Mobile_AP_Rectangle 1
BESUK, Radar Ijen – Perubahan musim yang tak menentu serta perkembangan hama wereng tidak boleh dianggap sepele. Pada semester pertama tahun ini saja, dua faktor itu membuat sekitar 10 hektare lahan pertanian milik warga gagal panen. Akibatnya, petani diperkirakan mengalami kerugian sebanyak 60 ton.
BACA JUGA :Â Tetap Nekat Jualan Walau Pasar Kalisat Tutup
Agar masyarakat merasa aman, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso memberikan pelatihan tematik pembuatan asap cair kepada sejumlah kelompok tani, di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Besuk, Kecamatan Klabang, kemarin. Sejumlah ketua kelompok tani terlihat antusias mengikuti materi yang diberikan.
Mobile_AP_Rectangle 2
Lilik Setiawati, Kabid Penyuluhan dan Penanggulangan Bencana, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso, menerangkan, asap cair dibuat menggunakan limbah-limbah organik, serta peralatan yang terbilang murah. Seperti batok kelapa dan sebagainya.
Menurutnya, asap cair bisa berfungsi sebagai disinfektan pengusir hama dan tikus pada tanaman. “Tanah di sekitar sawah kita semprotkan itu, insyaallah tikus tidak akan masuk ke areal persawahan kita,” katanya.
- Advertisement -
BESUK, Radar Ijen – Perubahan musim yang tak menentu serta perkembangan hama wereng tidak boleh dianggap sepele. Pada semester pertama tahun ini saja, dua faktor itu membuat sekitar 10 hektare lahan pertanian milik warga gagal panen. Akibatnya, petani diperkirakan mengalami kerugian sebanyak 60 ton.
BACA JUGA :Â Tetap Nekat Jualan Walau Pasar Kalisat Tutup
Agar masyarakat merasa aman, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso memberikan pelatihan tematik pembuatan asap cair kepada sejumlah kelompok tani, di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Besuk, Kecamatan Klabang, kemarin. Sejumlah ketua kelompok tani terlihat antusias mengikuti materi yang diberikan.
Lilik Setiawati, Kabid Penyuluhan dan Penanggulangan Bencana, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso, menerangkan, asap cair dibuat menggunakan limbah-limbah organik, serta peralatan yang terbilang murah. Seperti batok kelapa dan sebagainya.
Menurutnya, asap cair bisa berfungsi sebagai disinfektan pengusir hama dan tikus pada tanaman. “Tanah di sekitar sawah kita semprotkan itu, insyaallah tikus tidak akan masuk ke areal persawahan kita,” katanya.
BESUK, Radar Ijen – Perubahan musim yang tak menentu serta perkembangan hama wereng tidak boleh dianggap sepele. Pada semester pertama tahun ini saja, dua faktor itu membuat sekitar 10 hektare lahan pertanian milik warga gagal panen. Akibatnya, petani diperkirakan mengalami kerugian sebanyak 60 ton.
BACA JUGA :Â Tetap Nekat Jualan Walau Pasar Kalisat Tutup
Agar masyarakat merasa aman, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso memberikan pelatihan tematik pembuatan asap cair kepada sejumlah kelompok tani, di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Besuk, Kecamatan Klabang, kemarin. Sejumlah ketua kelompok tani terlihat antusias mengikuti materi yang diberikan.
Lilik Setiawati, Kabid Penyuluhan dan Penanggulangan Bencana, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso, menerangkan, asap cair dibuat menggunakan limbah-limbah organik, serta peralatan yang terbilang murah. Seperti batok kelapa dan sebagainya.
Menurutnya, asap cair bisa berfungsi sebagai disinfektan pengusir hama dan tikus pada tanaman. “Tanah di sekitar sawah kita semprotkan itu, insyaallah tikus tidak akan masuk ke areal persawahan kita,” katanya.