30.2 C
Jember
Sunday, 4 June 2023

Buntut Dugaan Jual Beli Jabatan, Sekretaris Satpol PP Bondowoso “Sembunyi”

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID- Sekretaris Satpol PP Bondowoso, Ali Djunaedy, menjadi sorotan karena dikaitkan dengan isu jual beli jabatan di pemkab setempat. Nama orang kedua di jajaran aparat penegak perda ini, sangat mirip dengan nama pengirim uang yang salinan transfernya beredar di grup aplikasi percakapan.

Jawa Pos Radar Ijen berupaya menelusuri kejelasan informasi tersebut. Ini untuk memastikan apakah sosok yang disebut-sebut sebagai pengirim uang transaksi jabatan itu adalah orang yang sama dengan Sekretaris Satpol PP Bondowoso. Hanya saja, saat ini Ali Djunaedy cukup sulit ditemui. Ia terkesan “sembunyi”. Saat masuk kantor dirinya juga kerap pulang lebih awal.

BACA JUGA: Rekening Pengirim-Penerima Dugaan Jual Beli Jabatan di Bondowoso Terungkap

Mobile_AP_Rectangle 2

Informasi yang diperoleh, Ali Djunaedy tetap masuk kerja seperti biasa. Setiap pagi, dia mengikuti apel rutin yang digelar bersama. Bahkan, situasi cukup normal seperti tidak terjadi masalah. Namun, akhir-akhir ini, dia kerap pulang duluan, dengan dalih mengurusi keluarganya. Sehingga, setelah apel, dia langsung izin ke pimpinan untuk keluar.

Hal ini disampaikan oleh Kasatpol PP Bondowoso, Slamet Yantoko. Dia menjelaskan, dirinya mengetahui dugaan itu dari berita yang beredar. Karena dinilai penting, pihaknya langsung memberikan nasihat kepada yang bersangkutan. Hal ini bukan berarti menuduh. “Saya hanya menyampaikan nasihat ke beliau, kalau ini benar nama dia, maka tolong bekerja lebih baik lagi,” katanya.

Keanehan itu juga terjadi pada kesehariannya saat di kantor. Menurut Slamet, yang bersangkutan cukup sering izin keluar sebelum waktunya. Paling sering setelah pelaksanaan apel pagi. “Yang bersangkutan juga tengah sibuk mengurusi keluarga. Mengurusi surat-surat kematian istrinya,” beber Slamet.

Selain itu, pimpinan Satpol PP ini juga telah menjalin komunikasi dengan yang bersangkutan. Tidak banyak yang dibicarakan, sebab nasi telah menjadi bubur. Dia hanya memberikan motivasi agar bekerja lebih keras lagi dengan menunjukkan prestasi agar bisa pindah sesuai dengan jabatan yang diinginkan.

BACA JUGA: Pengurus PPP Bondowoso Klarifikasi Isu Jual Beli Jabatan, Pertanda Apa?

“Kalau misalkan mau pindah, tunjukkan kinerja, supaya bisa menduduki jabatan yang diinginkan, itu saja yang saya sampaikan. Sekarang ini dia hanya masuk, ikut apel, kemudian izin,” ungkapnya.

Dia kembali menegaskan, temuan itu berada di luar kedinasan. Tidak berhubungan dengan sangkut paut pembangunan dan lain sebagainya. Namun demikian, pihaknya mengaku belum dapat membenarkan secara pasti. Bahwa nama pengirim dugaan jual beli jabatan yang dimaksud itu adalah Sekretaris Satpol PP. “Namun saya belum tahu pasti ya, itu siapa yang punya nama,” pungkasnya. (*)

Reporter: Ahmad Ma’mun

Editor    : Mahrus Sholih

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID- Sekretaris Satpol PP Bondowoso, Ali Djunaedy, menjadi sorotan karena dikaitkan dengan isu jual beli jabatan di pemkab setempat. Nama orang kedua di jajaran aparat penegak perda ini, sangat mirip dengan nama pengirim uang yang salinan transfernya beredar di grup aplikasi percakapan.

Jawa Pos Radar Ijen berupaya menelusuri kejelasan informasi tersebut. Ini untuk memastikan apakah sosok yang disebut-sebut sebagai pengirim uang transaksi jabatan itu adalah orang yang sama dengan Sekretaris Satpol PP Bondowoso. Hanya saja, saat ini Ali Djunaedy cukup sulit ditemui. Ia terkesan “sembunyi”. Saat masuk kantor dirinya juga kerap pulang lebih awal.

BACA JUGA: Rekening Pengirim-Penerima Dugaan Jual Beli Jabatan di Bondowoso Terungkap

Informasi yang diperoleh, Ali Djunaedy tetap masuk kerja seperti biasa. Setiap pagi, dia mengikuti apel rutin yang digelar bersama. Bahkan, situasi cukup normal seperti tidak terjadi masalah. Namun, akhir-akhir ini, dia kerap pulang duluan, dengan dalih mengurusi keluarganya. Sehingga, setelah apel, dia langsung izin ke pimpinan untuk keluar.

Hal ini disampaikan oleh Kasatpol PP Bondowoso, Slamet Yantoko. Dia menjelaskan, dirinya mengetahui dugaan itu dari berita yang beredar. Karena dinilai penting, pihaknya langsung memberikan nasihat kepada yang bersangkutan. Hal ini bukan berarti menuduh. “Saya hanya menyampaikan nasihat ke beliau, kalau ini benar nama dia, maka tolong bekerja lebih baik lagi,” katanya.

Keanehan itu juga terjadi pada kesehariannya saat di kantor. Menurut Slamet, yang bersangkutan cukup sering izin keluar sebelum waktunya. Paling sering setelah pelaksanaan apel pagi. “Yang bersangkutan juga tengah sibuk mengurusi keluarga. Mengurusi surat-surat kematian istrinya,” beber Slamet.

Selain itu, pimpinan Satpol PP ini juga telah menjalin komunikasi dengan yang bersangkutan. Tidak banyak yang dibicarakan, sebab nasi telah menjadi bubur. Dia hanya memberikan motivasi agar bekerja lebih keras lagi dengan menunjukkan prestasi agar bisa pindah sesuai dengan jabatan yang diinginkan.

BACA JUGA: Pengurus PPP Bondowoso Klarifikasi Isu Jual Beli Jabatan, Pertanda Apa?

“Kalau misalkan mau pindah, tunjukkan kinerja, supaya bisa menduduki jabatan yang diinginkan, itu saja yang saya sampaikan. Sekarang ini dia hanya masuk, ikut apel, kemudian izin,” ungkapnya.

Dia kembali menegaskan, temuan itu berada di luar kedinasan. Tidak berhubungan dengan sangkut paut pembangunan dan lain sebagainya. Namun demikian, pihaknya mengaku belum dapat membenarkan secara pasti. Bahwa nama pengirim dugaan jual beli jabatan yang dimaksud itu adalah Sekretaris Satpol PP. “Namun saya belum tahu pasti ya, itu siapa yang punya nama,” pungkasnya. (*)

Reporter: Ahmad Ma’mun

Editor    : Mahrus Sholih

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID- Sekretaris Satpol PP Bondowoso, Ali Djunaedy, menjadi sorotan karena dikaitkan dengan isu jual beli jabatan di pemkab setempat. Nama orang kedua di jajaran aparat penegak perda ini, sangat mirip dengan nama pengirim uang yang salinan transfernya beredar di grup aplikasi percakapan.

Jawa Pos Radar Ijen berupaya menelusuri kejelasan informasi tersebut. Ini untuk memastikan apakah sosok yang disebut-sebut sebagai pengirim uang transaksi jabatan itu adalah orang yang sama dengan Sekretaris Satpol PP Bondowoso. Hanya saja, saat ini Ali Djunaedy cukup sulit ditemui. Ia terkesan “sembunyi”. Saat masuk kantor dirinya juga kerap pulang lebih awal.

BACA JUGA: Rekening Pengirim-Penerima Dugaan Jual Beli Jabatan di Bondowoso Terungkap

Informasi yang diperoleh, Ali Djunaedy tetap masuk kerja seperti biasa. Setiap pagi, dia mengikuti apel rutin yang digelar bersama. Bahkan, situasi cukup normal seperti tidak terjadi masalah. Namun, akhir-akhir ini, dia kerap pulang duluan, dengan dalih mengurusi keluarganya. Sehingga, setelah apel, dia langsung izin ke pimpinan untuk keluar.

Hal ini disampaikan oleh Kasatpol PP Bondowoso, Slamet Yantoko. Dia menjelaskan, dirinya mengetahui dugaan itu dari berita yang beredar. Karena dinilai penting, pihaknya langsung memberikan nasihat kepada yang bersangkutan. Hal ini bukan berarti menuduh. “Saya hanya menyampaikan nasihat ke beliau, kalau ini benar nama dia, maka tolong bekerja lebih baik lagi,” katanya.

Keanehan itu juga terjadi pada kesehariannya saat di kantor. Menurut Slamet, yang bersangkutan cukup sering izin keluar sebelum waktunya. Paling sering setelah pelaksanaan apel pagi. “Yang bersangkutan juga tengah sibuk mengurusi keluarga. Mengurusi surat-surat kematian istrinya,” beber Slamet.

Selain itu, pimpinan Satpol PP ini juga telah menjalin komunikasi dengan yang bersangkutan. Tidak banyak yang dibicarakan, sebab nasi telah menjadi bubur. Dia hanya memberikan motivasi agar bekerja lebih keras lagi dengan menunjukkan prestasi agar bisa pindah sesuai dengan jabatan yang diinginkan.

BACA JUGA: Pengurus PPP Bondowoso Klarifikasi Isu Jual Beli Jabatan, Pertanda Apa?

“Kalau misalkan mau pindah, tunjukkan kinerja, supaya bisa menduduki jabatan yang diinginkan, itu saja yang saya sampaikan. Sekarang ini dia hanya masuk, ikut apel, kemudian izin,” ungkapnya.

Dia kembali menegaskan, temuan itu berada di luar kedinasan. Tidak berhubungan dengan sangkut paut pembangunan dan lain sebagainya. Namun demikian, pihaknya mengaku belum dapat membenarkan secara pasti. Bahwa nama pengirim dugaan jual beli jabatan yang dimaksud itu adalah Sekretaris Satpol PP. “Namun saya belum tahu pasti ya, itu siapa yang punya nama,” pungkasnya. (*)

Reporter: Ahmad Ma’mun

Editor    : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca