26.6 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Ribuan Santri Nurul Jadid Disambut Prokes

Orang Tua Menjemput di Lima Titik Berbeda

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ribuan santri Pondok Pesantren (PP) Nurul Jadid (NJ) Paiton, Probolinggo, yang berasal dari Bondowoso dipulangkan rombongan, kemarin (28/4). Mereka diantar dengan bus yang sudah disediakan pihak pesantren. Kemudian, diturunkan ke lima titik penjemputan. Salah satunya di halaman UNEJ Kampus Bondowoso.

Sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19, Pemkab Bondowoso menyambut dengan protokol kesehatan. Santri yang turun dari bus diarahkan ke petugas kesehatan. Berikutnya, diperiksa suhu tubuh dan kondisi kesehatannya. Selanjutnya, dilakukan pendataan. Mulai dari alamat lengkap hingga nomor telepon masing-masing.

Ketua Alumni PP Nurul Jadid wilayah Bondowoso, Mohammad Araf Sudarman, menyampaikan bahwa proses pemulangan secara bersama-sama dan dikoordinasi ini dilakukan sejak adanya pandemi Covid-19. Sebelumnya proses pemulangannya langsung dijemput orang tua ke pondok.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dijelaskannya, pihak ponpes sebenarnya sudah menerapkan protokol kesehatan. Sebelum pulang, para santri sudah dilakukan karantina di pondok. “Pemulangannya juga diatur sesuai dengan jadwal. Diawali kabupaten di luar Jawa. Setelah itu, Jawa yang terjauh, kemudian dilanjutkan dengan yang terdekat,” ungkapnya.

Sebelum memasuki bus yang sudah ditentukan, mereka juga dicek kondisi tubuhnya. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa santri yang dipulangkan benar-benar dalam kondisi sehat. Kemudian, setelah sampai ke titik penjemputan, mereka akan kembali mendapatkan pemeriksaan dari petugas kesehatan setempat. Serta barang bawaannya akan disemprot cairan disinfektan terlebih dahulu.

Disebutkan, jumlah santri asal Bondowoso yang dipulangkan kemarin hampir dua ribu orang. Kepulangan mereka terbagi ke dalam dua kelompok. Pagi hari untuk santri putri, siang hari untuk santri putra.

Terdapat enam titik penjemputan santri. Di antaranya di Wringin, Unej Kampus Bondowoso, Masjid Maesan, Alun-Alun Tamanan, Tapen, dan PG Prajekan.

Petugas dari Puskesmas Kademangan, Fatkhur Rochman mengatakan, para santri yang pulang tersebut hanya dicek keadaan umumnya, berikutnya didata. Selama proses pemulangan, tidak ditemukan santri yang memiliki gejala tertentu, seperti pusing, panas, dan lainnya. “Kami lihat kondisi anaknya. Kalau kelihatan sakit, langsung kami isolasi,” pungkasnya.

Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ribuan santri Pondok Pesantren (PP) Nurul Jadid (NJ) Paiton, Probolinggo, yang berasal dari Bondowoso dipulangkan rombongan, kemarin (28/4). Mereka diantar dengan bus yang sudah disediakan pihak pesantren. Kemudian, diturunkan ke lima titik penjemputan. Salah satunya di halaman UNEJ Kampus Bondowoso.

Sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19, Pemkab Bondowoso menyambut dengan protokol kesehatan. Santri yang turun dari bus diarahkan ke petugas kesehatan. Berikutnya, diperiksa suhu tubuh dan kondisi kesehatannya. Selanjutnya, dilakukan pendataan. Mulai dari alamat lengkap hingga nomor telepon masing-masing.

Ketua Alumni PP Nurul Jadid wilayah Bondowoso, Mohammad Araf Sudarman, menyampaikan bahwa proses pemulangan secara bersama-sama dan dikoordinasi ini dilakukan sejak adanya pandemi Covid-19. Sebelumnya proses pemulangannya langsung dijemput orang tua ke pondok.

Dijelaskannya, pihak ponpes sebenarnya sudah menerapkan protokol kesehatan. Sebelum pulang, para santri sudah dilakukan karantina di pondok. “Pemulangannya juga diatur sesuai dengan jadwal. Diawali kabupaten di luar Jawa. Setelah itu, Jawa yang terjauh, kemudian dilanjutkan dengan yang terdekat,” ungkapnya.

Sebelum memasuki bus yang sudah ditentukan, mereka juga dicek kondisi tubuhnya. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa santri yang dipulangkan benar-benar dalam kondisi sehat. Kemudian, setelah sampai ke titik penjemputan, mereka akan kembali mendapatkan pemeriksaan dari petugas kesehatan setempat. Serta barang bawaannya akan disemprot cairan disinfektan terlebih dahulu.

Disebutkan, jumlah santri asal Bondowoso yang dipulangkan kemarin hampir dua ribu orang. Kepulangan mereka terbagi ke dalam dua kelompok. Pagi hari untuk santri putri, siang hari untuk santri putra.

Terdapat enam titik penjemputan santri. Di antaranya di Wringin, Unej Kampus Bondowoso, Masjid Maesan, Alun-Alun Tamanan, Tapen, dan PG Prajekan.

Petugas dari Puskesmas Kademangan, Fatkhur Rochman mengatakan, para santri yang pulang tersebut hanya dicek keadaan umumnya, berikutnya didata. Selama proses pemulangan, tidak ditemukan santri yang memiliki gejala tertentu, seperti pusing, panas, dan lainnya. “Kami lihat kondisi anaknya. Kalau kelihatan sakit, langsung kami isolasi,” pungkasnya.

Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ribuan santri Pondok Pesantren (PP) Nurul Jadid (NJ) Paiton, Probolinggo, yang berasal dari Bondowoso dipulangkan rombongan, kemarin (28/4). Mereka diantar dengan bus yang sudah disediakan pihak pesantren. Kemudian, diturunkan ke lima titik penjemputan. Salah satunya di halaman UNEJ Kampus Bondowoso.

Sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19, Pemkab Bondowoso menyambut dengan protokol kesehatan. Santri yang turun dari bus diarahkan ke petugas kesehatan. Berikutnya, diperiksa suhu tubuh dan kondisi kesehatannya. Selanjutnya, dilakukan pendataan. Mulai dari alamat lengkap hingga nomor telepon masing-masing.

Ketua Alumni PP Nurul Jadid wilayah Bondowoso, Mohammad Araf Sudarman, menyampaikan bahwa proses pemulangan secara bersama-sama dan dikoordinasi ini dilakukan sejak adanya pandemi Covid-19. Sebelumnya proses pemulangannya langsung dijemput orang tua ke pondok.

Dijelaskannya, pihak ponpes sebenarnya sudah menerapkan protokol kesehatan. Sebelum pulang, para santri sudah dilakukan karantina di pondok. “Pemulangannya juga diatur sesuai dengan jadwal. Diawali kabupaten di luar Jawa. Setelah itu, Jawa yang terjauh, kemudian dilanjutkan dengan yang terdekat,” ungkapnya.

Sebelum memasuki bus yang sudah ditentukan, mereka juga dicek kondisi tubuhnya. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa santri yang dipulangkan benar-benar dalam kondisi sehat. Kemudian, setelah sampai ke titik penjemputan, mereka akan kembali mendapatkan pemeriksaan dari petugas kesehatan setempat. Serta barang bawaannya akan disemprot cairan disinfektan terlebih dahulu.

Disebutkan, jumlah santri asal Bondowoso yang dipulangkan kemarin hampir dua ribu orang. Kepulangan mereka terbagi ke dalam dua kelompok. Pagi hari untuk santri putri, siang hari untuk santri putra.

Terdapat enam titik penjemputan santri. Di antaranya di Wringin, Unej Kampus Bondowoso, Masjid Maesan, Alun-Alun Tamanan, Tapen, dan PG Prajekan.

Petugas dari Puskesmas Kademangan, Fatkhur Rochman mengatakan, para santri yang pulang tersebut hanya dicek keadaan umumnya, berikutnya didata. Selama proses pemulangan, tidak ditemukan santri yang memiliki gejala tertentu, seperti pusing, panas, dan lainnya. “Kami lihat kondisi anaknya. Kalau kelihatan sakit, langsung kami isolasi,” pungkasnya.

Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca