Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Bondowoso, kemarin, tengah sibuk bergelut dengan plastik dan kertas berwarna coklat. Dalam ruangan giat kerja, mereka sibuk mengemas plastik dan kertas itu agar terlihat rapi.
Ya, mereka sedang sibuk mengerjakan sablon untuk bungkus makanan. Ternyata, para WBP itu tengah mengerjakan pesanan dari salah satu kedai rumah makan di Bondowoso, untuk sablon bungkus makanan tersebut.
Sebelum mengerjakan sablon makanan tersebut, para WBP itu sudah mendapat pelatihan sablon dari Lapas Bondowoso. “Pelatihan sablon ini memiliki fungsi berjenjang. Tidak hanya bisa diterapkan di lapas oleh WBP, tapi di luar juga nanti bisa mereka praktikkan,” ujar Sarwito, Kepala Lapas Bondowoso.
Mobile_AP_Rectangle 2
Sarwito mengatakan, pelatihan penyablonan ini merupakan pelatihan pembinaan agar para WBP yang dilatih nantinya bisa mahir. Tidak hanya dalam menggunakan alat cetak sablon, tetapi juga bisa merancang cetakannya. “Agar para WBP ini bisa mandiri ke depannya. Memiliki ketrampilan. Kami ingin bisa mencetak WBP yang mandiri dan unggul,” imbuhnya kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Lapas Kelas II B Bondowoso secara konsisten melaksanakan kegiatan pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan. Selain sablon, tak jarang WBP yang sudah mahir berketerampilan mendapat orderan dari masyarakat luar. Seperti membuat kerajinan kayu, lukisan, ataupun kaligrafi.
“Tentunya WBP yang mengikuti pelatihan ini diharapkan bisa menyesuaikan dan mengimplementasikan ilmunya di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Jadi, terapan teori dengan praktiknya sesuai dan bisa diaplikasikan nanti seusai bebas,” pungkas Sarwito.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Hafid Asnan
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Bondowoso, kemarin, tengah sibuk bergelut dengan plastik dan kertas berwarna coklat. Dalam ruangan giat kerja, mereka sibuk mengemas plastik dan kertas itu agar terlihat rapi.
Ya, mereka sedang sibuk mengerjakan sablon untuk bungkus makanan. Ternyata, para WBP itu tengah mengerjakan pesanan dari salah satu kedai rumah makan di Bondowoso, untuk sablon bungkus makanan tersebut.
Sebelum mengerjakan sablon makanan tersebut, para WBP itu sudah mendapat pelatihan sablon dari Lapas Bondowoso. “Pelatihan sablon ini memiliki fungsi berjenjang. Tidak hanya bisa diterapkan di lapas oleh WBP, tapi di luar juga nanti bisa mereka praktikkan,” ujar Sarwito, Kepala Lapas Bondowoso.
Sarwito mengatakan, pelatihan penyablonan ini merupakan pelatihan pembinaan agar para WBP yang dilatih nantinya bisa mahir. Tidak hanya dalam menggunakan alat cetak sablon, tetapi juga bisa merancang cetakannya. “Agar para WBP ini bisa mandiri ke depannya. Memiliki ketrampilan. Kami ingin bisa mencetak WBP yang mandiri dan unggul,” imbuhnya kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Lapas Kelas II B Bondowoso secara konsisten melaksanakan kegiatan pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan. Selain sablon, tak jarang WBP yang sudah mahir berketerampilan mendapat orderan dari masyarakat luar. Seperti membuat kerajinan kayu, lukisan, ataupun kaligrafi.
“Tentunya WBP yang mengikuti pelatihan ini diharapkan bisa menyesuaikan dan mengimplementasikan ilmunya di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Jadi, terapan teori dengan praktiknya sesuai dan bisa diaplikasikan nanti seusai bebas,” pungkas Sarwito.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Hafid Asnan
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Bondowoso, kemarin, tengah sibuk bergelut dengan plastik dan kertas berwarna coklat. Dalam ruangan giat kerja, mereka sibuk mengemas plastik dan kertas itu agar terlihat rapi.
Ya, mereka sedang sibuk mengerjakan sablon untuk bungkus makanan. Ternyata, para WBP itu tengah mengerjakan pesanan dari salah satu kedai rumah makan di Bondowoso, untuk sablon bungkus makanan tersebut.
Sebelum mengerjakan sablon makanan tersebut, para WBP itu sudah mendapat pelatihan sablon dari Lapas Bondowoso. “Pelatihan sablon ini memiliki fungsi berjenjang. Tidak hanya bisa diterapkan di lapas oleh WBP, tapi di luar juga nanti bisa mereka praktikkan,” ujar Sarwito, Kepala Lapas Bondowoso.
Sarwito mengatakan, pelatihan penyablonan ini merupakan pelatihan pembinaan agar para WBP yang dilatih nantinya bisa mahir. Tidak hanya dalam menggunakan alat cetak sablon, tetapi juga bisa merancang cetakannya. “Agar para WBP ini bisa mandiri ke depannya. Memiliki ketrampilan. Kami ingin bisa mencetak WBP yang mandiri dan unggul,” imbuhnya kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Lapas Kelas II B Bondowoso secara konsisten melaksanakan kegiatan pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan. Selain sablon, tak jarang WBP yang sudah mahir berketerampilan mendapat orderan dari masyarakat luar. Seperti membuat kerajinan kayu, lukisan, ataupun kaligrafi.
“Tentunya WBP yang mengikuti pelatihan ini diharapkan bisa menyesuaikan dan mengimplementasikan ilmunya di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Jadi, terapan teori dengan praktiknya sesuai dan bisa diaplikasikan nanti seusai bebas,” pungkas Sarwito.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Hafid Asnan