BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemkab Bondowoso melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten mempersiapkan penjemputan terhadap dua orang pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan pulang kampung. Keduanya diketahui warga asal Bondowoso yang bekerja di negeri jiran, Malaysia.
Hal itu dikonfirmasi oleh Bayu Aji Prabowo, Kasi Angkutan Orang dan Barang DLHP Bondowoso. Dia menegaskan, upaya penjemputan akan diperketat sesuai protokol kesehatan. Pihaknya menyiapkan dua armada untuk penjemputan. Satu armada untuk mengangkut kedua PMI dan tenaga medis. Adapun armada lainnya untuk pengawalan yang dilakukan oleh petugas gabungan.
“Kalau sedikit (jumlahnya, Red) kami siapkan mungkin kendaraan dinas. Untuk pendampingnya migran, nanti didampingi tim kesehatan. Kami selain menyediakan armada, juga pengawalan,” katanya.
Kemarin, keduanya masih berada di asrama haji Surabaya untuk menjalani screening selama dua hari. Jika setelah dites kesehatan menunjukkan hasil positif terpapar Covid-19, mereka akan ditangani tim kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Sebaliknya, jika hasilnya negatif, mereka akan dijemput oleh tim khusus Satuan Tugas Pemkab Bondowoso. Mereka akan kembali menjalani screening lanjutan di gedung Akper Bondowoso sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing. “Kami swab kembali. Kalau negatif, baru kami telepon pihak kecamatan untuk dikarantina di desa masing-masing. Kalau positif, ya kami arahkan ke rumah sakit,” lanjut Bayu.
Tak hanya mewaspadai 400 PMI yang resmi terdata oleh pemerintah, Pemkab Bondowoso juga mewaspadai PMI ilegal. Pemprov Jatim, kata Bayu, akan menyaring PMI ilegal melalui manifest penerbangan.
“Kalau memang tidak masuk di daftar 400 itu, kami jemput. Kami karantina dulu. Kalau tidak ada di data, tetap kami sampaikan ke desa masing-masing,” paparnya.
Sebelumnya, Pemkab Bondowoso membentuk satgas untuk mengantisipasi kedatangan pekerja migran Indonesia/warga negara Indonesia (PMI/WNI) dari luar negeri. Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, terhitung sejak 6-17 Mei 2021.
Tak hanya antisipasi kedatangan PMI/WNI, namun pemerintah juga mewaspadai kedatangan warga negara asing (WNA) melalui Bandara Internasional Juanda.
Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat menerangkan, sekitar 400 warga Bondowoso yang resmi tercatat berada di luar negeri. Namun, tidak bisa dipastikan, apakah mereka akan pulang kampung semua atau tidak. “Satu, kami mengantisipasi. Kedua, mereka bisa-bisa dipastikan pulang yang habis kontrak kerjanya,” katanya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda