BONDOWOSO, RADARJEMBER.IDÂ – Antrean kendaraan roda empat hingga roda enam bermesin diesel terlihat berjajar pada beberapa SPBU di Bondowoso. Ternyata, mereka sedang mengantre untuk membeli solar subsidi (biosolar), kemarin (30/3). Antrean tersebut cukup panjang. Bahkan sejumlah sopir terpaksa memarkir kendaraannya di bahu jalan.
Baca Juga :Â Sambut Ramadan Jadi Peluang Bisnis Menggiurkan
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Ijen, antrean kendaraan yang akan membeli solar tersebut hampir di seluruh wilayah Bondowoso. Mulai dari SPBU Maesan dan SPBU Desa Kembang, hingga SPBU Jalan Raya Mastrip. Rahman, salah seorang sopir angkutan barang yang ikut mengantre untuk membeli solar, mengatakan, antrean memang sudah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Biasanya antrean tersebut terjadi sejak pukul 06.00 pagi. Oleh sebab itu, agar kebagian solar subsidi, dia rela antre dengan waktu yang tidak sebentar. Dia menjelaskan, pembelian solar bersubsidi untuk satu kendaraan juga dibatasi. Maksimum adalah Rp 200 ribu.
Selain itu, dirinya juga pernah tidak kebagian solar subsidi. Karenanya, dia terpaksa memakai solar nonsubsidi. Antrean solar subsidi tersebut, lanjut Rahman, mengganggu pekerjaannya, karena banyak menyita waktu.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso Totok Hariyanto mengatakan, setelah melakukan pengecekan ke SPBU, memang kuota solar dikurangi oleh Pertamina. Walaupun demikian, pihaknya belum mengetahui secara pasti apa penyebabnya. “Apakah memang program pemerintah atau memang dialihkan ke solar dex atau solar nonsubsidi,” ujarnya.
Selain itu, Totok juga menyebut, stok solar nonsubsidi sebenarnya masih aman. Berbeda dengan stok solar subsidi. Jumlahnya saat ini memang berkurang. Hal itu membuat sejumlah SPBU diserbu pengendara roda empat maupun roda enam bermesin diesel. “Mungkin kondisi antrean untuk solar subsidi sudah terjadi sekitar satu minggu ini,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, secara keseluruhan ada tujuh SPBU di Bondowoso. Masing-masing mendapatkan jatah mulai 1,9 ribu kilo liter hingga 2,4 ribu kiloliter. Jika dijumlahkan dari tujuh SPBU tersebut, maka totalnya ada 15,5 ribu kilo liter solar subsidi.
Kabag Perekonomian Pemkab Bondowoso Rahmatullah mengatakan, penetapan kuota solar itu sudah ada ketentuan dari pemerintah. Sementara, pengirimannya memang bergantung pada Pertamina. “Kendala apa yang terjadi selama ini, kami konfirmasi lebih lanjut ke Pertamina,” katanya.
Pihaknya belum mengetahui apakah memang terjadi kendala di pendistribusian hingga mengakibatkan terjadi keterlambatan. “Kami akan konfirmasi lebih lanjut. Karena ini tidak hanya terjadi di Bondowoso, tapi nasional,” pungkasnya.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan