Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pertunjukan seni budaya Bondowoso mulai bergeliat. Seni budaya khas Kota Tape kembali dibangkitkan. Kemarin (28/11) di Kawah Wurung, Kecamatan Ijen, pertunjukan tari tradisional Singo Ulung digelar di alam terbuka. Tepatnya di hamparan kaldera Ijen.
Gelaran Singo Ulung tersebut diinisiasi oleh Padepokan Gemabuana dan didukung serta difasilitasi beberapa pihak terkait. Salah satunya adalah Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso. Acara tersebut adalah selamatan rokatan Singo Ulung.
“Dispar memfasilitasi gelaran tersebut di lokasi wisata Kawah Wurung serta mendukung teknis di lapangan. Bahwa kegiatan seni budaya tetap bisa digelar saat ini dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku,” ujar Kepala Disparpora Bondowoso Mulyadi.
Mobile_AP_Rectangle 2
Meski demikian, protokol kesehatan ketat tetap diterapkan. Yakni membatasi jumlah pemain dan penonton, meskipun digelar di alam terbuka, terlebih di lokasi wisata alam. Gelaran seni budaya tersebut dimulai pukul 09.00 hingga pukul 11.00. “Sebenarnya pergelaran tersebut juga menjadi titik balik. Apalagi digelar secara offline dan daring melalui channel YouTube,” imbuhnya.
Mulyadi juga menyebut, pertunjukan seni budaya juga dapat menjadi titik balik bagi para pegiat seni dan budayawan. “Agar dapat memulai berkarya dengan cara bisa tampil lagi. Agar mereka bisa produktif lagi,” pungkasnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pertunjukan seni budaya Bondowoso mulai bergeliat. Seni budaya khas Kota Tape kembali dibangkitkan. Kemarin (28/11) di Kawah Wurung, Kecamatan Ijen, pertunjukan tari tradisional Singo Ulung digelar di alam terbuka. Tepatnya di hamparan kaldera Ijen.
Gelaran Singo Ulung tersebut diinisiasi oleh Padepokan Gemabuana dan didukung serta difasilitasi beberapa pihak terkait. Salah satunya adalah Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso. Acara tersebut adalah selamatan rokatan Singo Ulung.
“Dispar memfasilitasi gelaran tersebut di lokasi wisata Kawah Wurung serta mendukung teknis di lapangan. Bahwa kegiatan seni budaya tetap bisa digelar saat ini dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku,” ujar Kepala Disparpora Bondowoso Mulyadi.
Meski demikian, protokol kesehatan ketat tetap diterapkan. Yakni membatasi jumlah pemain dan penonton, meskipun digelar di alam terbuka, terlebih di lokasi wisata alam. Gelaran seni budaya tersebut dimulai pukul 09.00 hingga pukul 11.00. “Sebenarnya pergelaran tersebut juga menjadi titik balik. Apalagi digelar secara offline dan daring melalui channel YouTube,” imbuhnya.
Mulyadi juga menyebut, pertunjukan seni budaya juga dapat menjadi titik balik bagi para pegiat seni dan budayawan. “Agar dapat memulai berkarya dengan cara bisa tampil lagi. Agar mereka bisa produktif lagi,” pungkasnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pertunjukan seni budaya Bondowoso mulai bergeliat. Seni budaya khas Kota Tape kembali dibangkitkan. Kemarin (28/11) di Kawah Wurung, Kecamatan Ijen, pertunjukan tari tradisional Singo Ulung digelar di alam terbuka. Tepatnya di hamparan kaldera Ijen.
Gelaran Singo Ulung tersebut diinisiasi oleh Padepokan Gemabuana dan didukung serta difasilitasi beberapa pihak terkait. Salah satunya adalah Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso. Acara tersebut adalah selamatan rokatan Singo Ulung.
“Dispar memfasilitasi gelaran tersebut di lokasi wisata Kawah Wurung serta mendukung teknis di lapangan. Bahwa kegiatan seni budaya tetap bisa digelar saat ini dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku,” ujar Kepala Disparpora Bondowoso Mulyadi.
Meski demikian, protokol kesehatan ketat tetap diterapkan. Yakni membatasi jumlah pemain dan penonton, meskipun digelar di alam terbuka, terlebih di lokasi wisata alam. Gelaran seni budaya tersebut dimulai pukul 09.00 hingga pukul 11.00. “Sebenarnya pergelaran tersebut juga menjadi titik balik. Apalagi digelar secara offline dan daring melalui channel YouTube,” imbuhnya.
Mulyadi juga menyebut, pertunjukan seni budaya juga dapat menjadi titik balik bagi para pegiat seni dan budayawan. “Agar dapat memulai berkarya dengan cara bisa tampil lagi. Agar mereka bisa produktif lagi,” pungkasnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti