23.2 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Buku Nasionalisme Karya Tulis Sepuluh Pemuda di Bondowoso

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Buku antologi tentang nasionalisme atau kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali diterbitkan di Bondowoso. Buku tersebut merupakan antologi dari anggota Banteng Muda Indonesia (BMI) Bondowoso. Uniknya, penulisan buku juga melibatkan penulis top.

Sepuluh orang pemuda di Bumi Ki Ronggo turut dilibatkan dalam penulisan buku tersebut. Hal itu diketahui dalam launching buku yang diberi judul Suara Banteng Muda Indonesia Bondowoso, Nasionalisme Kita Cinta NKRI di salah satu kafe di Kelurahan Kotakulon, Bondowoso, kemarin.

Ketua DPC BMI Muhammad Irsan Marwanda Bachtiar menerangkan, masing-masing pemuda itu merupakan pemuda yang berhasil menjuarai lomba penulisan naskah. Sebelum diterbitkan, ternyata penulisan naskahnya memang dilombakan secara terbuka kepada pemuda di Bondowoso.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pria yang akrab disapa Irsan ini juga mengutarakan, penerbitan dan lomba penulisan naskah buku itu merupakan rangkaian acara dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan yang telah diselenggarakan.

Selain karya dari sepuluh pemuda yang tulisannya dianggap layak untuk dipublikasikan, sejumlah pengurus BMI juga turut menulis naskah untuk buku antologi tersebut. Masing-masing menuliskan tentang nasionalisme yang substansinya tentang kecintaan terhadap NKRI.

Uniknya, tulisan itu dikemas melalui sudut pandang masing-masing penulis. Mulai dari sudut pandang budaya, teknologi, birokrasi, hingga lainnya. Penulisnya memang memiliki latar belakang masing-masing. Di antaranya berprofesi sebagai jurnalis, pelajar, masyarakat umum, politisi, hingga birokrat. “Teman-teman lebih membahas global tentang nasionalisme dari sudut pandang masing-masing. Jadi, apa yang kita banggakan dari negara kita, bangsa kita, serta apa tantangan kita,” katanya.

Dia menegaskan sengaja memilih untuk menerbitkan buku dalam upaya meningkatkan nasionalisme. Alasannya, yakni untuk berkarya sekaligus memberikan kontribusi nyata. Lebih-lebih, pada saat terdahulu, buku layaknya pedang yang mampu menusuk pikiran. “Kami memperkuat gerakan itu lagi,” tegasnya.

Kendati begitu, pria yang juga anggota DPRD Fraksi PDIP ini juga memastikan buku tersebut membahas global tentang nasionalisme. Tidak ada pembahasan tentang kepartaian, walaupun BMI merupakan anak kandung PDIP. “Kami masih belum membahas, karena arah belum ke sana. Murni tema nasionalisme yang dikemas dalam berbagai sudut pandang,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Buku antologi tentang nasionalisme atau kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali diterbitkan di Bondowoso. Buku tersebut merupakan antologi dari anggota Banteng Muda Indonesia (BMI) Bondowoso. Uniknya, penulisan buku juga melibatkan penulis top.

Sepuluh orang pemuda di Bumi Ki Ronggo turut dilibatkan dalam penulisan buku tersebut. Hal itu diketahui dalam launching buku yang diberi judul Suara Banteng Muda Indonesia Bondowoso, Nasionalisme Kita Cinta NKRI di salah satu kafe di Kelurahan Kotakulon, Bondowoso, kemarin.

Ketua DPC BMI Muhammad Irsan Marwanda Bachtiar menerangkan, masing-masing pemuda itu merupakan pemuda yang berhasil menjuarai lomba penulisan naskah. Sebelum diterbitkan, ternyata penulisan naskahnya memang dilombakan secara terbuka kepada pemuda di Bondowoso.

Pria yang akrab disapa Irsan ini juga mengutarakan, penerbitan dan lomba penulisan naskah buku itu merupakan rangkaian acara dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan yang telah diselenggarakan.

Selain karya dari sepuluh pemuda yang tulisannya dianggap layak untuk dipublikasikan, sejumlah pengurus BMI juga turut menulis naskah untuk buku antologi tersebut. Masing-masing menuliskan tentang nasionalisme yang substansinya tentang kecintaan terhadap NKRI.

Uniknya, tulisan itu dikemas melalui sudut pandang masing-masing penulis. Mulai dari sudut pandang budaya, teknologi, birokrasi, hingga lainnya. Penulisnya memang memiliki latar belakang masing-masing. Di antaranya berprofesi sebagai jurnalis, pelajar, masyarakat umum, politisi, hingga birokrat. “Teman-teman lebih membahas global tentang nasionalisme dari sudut pandang masing-masing. Jadi, apa yang kita banggakan dari negara kita, bangsa kita, serta apa tantangan kita,” katanya.

Dia menegaskan sengaja memilih untuk menerbitkan buku dalam upaya meningkatkan nasionalisme. Alasannya, yakni untuk berkarya sekaligus memberikan kontribusi nyata. Lebih-lebih, pada saat terdahulu, buku layaknya pedang yang mampu menusuk pikiran. “Kami memperkuat gerakan itu lagi,” tegasnya.

Kendati begitu, pria yang juga anggota DPRD Fraksi PDIP ini juga memastikan buku tersebut membahas global tentang nasionalisme. Tidak ada pembahasan tentang kepartaian, walaupun BMI merupakan anak kandung PDIP. “Kami masih belum membahas, karena arah belum ke sana. Murni tema nasionalisme yang dikemas dalam berbagai sudut pandang,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Buku antologi tentang nasionalisme atau kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali diterbitkan di Bondowoso. Buku tersebut merupakan antologi dari anggota Banteng Muda Indonesia (BMI) Bondowoso. Uniknya, penulisan buku juga melibatkan penulis top.

Sepuluh orang pemuda di Bumi Ki Ronggo turut dilibatkan dalam penulisan buku tersebut. Hal itu diketahui dalam launching buku yang diberi judul Suara Banteng Muda Indonesia Bondowoso, Nasionalisme Kita Cinta NKRI di salah satu kafe di Kelurahan Kotakulon, Bondowoso, kemarin.

Ketua DPC BMI Muhammad Irsan Marwanda Bachtiar menerangkan, masing-masing pemuda itu merupakan pemuda yang berhasil menjuarai lomba penulisan naskah. Sebelum diterbitkan, ternyata penulisan naskahnya memang dilombakan secara terbuka kepada pemuda di Bondowoso.

Pria yang akrab disapa Irsan ini juga mengutarakan, penerbitan dan lomba penulisan naskah buku itu merupakan rangkaian acara dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan yang telah diselenggarakan.

Selain karya dari sepuluh pemuda yang tulisannya dianggap layak untuk dipublikasikan, sejumlah pengurus BMI juga turut menulis naskah untuk buku antologi tersebut. Masing-masing menuliskan tentang nasionalisme yang substansinya tentang kecintaan terhadap NKRI.

Uniknya, tulisan itu dikemas melalui sudut pandang masing-masing penulis. Mulai dari sudut pandang budaya, teknologi, birokrasi, hingga lainnya. Penulisnya memang memiliki latar belakang masing-masing. Di antaranya berprofesi sebagai jurnalis, pelajar, masyarakat umum, politisi, hingga birokrat. “Teman-teman lebih membahas global tentang nasionalisme dari sudut pandang masing-masing. Jadi, apa yang kita banggakan dari negara kita, bangsa kita, serta apa tantangan kita,” katanya.

Dia menegaskan sengaja memilih untuk menerbitkan buku dalam upaya meningkatkan nasionalisme. Alasannya, yakni untuk berkarya sekaligus memberikan kontribusi nyata. Lebih-lebih, pada saat terdahulu, buku layaknya pedang yang mampu menusuk pikiran. “Kami memperkuat gerakan itu lagi,” tegasnya.

Kendati begitu, pria yang juga anggota DPRD Fraksi PDIP ini juga memastikan buku tersebut membahas global tentang nasionalisme. Tidak ada pembahasan tentang kepartaian, walaupun BMI merupakan anak kandung PDIP. “Kami masih belum membahas, karena arah belum ke sana. Murni tema nasionalisme yang dikemas dalam berbagai sudut pandang,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca