27.8 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Menengok PTM di Kelas SMA

Mulai Persiapkan Ujian Kenaikan Kelas

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SMA/SMK sudah cukup lama dilangsungkan. Meskipun statusnya masih dalam tahap uji coba, namun sejumlah SMA yang berada di kota Bondowoso sudah menggelar PTM sejak beberapa bulan lalu.

Seperti yang dilakukan SMAN 2 Bondowoso. Sejak awal April 2021, para siswa kelas 10 dan 11 sudah mulai masuk kembali ke ruang kelas. “Tetapi sebelum awal April, beberapa bulan sebelumnya kami sudah menggelar PTM dengan protokol kesehatan. Tentu juga dengan persetujuan wali murid,” beber Jarimin, Plt Kepala SMAN 2 Bondowoso.

Sementara, untuk kelas 12, para siswanya sudah masuk dalam tahap seleksi ujian perguruan tinggi negeri (PTN). “Hasil SMPTN lalu ada 40 siswa kami diterima di PTN. Sekarang masih menunggu hasil dari Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN,” imbuhnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Bahkan, dalam masa persiapan masuk PTN, para siswa diberikan fasilitas bimbingan belajar (bimbel) tambahan UTBK. Bimbel ini mulai dijalankan sejak bulan Januari, baik offline maupun daring. “Kemudian kami selenggarakan try out UTBK. Juga kerja sama dengan bimbel tertentu untuk seluruh siswa kelas 12,” lanjut Jarimin.

Sementara itu, PTM kelas 10 dan 11, para siswa dibagi menjadi dua sesi masuk ruang kelas. Rata-rata satu kelas terdiri atas 36 siswa. Nomor absen 1 hingga 18 masuk pada sesi pertama pukul 07.00 hingga 09.30. Dilanjutkan nomor absen 19-36 masuk pada sesi kedua pukul 10.00 sampai 12.00.

“Dalam jeda itu ada petugas yang menyemprot disinfektan di ruang kelas. Satu sesi ada empat mata pelajaran yang diberikan. Sebelum masuk ruang kelas, H-1 siswa diberikan materi terlebih dahulu oleh gurunya melalui daring,” papar dia.

Nantinya, ketika sudah berada di kelas. Siswa dan guru tinggal mendiskusikan bahan materi pelajarannya serta presentasi. “Kerangka pembelajarannya prolog. Siswa membentuk kelompok belajar, mengerjakan tugas, lalu dievaluasi. Untuk ujian juga ada ujian formatif dan sumatif,” urainya kepada Jawa Pos Radar Ijen.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SMA/SMK sudah cukup lama dilangsungkan. Meskipun statusnya masih dalam tahap uji coba, namun sejumlah SMA yang berada di kota Bondowoso sudah menggelar PTM sejak beberapa bulan lalu.

Seperti yang dilakukan SMAN 2 Bondowoso. Sejak awal April 2021, para siswa kelas 10 dan 11 sudah mulai masuk kembali ke ruang kelas. “Tetapi sebelum awal April, beberapa bulan sebelumnya kami sudah menggelar PTM dengan protokol kesehatan. Tentu juga dengan persetujuan wali murid,” beber Jarimin, Plt Kepala SMAN 2 Bondowoso.

Sementara, untuk kelas 12, para siswanya sudah masuk dalam tahap seleksi ujian perguruan tinggi negeri (PTN). “Hasil SMPTN lalu ada 40 siswa kami diterima di PTN. Sekarang masih menunggu hasil dari Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN,” imbuhnya.

Bahkan, dalam masa persiapan masuk PTN, para siswa diberikan fasilitas bimbingan belajar (bimbel) tambahan UTBK. Bimbel ini mulai dijalankan sejak bulan Januari, baik offline maupun daring. “Kemudian kami selenggarakan try out UTBK. Juga kerja sama dengan bimbel tertentu untuk seluruh siswa kelas 12,” lanjut Jarimin.

Sementara itu, PTM kelas 10 dan 11, para siswa dibagi menjadi dua sesi masuk ruang kelas. Rata-rata satu kelas terdiri atas 36 siswa. Nomor absen 1 hingga 18 masuk pada sesi pertama pukul 07.00 hingga 09.30. Dilanjutkan nomor absen 19-36 masuk pada sesi kedua pukul 10.00 sampai 12.00.

“Dalam jeda itu ada petugas yang menyemprot disinfektan di ruang kelas. Satu sesi ada empat mata pelajaran yang diberikan. Sebelum masuk ruang kelas, H-1 siswa diberikan materi terlebih dahulu oleh gurunya melalui daring,” papar dia.

Nantinya, ketika sudah berada di kelas. Siswa dan guru tinggal mendiskusikan bahan materi pelajarannya serta presentasi. “Kerangka pembelajarannya prolog. Siswa membentuk kelompok belajar, mengerjakan tugas, lalu dievaluasi. Untuk ujian juga ada ujian formatif dan sumatif,” urainya kepada Jawa Pos Radar Ijen.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SMA/SMK sudah cukup lama dilangsungkan. Meskipun statusnya masih dalam tahap uji coba, namun sejumlah SMA yang berada di kota Bondowoso sudah menggelar PTM sejak beberapa bulan lalu.

Seperti yang dilakukan SMAN 2 Bondowoso. Sejak awal April 2021, para siswa kelas 10 dan 11 sudah mulai masuk kembali ke ruang kelas. “Tetapi sebelum awal April, beberapa bulan sebelumnya kami sudah menggelar PTM dengan protokol kesehatan. Tentu juga dengan persetujuan wali murid,” beber Jarimin, Plt Kepala SMAN 2 Bondowoso.

Sementara, untuk kelas 12, para siswanya sudah masuk dalam tahap seleksi ujian perguruan tinggi negeri (PTN). “Hasil SMPTN lalu ada 40 siswa kami diterima di PTN. Sekarang masih menunggu hasil dari Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN,” imbuhnya.

Bahkan, dalam masa persiapan masuk PTN, para siswa diberikan fasilitas bimbingan belajar (bimbel) tambahan UTBK. Bimbel ini mulai dijalankan sejak bulan Januari, baik offline maupun daring. “Kemudian kami selenggarakan try out UTBK. Juga kerja sama dengan bimbel tertentu untuk seluruh siswa kelas 12,” lanjut Jarimin.

Sementara itu, PTM kelas 10 dan 11, para siswa dibagi menjadi dua sesi masuk ruang kelas. Rata-rata satu kelas terdiri atas 36 siswa. Nomor absen 1 hingga 18 masuk pada sesi pertama pukul 07.00 hingga 09.30. Dilanjutkan nomor absen 19-36 masuk pada sesi kedua pukul 10.00 sampai 12.00.

“Dalam jeda itu ada petugas yang menyemprot disinfektan di ruang kelas. Satu sesi ada empat mata pelajaran yang diberikan. Sebelum masuk ruang kelas, H-1 siswa diberikan materi terlebih dahulu oleh gurunya melalui daring,” papar dia.

Nantinya, ketika sudah berada di kelas. Siswa dan guru tinggal mendiskusikan bahan materi pelajarannya serta presentasi. “Kerangka pembelajarannya prolog. Siswa membentuk kelompok belajar, mengerjakan tugas, lalu dievaluasi. Untuk ujian juga ada ujian formatif dan sumatif,” urainya kepada Jawa Pos Radar Ijen.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca