BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID- Mulai tahun ini, pemerintah Indonesia secara resmi menaikkan ongkos haji. Hal tersebut berdampak pada calon jamaah haji (CJH) yang belum berangkat. Bahkan di Bondowoso, sudah ada puluhan orang yang memilih mundur. Mereka merasa keberatan dengan adanya kebijakan baru itu.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso Moh Ali Masyhur menyampaikan, masyarakat masih banyak yang belum paham terkait mekanisme ongkos haji. Akibatnya, banyak yang memutuskan untuk mundur. Tidak jarang pula, ketika mengetahui mekanisme sebenarnya, masyarakat kembali ingin melanjutkan untuk menunaikan ibadah haji. “Tapi kalau yang sudah ditarik (dana haji, Red), harus daftar dari awal lagi,” katanya.
BACA JUGA: Tetap Ngaji dari Balik Jeruji
Hingga saat ini, Ali mengaku sudah mencatat kurang lebih ada 30 CJH Bondowoso yang mengundurkan diri. Alasannya, ternyata bukan hanya semata-mata karena kenaikan ongkos haji. Ada yang beralasan karena faktor usia yang dinilai terlalu tua. Namun ada pula yang memilih untuk berangkat umroh, setelah memutuskan mundur. “Mereka yang penting berangkat ke Mekah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kasi Pemberangkatan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bondowoso Suharyono menilai, biaya haji yang diusulkan oleh Menteri Agama sudah rasional. Artinya, jika usulan itu dikurangi, maka subsidi yang harus dibebankan kepada negara itu lebih besar. “Akan mengambil hak dari jamaah haji dari subsidi jamaah tahun-tahun yang berikutnya yang masih belum berangkat,” terangnya.
Suharyono menjelaskan konsep yang diajukan oleh Menteri Agama. Jika pada 2022 lalu subsidi diberikan oleh negara itu 60 persen, sedangkan kepada jamaah 40 persen, maka pada tahun ini hal tersebut dibalik. Artinya 60 persen dibebankan kepada jamaah, kemudian sisanya dibebankan kepada pemerintah. “Jadi subsidinya dikurangi,” imbuhnya.
Pengurangan subsidi haji disebabkan jumlah jamaah semakin meningkat. Jika pada 2022 lalu total jamaah Indonesia hanya 100 ribuan dengan subsidi sekitar Rp 7 triliun. Tahun ini, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tetap memberikan subsidi 7 triliun yang akan dibagi kepada 221 ribu jamaah. (*)
Reporter: Ilham Wahyudi
Editor : Mahrus Sholih