.
Kasi Binadik Lapas Bondowoso Mamatrono menerangkan, program lapas selama Ramadan memang menitikberatkan pada kegiatan keagamaan. Mulai dari salat Tarawih secara rutin, hingga tadarus Alquran di masjid lapas. Uniknya, kegiatan itu dipimpin langsung oleh perwakilan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso. “Diikuti para takmir dan santri yang juga warga binaan,” katanya.
Mamat juga menjelaskan, para narapidana juga memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan keimanannya saat bulan Ramadan. Layaknya masyarakat pada umumnya. Dengan demikian, setelah menjalani masa hukuman, napi diharapkan bisa menjadi lebih baik. Serta tidak kembali melakukan perbuatan yang sama. Para napi juga diharapkan bisa menjadi guru mengaji di lapas. “Sebelumnya sudah ada program kamar santri di sini memang,” imbuhnya.
Kegiatan rutin mengaji itu dilakukan setelah salat Duha. “Sampai sore kembali ke kamar masing-masing persiapan buka puasa,” imbuhnya. (ham/c2/dwi)