24.4 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Lonjakan Kasus Aktif Positif Covid-19 di Bondowoso

Sempat Tertinggi se-Jatim

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tiga hari terakhir, tren penambahan kasus aktif positif Covid-19 di Bondowoso meningkat. Berdasar data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso pada 25 Juni kemarin, ada penambahan 75 kasus aktif.

Sementara pada 26 Juni, masih berada di angka 65. Lalu, pada Minggu kemarin, turun di angka 52 kasus aktif. Meski dua hari mengalami penurunan, Bondowoso menempati deretan teratas di Jawa Timur pada 25 Juni lalu, untuk kabupaten dengan penambahan jumlah kasus positif Covid-19 per harinya.

Mohammad Imron kepala Dinkes Bondowoso mengungkapkan, karena tingginya kasus positif Covid-19, warga Bondowoso diimbau memperketat tindakan 5M. Yakni, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Mobile_AP_Rectangle 2

“PPKM mikro tingkat desa juga tetap berlangsung di Bondowoso untuk menekan angka penularan Covid-19,” paparnya.

Disisi lain, Plt. Direktur RSUD Dr Koesnadi Bondowoso dr Yus Priyatna mengungkapkan, angka positif Covid-19 di Kota Tape turun drastis pada Maret dan April.  Bila diakumulasi, pihaknya hanya menerima pasien Covid-19 di bawah 10 orang tiap hari. “Ledakan kasus positif Covid-19 terjadi seminggu setelah lebaran hingga sekarang,” ungkapnya.

Sementara itu, varian Covid-19 asal India atau Delta B.1.617.2 ditemukan di Jawa Timur. Penemuan Covid-19 varian baru itu hasil dari penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Namun, Yus belum dapat memastikan apakah Covid-19 baru telah menyebar di Bondowoso. Sebab, perlu ada penelitian lanjutan.  “Belum dapat diketahui terdapat Covid-19 varian baru atau tidak di Bondowoso,” ucapnya.

Untuk membuktikannya, RSU Dr Koesnadi Bondowoso bakal mengirim sampel ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes RI. Bondowoso mendapatkan jatah 5 sampel untuk dikirim ke sana. Hasil pemeriksaan baru bisa diketahui sekitar 1 – 2 bulan.

“Sampel yang dipilih dengan CT Value terendah. Saat ini, CT Value beberapa pasien sudah ada yang di angka 15. Semakin rendah CT Value, semakin berat juga kondisi kesehatan pasien,” urainya.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tiga hari terakhir, tren penambahan kasus aktif positif Covid-19 di Bondowoso meningkat. Berdasar data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso pada 25 Juni kemarin, ada penambahan 75 kasus aktif.

Sementara pada 26 Juni, masih berada di angka 65. Lalu, pada Minggu kemarin, turun di angka 52 kasus aktif. Meski dua hari mengalami penurunan, Bondowoso menempati deretan teratas di Jawa Timur pada 25 Juni lalu, untuk kabupaten dengan penambahan jumlah kasus positif Covid-19 per harinya.

Mohammad Imron kepala Dinkes Bondowoso mengungkapkan, karena tingginya kasus positif Covid-19, warga Bondowoso diimbau memperketat tindakan 5M. Yakni, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

“PPKM mikro tingkat desa juga tetap berlangsung di Bondowoso untuk menekan angka penularan Covid-19,” paparnya.

Disisi lain, Plt. Direktur RSUD Dr Koesnadi Bondowoso dr Yus Priyatna mengungkapkan, angka positif Covid-19 di Kota Tape turun drastis pada Maret dan April.  Bila diakumulasi, pihaknya hanya menerima pasien Covid-19 di bawah 10 orang tiap hari. “Ledakan kasus positif Covid-19 terjadi seminggu setelah lebaran hingga sekarang,” ungkapnya.

Sementara itu, varian Covid-19 asal India atau Delta B.1.617.2 ditemukan di Jawa Timur. Penemuan Covid-19 varian baru itu hasil dari penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Namun, Yus belum dapat memastikan apakah Covid-19 baru telah menyebar di Bondowoso. Sebab, perlu ada penelitian lanjutan.  “Belum dapat diketahui terdapat Covid-19 varian baru atau tidak di Bondowoso,” ucapnya.

Untuk membuktikannya, RSU Dr Koesnadi Bondowoso bakal mengirim sampel ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes RI. Bondowoso mendapatkan jatah 5 sampel untuk dikirim ke sana. Hasil pemeriksaan baru bisa diketahui sekitar 1 – 2 bulan.

“Sampel yang dipilih dengan CT Value terendah. Saat ini, CT Value beberapa pasien sudah ada yang di angka 15. Semakin rendah CT Value, semakin berat juga kondisi kesehatan pasien,” urainya.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tiga hari terakhir, tren penambahan kasus aktif positif Covid-19 di Bondowoso meningkat. Berdasar data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso pada 25 Juni kemarin, ada penambahan 75 kasus aktif.

Sementara pada 26 Juni, masih berada di angka 65. Lalu, pada Minggu kemarin, turun di angka 52 kasus aktif. Meski dua hari mengalami penurunan, Bondowoso menempati deretan teratas di Jawa Timur pada 25 Juni lalu, untuk kabupaten dengan penambahan jumlah kasus positif Covid-19 per harinya.

Mohammad Imron kepala Dinkes Bondowoso mengungkapkan, karena tingginya kasus positif Covid-19, warga Bondowoso diimbau memperketat tindakan 5M. Yakni, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

“PPKM mikro tingkat desa juga tetap berlangsung di Bondowoso untuk menekan angka penularan Covid-19,” paparnya.

Disisi lain, Plt. Direktur RSUD Dr Koesnadi Bondowoso dr Yus Priyatna mengungkapkan, angka positif Covid-19 di Kota Tape turun drastis pada Maret dan April.  Bila diakumulasi, pihaknya hanya menerima pasien Covid-19 di bawah 10 orang tiap hari. “Ledakan kasus positif Covid-19 terjadi seminggu setelah lebaran hingga sekarang,” ungkapnya.

Sementara itu, varian Covid-19 asal India atau Delta B.1.617.2 ditemukan di Jawa Timur. Penemuan Covid-19 varian baru itu hasil dari penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Namun, Yus belum dapat memastikan apakah Covid-19 baru telah menyebar di Bondowoso. Sebab, perlu ada penelitian lanjutan.  “Belum dapat diketahui terdapat Covid-19 varian baru atau tidak di Bondowoso,” ucapnya.

Untuk membuktikannya, RSU Dr Koesnadi Bondowoso bakal mengirim sampel ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes RI. Bondowoso mendapatkan jatah 5 sampel untuk dikirim ke sana. Hasil pemeriksaan baru bisa diketahui sekitar 1 – 2 bulan.

“Sampel yang dipilih dengan CT Value terendah. Saat ini, CT Value beberapa pasien sudah ada yang di angka 15. Semakin rendah CT Value, semakin berat juga kondisi kesehatan pasien,” urainya.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca