29.4 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

Gugur Gunung Selamatan Tiga Desa di Cermee

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tradisi selamatan desa berlangsung meriah, kemarin (29/11), di Kecamatan Cermee. Ada tiga desa yang melangsungkan tradisi selamatan bernama Gugur Gunung tersebut. Yakni Desa Plalangan, Ramban Kulon, dan Ramban Wetan. “Selamatan tiga desa itu menjadi satu,” ujar Kepala Seksi Budaya dan Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso Endah Listyorini.

Warga berbondong-bondong datang dengan sukacita. Mereka membawa masing-masing makanan yang sudah dimasak terlebih dahulu. Makanan tersebut ditaruh di satu nampan bundar dan dikumpulkan menjadi satu. “Dikumpulkan menjadi satu makanannya. Di tempat lain ada beberapa orang yang melakukan pembacaan pujian. Ada 12 orang khusus membaca pujian,” imbuh Endah.

Sambutan pun dilakukan bersamaan oleh tokoh desa. Lalu, dilanjutkan makan bersama, dengan masakan yang sudah dibawah oleh masing-masing warga sebelumnya. “Acara tradisi ini sudah setiap tahun digelar. Menjadi wujud warga desa sebagai bentuk rasa syukur mereka. Sebelum acara selamatan, digelar lomba-lomba tradisional dan tarian khas. Seperti ojung, tarian Singo Ulung, kuda kencak, dan rojengan,” lanjut Endah.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain itu, pemilihan hari Gugur Gunung juga tak sembarangan. Harus digelar pada hari Senin bulan November. “Sebenarnya sudah akan digelar beberapa hari lalu, tapi tertunda karena ada pilkades serentak. Jadi, akhirnya digelar kemarin, hari Senin terakhir di bulan November,” pungkas Endah.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tradisi selamatan desa berlangsung meriah, kemarin (29/11), di Kecamatan Cermee. Ada tiga desa yang melangsungkan tradisi selamatan bernama Gugur Gunung tersebut. Yakni Desa Plalangan, Ramban Kulon, dan Ramban Wetan. “Selamatan tiga desa itu menjadi satu,” ujar Kepala Seksi Budaya dan Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso Endah Listyorini.

Warga berbondong-bondong datang dengan sukacita. Mereka membawa masing-masing makanan yang sudah dimasak terlebih dahulu. Makanan tersebut ditaruh di satu nampan bundar dan dikumpulkan menjadi satu. “Dikumpulkan menjadi satu makanannya. Di tempat lain ada beberapa orang yang melakukan pembacaan pujian. Ada 12 orang khusus membaca pujian,” imbuh Endah.

Sambutan pun dilakukan bersamaan oleh tokoh desa. Lalu, dilanjutkan makan bersama, dengan masakan yang sudah dibawah oleh masing-masing warga sebelumnya. “Acara tradisi ini sudah setiap tahun digelar. Menjadi wujud warga desa sebagai bentuk rasa syukur mereka. Sebelum acara selamatan, digelar lomba-lomba tradisional dan tarian khas. Seperti ojung, tarian Singo Ulung, kuda kencak, dan rojengan,” lanjut Endah.

Selain itu, pemilihan hari Gugur Gunung juga tak sembarangan. Harus digelar pada hari Senin bulan November. “Sebenarnya sudah akan digelar beberapa hari lalu, tapi tertunda karena ada pilkades serentak. Jadi, akhirnya digelar kemarin, hari Senin terakhir di bulan November,” pungkas Endah.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tradisi selamatan desa berlangsung meriah, kemarin (29/11), di Kecamatan Cermee. Ada tiga desa yang melangsungkan tradisi selamatan bernama Gugur Gunung tersebut. Yakni Desa Plalangan, Ramban Kulon, dan Ramban Wetan. “Selamatan tiga desa itu menjadi satu,” ujar Kepala Seksi Budaya dan Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso Endah Listyorini.

Warga berbondong-bondong datang dengan sukacita. Mereka membawa masing-masing makanan yang sudah dimasak terlebih dahulu. Makanan tersebut ditaruh di satu nampan bundar dan dikumpulkan menjadi satu. “Dikumpulkan menjadi satu makanannya. Di tempat lain ada beberapa orang yang melakukan pembacaan pujian. Ada 12 orang khusus membaca pujian,” imbuh Endah.

Sambutan pun dilakukan bersamaan oleh tokoh desa. Lalu, dilanjutkan makan bersama, dengan masakan yang sudah dibawah oleh masing-masing warga sebelumnya. “Acara tradisi ini sudah setiap tahun digelar. Menjadi wujud warga desa sebagai bentuk rasa syukur mereka. Sebelum acara selamatan, digelar lomba-lomba tradisional dan tarian khas. Seperti ojung, tarian Singo Ulung, kuda kencak, dan rojengan,” lanjut Endah.

Selain itu, pemilihan hari Gugur Gunung juga tak sembarangan. Harus digelar pada hari Senin bulan November. “Sebenarnya sudah akan digelar beberapa hari lalu, tapi tertunda karena ada pilkades serentak. Jadi, akhirnya digelar kemarin, hari Senin terakhir di bulan November,” pungkas Endah.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca