22.8 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Pemkab Bondowoso Luncurkan Aplikasi Si Gaban, Aduan Bencana Makin Mudah

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Bondowoso memiliki berbagai potensi bencana yang tersebar di berbagai wilayah mulai dari timur hingga barat. Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Tanggap Bencana (Si Gaban).

Baca Juga : Aksi Dua Maling Motor Terekam CCTV di Umbulsari

Berdasarkan penelusuran Jawa Pos Radar Ijen, aplikasi tersebut memiliki berbagai fitur pendukung. Seperti fitur pengaduan masyarakat secara real time terkait kebencanaan. Mulai dari banjir, tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung, dan lainnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Fitur ini diyakini memudahkan BPBD Bondowoso melakukan penanganan. Mengingat, pelaporannya secara real time, sehingga datanya akurat.  Bupati Bondowoso Salwa Arifin menuturkan, salah satu fungsi aplikasi ini adalah media melapor bagi masyarakat, serta sebagai langkah awal bagi BPBD untuk menentukan penanganan apabila terjadi bencana.

Lebih dari itu, Ketua DPC PPP Bondowoso ini juga mengatakan, aplikasi itu juga berisikan peta rawan bencana banjir, kekeringan, gunung berapi, likuefaksi, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, serta tanah longsor. “Masyarakat yang berada di wilayah Bondowoso dapat mengetahui ancaman bencana apa saja di wilayah mereka berada,” terangnya.

Selain hal tersebut, Si Gaban juga berisi informasi penanganan bencana oleh BPBD Bondowoso dan informasi berbagai mitigasi bencana yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam mencegah terjadinya bencana. “Semoga aplikasi ini bisa terus berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat Bondowoso dan masyarakat yang akan berkunjung ke Bondowoso,” harapnya.

Kalaksa BPBD Bondowoso Dadan Kurniawan mengungkapkan, kesiapsiagaan bencana perlu dibangun sejak dini, dan dimulai dari lingkungan terkecil. Kesiapan masyarakat menghadapi ancaman menentukan besar kecilnya risiko dan dampak bencana yang akan diterima. “Upaya penanggulangan bencana bukan kerja sendiri, melainkan tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (ham/c2/fid)

 

Fotografer : Ilham Wahyudi

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Bondowoso memiliki berbagai potensi bencana yang tersebar di berbagai wilayah mulai dari timur hingga barat. Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Tanggap Bencana (Si Gaban).

Baca Juga : Aksi Dua Maling Motor Terekam CCTV di Umbulsari

Berdasarkan penelusuran Jawa Pos Radar Ijen, aplikasi tersebut memiliki berbagai fitur pendukung. Seperti fitur pengaduan masyarakat secara real time terkait kebencanaan. Mulai dari banjir, tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung, dan lainnya.

Fitur ini diyakini memudahkan BPBD Bondowoso melakukan penanganan. Mengingat, pelaporannya secara real time, sehingga datanya akurat.  Bupati Bondowoso Salwa Arifin menuturkan, salah satu fungsi aplikasi ini adalah media melapor bagi masyarakat, serta sebagai langkah awal bagi BPBD untuk menentukan penanganan apabila terjadi bencana.

Lebih dari itu, Ketua DPC PPP Bondowoso ini juga mengatakan, aplikasi itu juga berisikan peta rawan bencana banjir, kekeringan, gunung berapi, likuefaksi, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, serta tanah longsor. “Masyarakat yang berada di wilayah Bondowoso dapat mengetahui ancaman bencana apa saja di wilayah mereka berada,” terangnya.

Selain hal tersebut, Si Gaban juga berisi informasi penanganan bencana oleh BPBD Bondowoso dan informasi berbagai mitigasi bencana yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam mencegah terjadinya bencana. “Semoga aplikasi ini bisa terus berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat Bondowoso dan masyarakat yang akan berkunjung ke Bondowoso,” harapnya.

Kalaksa BPBD Bondowoso Dadan Kurniawan mengungkapkan, kesiapsiagaan bencana perlu dibangun sejak dini, dan dimulai dari lingkungan terkecil. Kesiapan masyarakat menghadapi ancaman menentukan besar kecilnya risiko dan dampak bencana yang akan diterima. “Upaya penanggulangan bencana bukan kerja sendiri, melainkan tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (ham/c2/fid)

 

Fotografer : Ilham Wahyudi

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Bondowoso memiliki berbagai potensi bencana yang tersebar di berbagai wilayah mulai dari timur hingga barat. Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Tanggap Bencana (Si Gaban).

Baca Juga : Aksi Dua Maling Motor Terekam CCTV di Umbulsari

Berdasarkan penelusuran Jawa Pos Radar Ijen, aplikasi tersebut memiliki berbagai fitur pendukung. Seperti fitur pengaduan masyarakat secara real time terkait kebencanaan. Mulai dari banjir, tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung, dan lainnya.

Fitur ini diyakini memudahkan BPBD Bondowoso melakukan penanganan. Mengingat, pelaporannya secara real time, sehingga datanya akurat.  Bupati Bondowoso Salwa Arifin menuturkan, salah satu fungsi aplikasi ini adalah media melapor bagi masyarakat, serta sebagai langkah awal bagi BPBD untuk menentukan penanganan apabila terjadi bencana.

Lebih dari itu, Ketua DPC PPP Bondowoso ini juga mengatakan, aplikasi itu juga berisikan peta rawan bencana banjir, kekeringan, gunung berapi, likuefaksi, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, serta tanah longsor. “Masyarakat yang berada di wilayah Bondowoso dapat mengetahui ancaman bencana apa saja di wilayah mereka berada,” terangnya.

Selain hal tersebut, Si Gaban juga berisi informasi penanganan bencana oleh BPBD Bondowoso dan informasi berbagai mitigasi bencana yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam mencegah terjadinya bencana. “Semoga aplikasi ini bisa terus berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat Bondowoso dan masyarakat yang akan berkunjung ke Bondowoso,” harapnya.

Kalaksa BPBD Bondowoso Dadan Kurniawan mengungkapkan, kesiapsiagaan bencana perlu dibangun sejak dini, dan dimulai dari lingkungan terkecil. Kesiapan masyarakat menghadapi ancaman menentukan besar kecilnya risiko dan dampak bencana yang akan diterima. “Upaya penanggulangan bencana bukan kerja sendiri, melainkan tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (ham/c2/fid)

 

Fotografer : Ilham Wahyudi

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca